Stunting di Indonesia

‘Cukup Dua Telur’ untuk Cegah Stunting Dikampanyekan BKKBN dan Tribun Network

"Jarak kelahiran yang pendek bisa berisiko terhadap stunting hingga kematian bayi. Ini harus dijaga," ujarnya.

|
Editor: mufti
SERAMBINEWS.COM/SYAMSUL AZMAN
Badan Kependudukan dan Keluarga Berencana Nasional (BKKBN) Kick Off Semesta Mencegah Stunting bersama 33 provinsi lainnya se-Indonesia. Kick Off Semesta Mencegah Stunting di Aceh dilaksanakan bersamaan dengan talkshow di Studio Serambinews, Selasa (21/3/2023). 

"Kita sudah rangking lima, namun itu pun kita masih tinggi ya. Makanya, BKKBN dalam hal ini sesuai dengan Perpres Nomor 72 tahun 2021," kata Sahidal. "Kita berupaya karena stunting ini adalah memang harus gerakan bersama," tambahnya.

Presiden Jokowi menargetkan tahun 2024 nanti angka stunting di Indonesia bisa turun sebesar 14 persen. "Tapi, khusus untuk Aceh sudah ditargetkan hanya 19 persen," ucap Sahidal. "Mudah-mudahan beberapa kabupaten/kota yang memang turun angka stuntingnya, salah satunya Aceh Jaya terjadi penurunan sebesar 13,8 persen," ungkap dia.

Namun, ada juga yang masih tinggi. Hasil SSGBI tahun 2022 menyebutkan, 10 kabupaten/kota angka stuntingnya naik. "Tertinggi di Simeulue malah, kemudian Kota Subulussalam. Banda Aceh juga naik," sebutnya. "Kalau dulu Banda Aceh yang terendah, sekarang Aceh Jaya yang terendah," imbuh Sahidal seraya berharap pada tahun 2023 semua pihak berupaya keras untuk menurunkan angka stunting di Aceh.

Sementara itu, Kakak Asuh, Lazuardi, berharap program ini bisa sukses untuk mempersiapkan generasi-generasi Aceh ke depan agar bisa bersaing dengan daerah lain di Indonesia. “Kita tahu Aceh salah satu daerah termiskin, jadi harus punya naluri untuk bersama-sama membantu pemerintah mengatasi hal ini,” kata Lazuardi. “Ditunjuk sebagai kakak asuh, insya Allah akan saya lakukan sesuai arahan selama enam bulan, kalau bisa pun seterusnya tapi khusus untuk anak-anak kurang mampu,” tambahnya.

Selanjutnya, Kakak Asuh, Nahrawi Noerdin, mengatakan, program mulia ini memang perlu dan dibutuhkan di masyarakat. “Kita harapkan semua orang juga bisa melakukan hal sepertinya ini,” kata Nahrawi.

Sementara itu, Pemimpin Perusahaan (PP) Serambi Indonesia, Mohd Din, mengatakan, angka stunting dan angka kemiskinan, khususnya di Aceh hingga kini masih sangat tinggi. “Sebagai pegiat di media, tentu peran yang sangat mungkin kita lakukan adalah membantu gerakan ini dengan mempublikasikannya,” kata Mohd Din didampingi Pemimpin Redaksi Serambi Indonesia, Zainal Arifin M Nur.

“Sehingga masyarakat tahu duduk persoalan yang sebenarnya,” tambah Mohd Din. Ia bercerita, negara-negara maju sekarang bisa mencapai kemakmurannya karena masyarakat setempat mampu mengubah perilaku hidup. Misalnya terkait pengendalian sampah, serta mengedukasi dan menyiapkan calon-calon pengantin sebelum menikah agar siap secara mental dan mampu secara finansial.

“Kemudian kalau kita menemukan anak-anak, apa yang harus dilakukan supaya gizinya tidak buruk, supaya lingkungannya baik,” kata Mohd Din. “Nah, inilah yang kita ambil peran di media untuk membangun kesadaran masyarakat,” tambahnya.

Kegiatan #cukupduatelur semesta mencegah stunting ini, berlangsung sejak kick off, dan dilanjutkan dengan social movement berupa sosialisasi di lapangan di daerah yang angka stuntingnya tinggi di 34 provinsi. Social movement berlangsung selama 6 bulan dari 1 Mei 2023 hingga 31 Oktober 2023. Mengingat penetrasi makan telur untuk anak stunting itu selama 6 bulan.

Setelah enam bulan makan telur diharapkan sudah tidak stunting lagi. Akhir dari kegiatan ini berupa pemberian penghargaan (awarding) yang diselenggarakan di 34 provinsi. Penghargaan diberikan kepada kabupaten/kota berprestasi melakukan percepatan penurunan angka stunting.

Kegiatan tersebut bakal diselenggarakan pada November dan Desember 2023 mendatang. (rn)

Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved