Pembunuh Dokter Mawar di Nabire Ditangkap, Pelaku Sakit Hati Ada Pemotongan Insentif Covid-19

Polisi menangkap pelaku pembunuhan Mawartih Susanti, satu-satunya dokter spesialis paru di Kabupaten Nabire, Papua Tengah.

Editor: Faisal Zamzami
Kolase TribunTimur.com
Dokter spesialis paru, Mawartih Susanty ditemukan meninggal dengan kondisi tubuh yang tak wajar. (Kolase TribunTimur.com) 

Mathius Fakhiri menyebut 5 saksi tengah diperiksa terkait hasil swab itu.

Mereka dipanggil ulang penyidik Polres Nabire.

"Kami menemukan ada kecocokan kurang lebih dari 5 saksi yang kita panggil," ungkapnya.

Hasil peyidikan sementara, hubungan para saksi diduga erat dengan korban. Sebagian di antaranya ada ikatan kekeabatan.

Identitas kelima saksi antara lain SM, IM, AA , NP, LM dan KY.

Penyidiksan mendalam dibantu oleh Direktorat Reserse Kriminal Umum Polda Papua.

Tersangka inisal KY, kata Fakhiri, mengaku sebagai pelaku pembunuhan.

"Dilakukan penggeledahan di RSUD Nabire. Kami menemukan hanphone , baru kembali ke rumah untuk menemukan barang bukti lanjutan yang terkait dengan dugaan benda keras dipakai untuk menghabisi korban."

Barang bukti telah disita polisi.

Kata Fakhiri, kini pihaknya mendalami apakah pelaku tunggal atau dibantu beberapa orang.

"Semoga semua secara terang benferang nanti akan disampaikan ke publik," jelasnya.

Baca juga: Kematian Mawartih Dokter Paru di Nabire Disebut Janggal, Banyak Luka Lebam dan Tulang Rusuk Patah

Motif Sementara Pembunuhan

Mathius Fakhiri menjelaskan, tersangka KY mengaku melakukan pembunuhan lantaran sakit hati.

"Sehingga dari pengembangan ini kita kakukan swab kepada beberapa orang yang kita duga dan setelah keluar hasil disimpulkan bahwa identik dengan salah satu air liur milik KY," beber Fakhiri.

 

Halaman
123
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved