Ahli Psikologi Forensik Curiga Kematian Bripka Arfan Kemungkinan Pembunuhan, Bukan Bunuh Diri
Menurut dia, untuk mengetahui penyebab pasti kematian Bripka Arfan, perlu dilakukan autopsi fisik dan autopsi psikologi.
SERAMBINEWS.COM, JAKARTA - Ahli Psikologi Forensik Reza Indragiri Amriel angkat bicara terkait penyebab kematian Bripka Arfan Saragih alias Bripka AS, anggota Satlantas Polres Samosir yang melakukan penggelapan pajak kendaraan hingga Rp2,5 miliar.
Menurut dia, untuk mengetahui penyebab pasti kematian Bripka Arfan, perlu dilakukan autopsi fisik dan autopsi psikologi.
Namun demikian, ia menilai bila disisir dari kasusnya, kecil kemungkinan kematian Bripka Arfan karena faktor alami atau natural, bunuh diri (suicide), hingga kecelakaan (accident).
"Tinggal satu (kemungkinan) pembunuhan (homicide)," kata Reza dalam keterangannya di Jakarta, Senin (27/3/2023).
Reza meyakini Bripka Arfan bukanlah pelaku tunggal dalam kasus penggelapan pajak kendaraan mencapai Rp2,5 miliar di Samosir, Sumatera Utara.
Menurutnya, Bripka Arfan tidak bekerja sendiri saat melakukan tindak pidana penggelepan.
Melainkan, juga melibatkan pihak atau orang lain. Terlebih korban hanyalah polisi berpangkat Bripka.
"Mari kita bernalar, seberapa kuat seorang bripka melakukan police misconduct (anggota polisi melakukan pelanggaran) sendirian?" ucap Reza.
Menurut Reza, ketika ada polisi yang melakukan penyimpangan, patut diduga ada sejawat yang mengetahuinya.
Bahkan, bukan tak mungkin malah ikut serta dalam penyimpangan tersebut.
Karena itu, Reza menilai tidak cukup apabila dalam kasus penyimpangan pajak Samsat ini hanya dipandang sebagai masalah Bripka AS semata (bad apple theory).
Jika dikaitkan dengan situasi sistemik, penyimpangan struktural, pidana terorganisasi, hal itu merupakan unsur yang menyebabkan masalah pajak itu terjadi.
Untuk memutuskan teori tersebut, Reza menuturkan secara nalar apakah mungkin seorang polisi yang hanya berpangkat Bripka melakukan pelanggaran seorang diri.
Selain itu, Reza juga menyoroti laporan yang masuk ke dalam sistem whistleblowing (peniup peluit) Polri selama 2023 hanya ada satu laporan.
"Padahal, Bripka AS meninggal dunia pada tanggal 6 Februari 2023," ucap Reza.
Tragedi di Sungai Linggi, 2 Anak Tewas Tenggelam Usai Mobil Terperosok, Ayah dan Kekasihnya Ditahan |
![]() |
---|
Sosok Sopir Pembunuh Bocah di Pondok Pinang, Pelaku Tewas Usai Lukai Diri Sendiri |
![]() |
---|
Unggahan Terakhir Euis Menantu Sahroni Sebelum 1 Keluarga Dibunuh: Posting Risiko Ganggu Istri Orang |
![]() |
---|
Bocah Perempuan Tewas Dibacok Saat Pergi Mengaji di Kolaka Timur, Pelaku Ditangkap, Ini Motifnya |
![]() |
---|
Ibu Racuni 2 Anaknya Lalu Akhiri Hidup di Bandung, Isi Surat Wasiatnya: Tak Tahan Kelakuan Suami |
![]() |
---|
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.