Ekonomi

IHSG Tertekan, Pasar Dunia Bergejolak! Ketegangan Global & Ekonomi Lesu Bayangi Bursa

 “Setelah menguji level support di 7.100, IHSG berpotensi mengalami teknikal rebound dalam jangka pendek hari ini,” ungkap Head of Retail Research BNI

Penulis: Sri Anggun Oktaviana | Editor: Amirullah
ANTARA FOTO/Erlangga Bregas Prakoso/tom/am
Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) memulai perdagangan Kamis pagi (19/6/2025) dengan tekanan. Pekerja melihat gawainya di dekat layar digital yang menampilkan pergerakan Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) di Bursa Efek Indonesia (BEI), Jakarta, Jumat (28/6/2024). 

IHSG Tertekan, Pasar Dunia Bergejolak! Ketegangan Global & Ekonomi Lesu Bayangi Bursa

SERAMBINEWS.COM-Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) memulai perdagangan Kamis pagi (19/6/2025) dengan tekanan.

IHSG turun tipis sebesar 4,73 poin atau 0,07 persen ke level 7.103,06, mengikuti jejak pelemahan pasar saham di kawasan Asia dan global.

Sementara itu, indeks LQ45  yang berisi saham-saham unggulan  juga melemah 2,82 poin atau 0,36 persen ke posisi 789,94.

Meski begitu, peluang rebound jangka pendek masih terbuka.

Baca juga: Harga Emas di Banda Aceh Hari Ini Tak Bergerak, Berikut Rincian Harga per Mayam 19 Juni 2025

 “Setelah menguji level support di 7.100, IHSG berpotensi mengalami teknikal rebound dalam jangka pendek hari ini,” ungkap Head of Retail Research BNI Sekuritas, Fanny Suherman di Jakarta dikutip via Antara (19/6/2025).

Dari sisi global, pelaku pasar mencermati pernyataan Ketua The Fed, Jerome Powell, yang mengindikasikan inflasi harga barang mungkin akan naik selama musim panas.

Hal ini dipicu oleh dampak tarif Presiden AS Donald Trump yang mulai diterapkan dan dirasakan langsung oleh konsumen.

Suku bunga acuan The Fed tetap bertahan di kisaran 4,25-4,5 persen, sesuai ekspektasi pasar.

Namun yang mengejutkan, beberapa pembuat kebijakan kini memproyeksikan tidak akan ada pemangkasan suku bunga sama sekali sepanjang tahun 2025.

Baca juga: Timur Tengah Memanas, Harga Emas Naik Tajam Meski Ditekan The Fed!

Ketegangan Geopolitik dan Data Ekonomi Global Warnai Arah Pasar

Sentimen pasar global kembali diuji oleh dinamika geopolitik dan rilis data ekonomi dari berbagai kawasan.

Dari Amerika Serikat, Presiden Donald Trump dikabarkan tengah mempertimbangkan opsi serangan militer terhadap Iran.

Dalam pernyataannya, Trump menuntut Pemimpin Tertinggi Iran, Ayatollah Ali Khamenei, untuk “menyerah tanpa syarat.”

Namun, Ayatollah Khamenei menegaskan bahwa Iran tidak akan tunduk, dengan menyatakan bahwa “sejarah tidak pernah mengajarkan kami untuk menyerah.”

Sementara dari dalam negeri, hasil Rapat Dewan Gubernur (RDG) Bank Indonesia pada 17–18 Juni 2025 menunjukkan kebijakan moneter yang tetap berhati-hati.

Halaman
12
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved