Ekonomi
Maret, Aceh Deflasi 0,51 Persen, Harga Cabai Turun,
Karena pada bulan Maret lalu Aceh mengalami deflasi, dalam rapat inflasi mingguan yang dilaksanakan setiap hari Senin, para pejabat di Aceh mendapat a
Penulis: Herianto | Editor: Ansari Hasyim
Laporan Herianto I Banda Aceh
SERAMBINEWS.COM, BANDA ACEH - Penurunan harga cabai merah, cabai rawit, cabai hijau, minyak goreng, udang basah, ikan kakap, jeruk, seng, besi kangkung dan televisi pada bulan Maret lalu, telah membuat angka indek harga konsumen (IHK) tiga Kota di Aceh mengalami deflasi.
Kota Lhokseumawe deflasi sebesar 0,31 persen, Banda Aceh deflasi sebesar 0,57 persen Kota Meulaboh 0,66 persen.
Dampak positif dari angka IHK ketiga kota itu mengalami deflasi pada bulan Maret lalu, angka IHK Aceh, yang merupakan gabungan dari angka IHK ketiga kota tersebut, pada bulan yang sama, juga mengalami deflasi sebesar 0,51 persen.
Demikian berita resmi IHK bulan Maret 2023 Provinsi Aceh, yang dikeluarkan BPS Aceh, pada hari Senin (3/4).
• Kronologis Kebakaran Bengkel di Lhokseumawe yang Ikut Hanguskan 5 Mobil, 1 Sepmor & Dugaan Penyebab
Karena pada bulan Maret lalu Aceh mengalami deflasi, dalam rapat inflasi mingguan yang dilaksanakan setiap hari Senin, para pejabat di Aceh mendapat apresiasi dan pujian dari Kemendagri.
Kemendagri, berpesan kepada para pejabat di Aceh, strategi dan langkah-langkah upaya yang telah dilakukan pada bulan Maret lalu, untuk pengendalian angka inflasi, hingga membuat angka IHK Aceh deflasi, terus dilaksanakan.
Terutama program dan kegiatan pasar murah, operasi pasar untuk komoditi beras, gula pasir, minyak goreng, telur ayam ras, tepung terigu, pasar tani, dan bahan pangan lainnya terus dilanjutkan, begitu juga dengan operasi pasar untuk gas elfiji tabung 3 Kg, dilaksanakan secara terjadwal, dan harganya dijual sesuai HET nya Rp 18.000/tabung.
• 5 Mobil yang Terbakar dalam Kebakaran Bengkel di Lhokseumawe Teridentifikasi, 1 Bus Milik Pemko
Selain itu, kerjasama distribusi bahan pangan yang berpengaruh terhadap pembentukan inflasi, antar daerah terus dilakukan. Sehingga pada saat satu daerah mengalami kekurangan stok bahan pangan di Pasar Induknya, disuplai dari luar daerah yang mengalami surplus bahan pangan. Contohnya seperti cabai merah, cabai rawit dan cabai hijau.
Jelang meugang puasa atau pada pertengahan Maret 2023 lalu, harga cabai merah di Aceh antara Rp 30.000 – Rp 40.000/Kg. Setelah mendapat suplai tambahan dari Pulau Jawa dan Sumut, jelang meugang puasa, harganya langsung turun menjadi Rp 25.000 – Rp 20.000/Kg.
Kondisi itu membuat IHK cabai merah di Kota Banda Aceh sebesar 0,27 persen. Kemudian di Kota Meulaboh 0,24 persen dan Kota Lhokseumawe 0,25 persen.
Tapi beras masih memberikan andil angka inflasi, karena harganya masih mahal. Untuk Kota Banda Aceh, beras memberikan andil inflasi sebesar 0,25 persen, Kota Meulaboh 0,65 persen dan Lhokseumawe 0,52 persen. Begitu juga dengan bahan bakar rumah tangga, karena distribusi operasi pasarnya belum meluas, pada bulan Maret lalu, gas elpiji masih memberikan andil terhadap inflasi, di Kota Banda Aceh dan Lhokseumawe memberikan andil inflasi masing-masing 0,21 persen dan Meulaboh 0,17 persen. Telur ayam ras juga demikian memberikan andil inflasi 0,15 persen.
Pihak BPS menyatakan, angka IHK Provinsi Aceh bulan Maret 2023 kemarin bisa mengalami deflasi sebesar 0,51 persen, karena ada empat yang mempengaruhi IHK mengalami deflasi. Yaitu kelompok makanan, minuman dan tembakau mengalami deflasi cukup besar mencapai 1,44 persen.
Kemudian, kelompok pengeluaran biaya pemeliharaan rutin rumah tangga, juga deflasi sebesar 0,06 persen, berikutnya kelompok transportasi deflasi sebesar 1,7 persen, kelompok informasi, komunikasi dan jasa keuangan deflasi sebesar 0,09 persen.
Sementara kelompok IHK yang mengalami inflasi, antara lain kelompok perumahan, air, listrik, gas dan bahan bakar rumah tangga mengalami inflasi relatif kecil hanya sebesar 0,04 persen, kesehatan 0,38 persen, rekreasi, olahraga dan budaya sebesar 0,42 persen, pendidikan sebesar 0,01 persen, penyediaan makan dan minuman/restoran sebesar 0,11 persen, perawatan pribadi dan jasa lainnya sebesar 0,63 persen.
IHSG Tertekan, Pasar Dunia Bergejolak! Ketegangan Global & Ekonomi Lesu Bayangi Bursa |
![]() |
---|
Proyeksi Pertumbuhan Syariah Turun, BI Revisi Pembiayaan Syariah Hanya 8 sampai 11 Persen Pada 2025 |
![]() |
---|
Jejak Sritex Raksasa Tekstil Nasional, Jaya di Pasar Global ke Pailit, Kini Komisarisnya Ditangkap |
![]() |
---|
Bank Dunia Bahas Masa Depan Ekonomi Indonesia |
![]() |
---|
Pj Bupati Aceh Timur Sebut PPI Compact Langkah Awal Bangun Pertumbuhan Hijau |
![]() |
---|
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.