Warga Sesalkan Pelayanan PLN Akibat Listrik Sering Padam

Kami mendesak Pj Gubernur Aceh agar segera memanggil para petinggi PLN Wilayah Aceh. Tidak hanya meminta penjelasan, Pj Gubernur juga harus memberi ultimatum. Tarmizi SP, Ketua Fraksi Partai Aceh DPRA

SERAMBINEWS.COM, SINABANG - Selama sepekan terakhir, warga kerap mengeluhkan pelayanan PLN. Misalnya saja di wilayah Kepulauan Simeulue yang kerap  terjadi pemadaman secara tiba-tiba selama Ramadhan. Hal ini  sangat disesali para pelanggan PLN di kawasan itu.

Pelanggan PLN di Simeulue berharap dapat segera dituntaskan persoalan ini. Selama bulan Ramadhan ini warga berharap tidak adanya pemadaman listrik.

Sementara itu, sebagaimana surat edaran yang dikeluarkan pihak PLN ULP Sinabang yang ditujukan kepada pelanggan PT PLN (Persero) ULP Sinabang, 25 Maret 2023,  sehubungan dengan adanya perubahan daya mampu pembangkit PT PLN (Persero) ULP Sinabang, maka oleh pihak PLN Sinabang harus melakukan pengaturan beban sesuai dengan daya mampu pembangkit.

"Apabila terjadi pemadaman listrik di luar jadwal maka hal tersebut karena force majure/gangguan tidak terprediksi," begitu bunyi surat edaran itu. Pihak PLN pun turut mengimbau pelanggan yang tidak terkena pemadaman supaya dapat menghemat pemakaian listrik pada saat beban puncak.

Bukan cuma di Simeulue, pemadaman juga kerap terjadi di Aceh Jaya seperti di Kecamatan Pasi Raya dan Teunom.  Di Aceh Barat terjadi di kawasan Woyla dan Arongan Lambalek.

Ketua Fraksi Partai Aceh DPRA,  Tarmizi SP meminta Pj Gubernur Aceh Achmad Marzuki memanggil seluruh petinggi PLN wilayah Aceh menyusul pemadaman listrik selama dua minggu ini, yang berakibatkan pelayan terhadap masyarakat kurang maksimal.

Selain meminta pertanggungjawaban, Tarmizi juga mendesak agar pihak PLN Wilayah Aceh dapat memberikan penjelasan resmi mengenai gangguan di mesin pembangkit listrik.

"Kami mendesak Pj Gubernur Aceh agar segera memanggil para petinggi PLN Wilayah Aceh. Tidak hanya meminta penjelasan, Pj Gubernur juga harus memberi ultimatum," tegas Tarmizi melalui rilisnya yang disampaikan kepada Serambi, Minggu (26/3/2023).

Kata Tarmizi, PLN sebelumnya sempat mengatakan bahwa pasokan listrik di Aceh saat ini dalam kondisi surplus dan tidak lagi bergantung dengan wilayah tetangga, Sumatera Utara.

Pihak PT Perusahaan Listrik Negara (PLN) bahkan menyatakan siap memberikan dukungan energi apabila ada industri-industri baru yang hendak dibuka di Aceh.

"Surplus apanya, saat ini hampir di seluruh wilayah khususnya di Kabupaten Aceh Jaya, Aceh Barat, Nagan Raya dan Simeulue,  umumnya masyarakat memprotes akibat padamnya listrik hampir setiap hari semenjak meugang sampai saat ini," katanya.(sb)

Ibadah Terganggu

Dikatakan Tarmizi, masyarakat sangat terganggu ibadahnya ketika listrik mati. Masyarakat yang mencari rezeki di bulan Ramadhan juga demikian. "Khususnya masyarakat yang mencari nafkah di bulan Ramadhan dengan berjualan, sangat butuh listrik. Hanya ini kesempatan mereka cari rezeki pada saat lapangan kerja tidak ada untuk mereka," katanya. Kecuali itu, listrik yang kerap hidup-mati juga merusak barang-barang elektronik.(sb)