Luar Negeri

100 Orang Tewas dalam Serangan Udara Junta Militer Myanmar di Kota Sagaing, PBB Mengutuk Keras

Diperkirakan sejumlah 100 orang meninggal dunia setelah militer Myanmar melakukan meluncurkan serangan udara di desa Pa Zi Gyi, Sagaing, Myanmar,

Editor: Faisal Zamzami
ST/Karenni Nationalities Defence Forces
Dugaan Pembantaian di Biara Myanmar 

Kecaman PBB

Sekretaris Jenderal Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB), Antonio Guterres, mengutuk keras serangan itu.

Ia menyerukan mereka yang bertanggung jawab untuk dimintai pertanggungjawaban.

"Kami mengutuk keras serangan oleh Angkatan Bersenjata Myanmar hari ini," katanya, Selasa (11/4/2023).

Departemen Luar Negeri AS, Vedant Patel, mengatakan turut mengecam penyerangan ini.

Dia juga mengimbau mereka yang terluka untuk diizinkan perawatan medis mendesak dan akses bantuan.

Komisaris PBB untuk Hak Asasi Manusia, Volker Turk, juga mengatakan dia ngeri dengan serangan itu, mengutuk pengabaian terang-terangan terhadap aturan hukum internasional yang menyerukan perlindungan warga sipil.

“Ada alasan yang masuk akal untuk meyakini militer dan milisi yang berafiliasi dengannya bertanggung jawab atas berbagai macam pelanggaran dan pelanggaran hak asasi manusia sejak 1 Februari 2021, beberapa di antaranya mungkin merupakan kejahatan terhadap kemanusiaan dan kejahatan perang,” tambah Turk.

Serangan itu menyusul laporan serangan udara di negara bagian Chin utara, di mana setidaknya sembilan orang tewas.

“Serangan kekerasan ini lebih lanjut menggarisbawahi pengabaian rezim terhadap kehidupan manusia dan tanggung jawabnya atas krisis politik dan kemanusiaan yang mengerikan di Burma (Myanmar) setelah kudeta Februari 2021,” kata laporan itu.

Militer Myanmar membantah tuduhan internasional bahwa mereka telah melakukan kekejaman terhadap warga sipil.

Mereka berdalih sedang memerangi "teroris" yang bertekad untuk mengacaukan negara.

Baca juga: Satu Juta Lebih Masyarakat Myanmar Lakukan Eksodus Akibat Pemerintahan Dikuasai Junta Militer

Militer Myanmar Serang Warga Sipil

Wilayah Sagaing, tempat penyerangan berlangsung, merupakan kota yang melakukan perlawanan paling sengit terhadap militer Myanmar.

Video yang beredar di media sosial memperlihatkan mayat-mayat berada di antara rumah-rumah yang hancur.

Halaman
123
Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved