Salam
Kita Sambut Bulan Membersihkan Diri
maka bulan inilah momentum yang tepat bagi kita semua untuk membersihkan diri dari segala dosa yang melekat tanpa kita sadari.
HARI ini, Kamis, merupakan hari pertama bagi umat Islam di seluruh dunia menunaikan ibadah puasa di bulan Ramadhan 1444 H/2023 M, tak terkecuali bagi kita yang berada di Aceh. Segenap kaum muslimin tentu saja menyambut dengan gembira datangnya bulan yang mulia ini.
Kondisi ini tercipta setelah sebelas bulan kita mengarungi kehidupan yang penuh warna, maka bulan inilah momentum yang tepat bagi kita semua untuk membersihkan diri dari segala dosa yang melekat tanpa kita sadari.
Rasa gembira ini sesungguhnya adalah cerminan dari sikap takwa yang ada dalam hati kita masing-masing. Namun sungguh mengherankan jika ada sebagian kaum muslimin yang justru me-rasa berat dengan hadirnya Ramadhan, misalnya merasa bah-wa Ramadhan mengekang segala kebebasan dan kemerdekaan bagi dirinya.
Sikap seperti ini, tentu saja bukan cerminan ketakwaan yang ada dalam hati. Sebab, kesusahan itu timbul dari hati yang sakit atau jiwa yang lekat dengan berbagai perbuatan maksiat. Apala-gi merasa nyaman dengan perbuatan maksiat yang jelas-jelas di-larang agama tersebut.
Begitupun, kegembiraan yang kita maksudkan dengan datang-nya bulan Ramadhan ini tentu saja bukan sebagaimana kegem-biraan anak-anak kecil, yang selalu dikaitkan dengan bakal da-tangnya Hari Raya Idul Fitri. Tetapi kegembiraan kita dengan datangnya bulan mulia ini, karena punya banyak waktu untuk ber-main bersama keluarga besar kita yang boleh jadi pulang dari pe-rantauan untuk puasa bersama di tanah kelahirannya.
Sesungguhnya kita bergembira dengan hadirnya Ramadhan, karena bulan ini membawa banyak keutamaan bagi kita semua. Jika kita merenungkannya satu persatu lebih mendalam, maka tentulah kegembiraan itu akan semakin bertambah lengkap dan sempurna.
Hadirnya Ramadhan sungguh menjadikan momentum bagi kita untuk membersihkan diri dari segala noda, dosa, dan perbuatan maksiat yang mungkin kita lakukan tanpa kita sadari. Ibaratnya pakaian yang sehari-hari kita pakai, meskipun tidak terkena lum-pur atau kotoran, yang jelas, tetap saja kita harus mencucinya ka-rena ada debu yang melekat.
Begitupun diri kita, sekalipun kita tidak menjalani dosa besar, namun tentu saja tanpa kita sadari terkadang ada hal yang kita lakukan menyebabkan noda kecil dalam hati kita, bisa jadi mela-lui lisan, pandangan, atau bahkan anggota badan kita.
Inilah yang membuat kita bersuka cita karena mendapat ke-sempatan untuk menyucikan diri kita. Maka marilah kita menja-lankan ibadah di dalamnya dengan penuh iman dan pengharapan, serta memperbanyak istighfar, agar Ramadhan ini benar-benar menjadi bulan pengampunan.
Marhaban Ya Ramadhan! Semoga Allah Swt memberi kesehat-an yang maksimal kepada kita, sehingga kita pun bisa melaksa-nakan ibadah ini dengan sempurna selama sebulan penuh. Aami-in ya rabbal a’lamin!
POJOK
Selama Ramadhan Pemko Banda Aceh siagakan mobil air bersih di masjid
Air PDAM semakin keruh, entah apa solusinya?
Sebanyak 8 partai deklarasikan koalisi Pidie bersatu
Bersatu kita kuat, bercerai kita kualat
Drs. Alhudri ditunjuk jadi Pj Bupati Galus gantikan Rasyidin Porang
Hehehe, Alhudri dilawan...
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.