Bahan Pangan
Permintaan Bahan Pangan untuk Kebutuhan Lebaran Bergerak Naik
Penanganannya, harus dilakukan dua bulan sebelum masuk hari H, dengan cara menambah stok bahan pangan nasional, dengan mengimpornya dari luar negeri.
Penulis: Herianto | Editor: Ansari Hasyim
Laporan Herianto I Banda Aceh
SERAMBINEWS.COM, BANDA ACEH - Memasuki minggu keempat bulan Ramadhan 1444 Hijriah, pembelian masyarakat terhadap bahan pangan, mengarah kepada bahan-bahan untuk pembuatan kue lebaran, seperti mentega, telur, tepung terigu, gula pasir dan lainnya bergerak naik.
“Permintaan bahan pangan pada minggu keempat bulan Ramadhan, mengarah kepada bahan pembuatan kue lebaran,” kata seorang pedagang bahan pangan di Pasar Induk Lambaro, Aceh Besar, Aldy kepada Serambinews.com, Minggu (16/4).
Aldy mengungkapkan, permintaan mentega simas minggu ini naik tiga sampai empat kali lipat.
Biasanya terjual sekitar 5 karton per hari, minggu ini naik menjadi 20 karton. Sementara harga jualnya masih sangat stabil Rp 295.000/karton (isi 15 Kg).
Selanjutnya tepung segitiga biru kotak, harganya juga masih stabil Rp 155.000/karton (isi 12 bungkus), tepung segitiga biru karung Rp 260.000/sak (25 Kg).
• Anak Bunuh Ibu Kandung yang Bekerja jadi TKW di Hong Kong, Korban Dihabisi saat Mudik ke Malang
Tepung terigu merk fortune lebih murah lagi Rp 230.000/sak (isi 25 Kg) dan tepung terigu merk tulip, lebih rendah lagi harganya hanya Rp 220.000/sak (isi 25 Kg).
Permintaan tepung terigu dari berbagai merek, pada minggu ini cukup tinggi berkisar 20 – 30 sak/hari.
Selain mentega dan terigu, permintaan bahan pangan yang masih tetap tinggi adalah minyak goreng, telur ayam ras, gula pasir dan lainnya. Harga jual minyak goreng curah minggu ini masih tetap stabil Rp 13.500/Kg, minyak goreng kemasan kita Rp 160.000/kotak (isi 12 bungkus), atau ecerannya Rp 14.000/bungkus isi I liter.
Permintaan minyak goreng curah 20 drum/hari dan minyak kemasan 20 karton/hari.
• Polisi Tetapkan 3 Tersangka Persekusi 2 Wanita di Sumbar, Pelaku Diminta Segera Serahkan Diri
Telur ayam rasa, permintaannya juga tinggi, tapi harga jualnya masih relatif stabil. Satu ikat Rp 420.000 (300 butir) atau Rp 45.000/lemping (30 butir). Omset penjualan per hari berkisar 40 – 50 ikat.
Gula pasir, permintaannya juga tinggi mencapai 50/sak per hari, dengan harga jual Rp 660.000/swak (isi 50 Kg), atau ecerannya Rp 14.000/Kg.
Selain gula pasir, permintaan kacang tanah juga tinggi dan harganya masih relatif stabil. Kacang tanah ukuran kecil Rp 26.000/Kg dan ukuran sedang Rp 27.000/Kg.
Kacang kuning, harganya minggu ini turun dari Rp 590.000 menjadi Rp 570.000/sak (isi 50 Kg). Meski harganya sudah menurun, tapi permintaannya dari pengusaha tempe dan tahu masih rendah. Per Harinya hanya berkisar 10 – 15 karung.
Kacang hijau, harganya relatif stabil Rp 540.000/goni isi (50 Kg), ecerannya sekitar Rp 24.000/Kg.
Ani, seorang perajin kue lebaran di Aceh Besar mengatakan, pada bulan Ramadhan kali ini, harga pangan relatif stabil, tidak mengalami kenaikan yang cukup tinggi dan sangat membantu perajin kue lebaran.
Puasa tahun lalu, harga minyak goreng curah sempat mencapai harga Rp 15.000/Kg, puasa kali ini bertahan pada harga relatif terjangkau Rp 13.500/Kg. Begitu juga telur ayam ras Rp 45.000/lemping (30 butir), selanjutnya gula pasir Rp 14.000/Kg.
Tepung terigu juga harganya turun dan banyak jenis nya dengan harga yang sangat bervariasi.
Kadisperindag Aceh, Mohd Tanwir mengatakan, pengendalian harga bahan pangan di pusat, sudah dilakukan dua bulan sebelum masuk bulan puasa.
Antara lain, dengan meningkatkan volume pasokan bahan pangan dengan cara impor bahan pangan, seperti beras, tepung terigu, gula pasir, kacang kuning/kedelai, bawang merah, bawang putih dan lainnya.
Meningkatkan stok bahan pangan, kata Mohd Tanwir, pertama untuk memberikan rasa aman dan nyaman kepada masyarakat, selama puasa dan Idul Fitri, harga pangan terjangkau dan kedua untuk menekan kenaikan harga bahan pangan dan mengerem laju inflasi kelompok bahan makanan yang bisa meresahkan masyarakat.
Penanganannya, harus dilakukan dua bulan sebelum masuk hari H, dengan cara menambah stok bahan pangan nasional, dengan mengimpornya dari luar negeri.
“Jika stok bahan pangan cukup, peluang pihak tertentu untuk melakukan spekulasi harga, jadi semakin kecil, sehingga harga pangan di dalam negeri, jadi terkendali dan stabil,” pungkasnya.(*)
Seorang pekerja toko bahan pangan, sedang mengambil mentega untuk diberikan pada pembeli, di toko bahan pangan Pasar Induk Lambaro, Aceh Besar, Minggu (16/4/2023).(*)
• VIDEO - Mayat yang Ditemukan Di Kluet Tengah Aceh Selatan Alami Luka di Leher
• Pj Bupati Abdya Tinjau Penyerahan Bantuan Pangan Bagi Masyarakat Kurang
• VIDEO Prajurit TNI yang Gugur Pasca Kontak Tembak dengan KKB Belum Bisa Dievakuasi
Wakil DPRK Sabang: BPKS Harus Jadi Manfaat, Bukan Konflik |
![]() |
---|
CEO Tribun Network Dahlan Dahi Raih MAW Talk Awards 2025 Kategori Tokoh Media Berpengaruh |
![]() |
---|
Jadwal Kapal Feri Banda Aceh–Sabang Sepekan ke Depan Mulai Besok, 29 Agustus Hingga 3 September 2025 |
![]() |
---|
Jajak Pendapat, Mayoritas Warga Israel Yakin tidak ada Orang tak Bersalah di Gaza |
![]() |
---|
Ini Khatib dan Imam Shalat Jumat di Kota Sabang Besok, 29 Agustus 2025 |
![]() |
---|
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.