Berita Viral

TikToker Asal Lampung Dilaporkan Advokat usai Kritik Pembangunan Sai Bumi Ruwa Jurai

“Ini Lampung banyak sekali proyek yang magkrak. Contohnya Kota Baru yang dari jaman gue SD sampai sekarang, tidak pernah ada dengar kabar lagi,”

|
Editor: Agus Ramadhan
TikTok @awbimaxreborn via TribunJabar
TikToker Asal Lampung Dilaporkan Advokat usai Kiritik Pembangunan Sai Bumi Ruwa Jurai 

TikToker Asal Lampung Dilaporkan Advokat usai Kritik Pembangunan Sai Bumi Ruwa Jurai

SERAMBINEWS.COM – TikToker asal Lampung, Bima Yudho yang saat ini sedang menempuh pendidikan di Australia dilaporkan oleh penasehat hukum dari Thamaroni Usman, Ginda Ansori Wayka.

Itu terjadi setelah Bima melakukan kritikan Pembanginan terhadap Sai Bumi Ruwa Jurai – julukan Lampung - diakun tik-toknya @awbimaxreborn.

Ginda Ansori Wayka mengatakan bahwa pihaknya telah melaporkan pemuda tersebut ke Polda Lampung.

“Kami meminta Kapolda Lampung, Irjen Helmy Santika untuk menindak akun TikTok Awbimax Reborn karena dalam videonya yang diunggah dalam akun TikTok telah menyudutkan Provinsi Lampung,”ujarnya, dikutip dari TribunJabar.

Dalam video yang berdurasi sekitar 3 menit 28 detik tersebut, Advokat Ginda Ansori Wayka menilai apa yang disampaikan oleh Bima dapat memperburuk citra Lampung dan menyudutkan Provinsi tersebut.

Ginda Ansori sebagai putra daerah Lampung merasa keberatan dengan isi video yang dimuat.

Ia mengganggap narasi yang dibangun oleh Bima tidak berdasar dan tanpa riset terlebih dahulu.

Baca juga: Bocah 11 Tahun Dianiaya Kakek di Lampung, Gara-gara Korban Ambil Buah Kelapa, Pelaku Ditangkap

Video yang diunggah pada Sabtu (8/4/2023) telah ditonton sebanyak 5,2 juta kali, disukai sebanyak lebih dari 622 ribu dan dibagikan lebih dari 25 ribu kali terhitung hingga saat ini Kamis,(13/4/2023).

Pada video tersebut, Bima menyebutkan terdapat beberapa alasan yang menyebabkan Lampung tidak mengalami kemajuan.

Pertama, Bima menyinggung soal infrastruktur Lampung yang menurutnya yang terbatas dan banyak proyek yang mangkrak dengan dana yang digelontorkan pemerintah hingga milliaran Rupiah.

“Ini Lampung banyak sekali proyek yang magkrak. Contohnya Kota Baru yang dari jaman gue SD sampai sekarang, tidak pernah ada dengar kabar lagi,”ungkap Bima.

“Itu aliran dana dari pemerintah pusat itu ratusan miliar ya besti, dan gue tuh gak tau sekarang udah jadi tempat jin buang anak kali,”paparnya.

Kedua, Bima juga menyinggung soal kerusakan jalan di Lampung yang tegolong masih banyak.

“Jalan itu infrastruktur yang paling umum dan untuk mobilisasi ekonomi, tapi jalan-jalan di Lampung tuh 1 kilometer bagus, satu kilometer rusak terus jalannya ditempel-tempel doang,”lengkapnya.

Selanjutnya dalam video tersebut, Bima juga mengkritik sistem pendidikan di Lampung yang dinilai masih lemah.

“Proses penyaringan peserta didik yang ada di Lampung itu sendiri itu banyak banget kecurangan ya, bahkan yang berkontribusi itu orang-orang yang bekerja di sektor pendidikan,”imbuh Bima.

“Kek dosen titipin anaknya, rektor titipin ponakannya ini apa sih, kunci jawaban tersebar kalau udah mau UN tuh kan itu yang nyebarin siapa kalau bukan yang dari itu pemerintah,”tambahnya.

Ketiga, Bima juga menyebut bahwa tata kelola yang masih lemah di wilayah Lampung.

“Korupsi dimana-mana, birokrasi nggak efisien, hukumnnya gak ditegakkan, lemah banget, terus juga suap,

aduh nggak usah bahas suap ya mak, dimana udah kayak makanan sehari-hari gitu kan, kayak suap-suap duit," ungkapnya.

Baca juga: Viral di TikTok Mira Hayati Beli Tas Emas 539 Juta, Ternyata Akui Punya Kebiasaan Ini Setiap Jumat

Serta yang terakhir disampaikan oleh TikToker tersebut yaitu ketergantungan pada sektor pertanian.

“Lampung merupakan provinsi yang memproduksi banyak banget hasil pertanian, kek jagung, beras, ketan, dan lain-lain dan kontribusinya di Lampung sendiri itu sampai 40 persen lebih. Kalian bisa cek di websitenya BI,”sebut Bima.

“Sektor ini tuh vulnerable ya kayak fluktuatif gitu nggak bisa stabil dan yang set harga yang dipusat juga gitu, kadang anjlok ,kadang-kadang naik gitu,”tutup Bima.

Sementara itu, Ketua DPRD Provinsi Lampung , Mingrum Gumay mengatakan bahwa pihaknya tidak perlu menanggapi hal itu semua.

“Tetapi kami membuktikan dengan karya nyata. Kami berbuat dengan karya nyata dan semua elemen harus bekerja gotong royong,”ujar Mingrum dikutip dari TribunLampung. (Serambinews.com/Refly Nofril)

Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved