Kupi Beungoh

Nilai Pendidikan Dalam "Tradisi Meugang" Menjelang Ramadhan

Tradisi Meugang ini, dilaksanakan dalam waktu dua hari, hari pertama diberinama  Meugang Pertama dan hari kedua diberi nama hari Meugang Kedua.

Editor: Amirullah
ist
Dr. Ainal Mardhiah, S.Ag, M.Ag adalah Dosen Tetap Fakultas Tarbiyah Dan Keguruan UIN Ar Raniry Banda Aceh. 

Bagi anggota keluarga yang tidak tinggal serumah dengan orang tua, karena sudah menikah akan  pulang ke rumah  orang tua mengantar "sie Meugang".

Pada hari  Meugang ini, anggota keluarga yang jauh dari kampung halaman yang sudah menikah atau belum karena kerja, sekolah atau kuliah,  akan pulang ke rumah utama,  rumah orang tua dikampung untuk Meugang bersama saudara dan orang tua.
"Tradisi Meugang" ini menjadi salah satu alasan untuk orang yang merantau ikut pulang agar bisa Meugang bersama di kampung, di rumah orang tua bersama saudara lainnya.

Bagi yang tidak bisa pulang karena sangat jauh dari kampung halaman,  terbatas tidak ada waktu libur,  tidak ada biaya "Tradisi Meugang" ini menjadikan setiap anak berusaha menabung untuk bisa memberikan, mengirim " Uang Meugang" kepada orang tua, saudara yang tidak mampu,  saudara yang sudah yatim   atau tetangga yang tidak mampu.

Tradisi Meugang menjelang Ramadhan merupakan momen mempersiapkan  Ramadhan dengan yang terbaik, sehingga pada bulan Ramadhan umat Islam di Nanggro Aceh,  bisa fokus dengan ibadah saja dan kerja.

 

*) PENULIS Dr. Ainal Mardhiah, S.Ag, M.Ag adalah Dosen Tetap Fakultas Tarbiyah Dan Keguruan UIN Ar Raniry Banda Aceh.

KUPI BEUNGOH adalah rubrik opini pembaca Serambinews.com. Setiap artikel menjadi tanggung jawab penulis.

BACA TULISAN KUPI BEUNGOH LAINNYA DISINI

Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    Berita Populer

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved