Breaking News

Banjir

Tanggul Rusak Akibat Banjir, Jalan di Bendahara Hilir Tamiang Kerap Dikuras Warga

Kerusakan di daerah ini menurut warga sudah terjadi sejak 2019. Diperkirakan kerusakan ini mencapai lima kilometer.

Penulis: Rahmad Wiguna | Editor: Ansari Hasyim
SERAMBINEWS/FOR SERAMBINEWS.COM
Kondisi jalan di Bendahara Hilir, Aceh Tamiang kerap tergenang air akibat tanggul penahan air sungai rusak. Warga selalu menguras genangan ini agar akses jalan tidal terputus. 

Laporan Rahmad Wiguna I Aceh Tamiang

SERAMBINEWS.COM, KUALASIMPANG - Warga di kemukiman Bendahara Hilir, Aceh Tamiang kerap menguras jalan agar bisa dilalui.

Kondisi jalan di daerah ini kerap tergenang air menyusul rusaknya tanggul akibat banjir beberapa bulan lalu.

Kerusakan infrastruktur di kemukiman Bendahara Hilir meliputi tiga kampung, yakni Masjid Bendahara, Teluk Kemiri dan Tanjungmulia.

Kerusakan di daerah ini menurut warga sudah terjadi sejak 2019. Diperkirakan kerusakan ini mencapai lima kilometer.

“Sudah lama rusak, bisa dibilang tidak ada penanganan serius,” kata Wak Bedol, tokoh masyarakat Bendahara Hilir, Senin (20/3/2023).

Pj Bupati Pidie Buka Seminar Internasional STEM-C

Kerusakan ini diakuinya semakin parah akibat banjir besar yang dua kali melanda Aceh Tamiang di akhir tahun 2022 dan awal 2023.

Dampak banjir bukan hanya merusak jalan, tapi juga membuat tanggul rusak.

“Sejak tanggul itu rusak, air mudah sekali masuk ke permukiman,” kata dia.

Wak Bedol mengungkapkan luapan air ini selalu memenuhi lubang di jalan, sehingga membuat mobilisasi masyarakat terhambat.

Padahal jalan itu merupakan akses utama masyarakat untuk keperluan ekonomi dan pendidikan, di antaranya terdapat SMK Keluatan dan Perikanan.

Dia memastikan selama ini masyarakat tidak berdiam diri karena sudah beberapa bergotong royong melakukan penanggulangan.

Namun karena luapan air terus terjadi, perbaikan sederhana yang dilakukan masyarakat tidak bertahan lama.

“Kami cuma bisa menguras air setiap kali naik ke jalan biar bisa dilewati. Cuma itu yang bisa kami lakukan,” kata dia.

Wak Bedol beharap pemerintah menaruh perhatian serius atas persoalan ini agar kesulitan yang sudah dirasakan selama lebih tiga tahun bisa berakhir.

Halaman
12
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved