Berita Banda Aceh

MPU Imbau Masyarakat Saling Menghormati Terkait Perkiraan Idul Fitri Tidak Serentak

MPU Aceh meminta umat muslim, khusus di Tanah Rencong, untuk saling menghormati dengan tetap menjaga ukhuwah islamiyah.

Editor: mufti
FOR SERAMBINEWS.COM
Ketua Majelis Permusyawaratan Ulama (MPU) Aceh Tgk Faisal Ali 

Bagaimana dengan Saudi Arabia yang merupakan kiblatnya ummat Islam? Alfirdaus menjelaskan, Arab Saudi juga menggunakan rukyat sebagai pedoman penetapan 1 Syawal, dan sampai sekarang Saudi belum memutuskan kapan 1 Syawal 1444 Hijriah karena sangat tergantung pada hasil rukyat 29 Ramadhan.

"Seandainya di Saudi besok (hari ini-red) pada 29 Ramadhan hilal terlihat, maka bisa saja Saudi mengumumkan Idul Fitri pada hari Jumat berdasarkan rukyat. Walau demikian, tidak ada keharusan kita di wilayah timur Saudi untuk mengikutinya," ungkap Alfirdaus.

Sebab, menurutnya, yang menjadi catatan penting bahwa pergantian hari dalam Islam adalah pada waktu Magrib dan bukan atas dasar peredaran matahari melainkan keadaan bulan/hilal. Keadaan hilal di Saudi pada waktu Magrib 29 Ramadhan 1444 Hijriah dan di Aceh tentu tidak sama.

Beda halnya dengan Mesir dan negara lain di arah barat Saudi yang wajib untuk ikut hasil rukyat Saudi. Sebab, kalau hilal sudah terlihat di Saudi maka posisi hilal di daerah atau negara yang berada di sebelah baratnya akan lebih tinggi kali. Tidak demikian untuk wilayah sebelah timur Saudi seperti Indonesia yang jauh lebih rendah posisi hilalnya.

"Maka, kita masyarakat yang tidak melakukan rukyat dan tidak menghisab, alangkah baiknyau menunggu hasil sidang isbat para ulama, ahli falak, dan pemerintah yang diumumkan dan ditetapkan oleh Menteri Agama pada 20 April 2023 pukul 19.30 WIB. Sehingga ibadah Idul Fitri kita serentak semua dan tentu dengan saling menghargai dengan saudara kita yang sudah menetapkan Idul Fitri pada hari Jumat atau bahkan Kamis seperti beberapa wilayah di Aceh," harap Alfirdaus.

Karena, menurut Alfirdaus, pada dasarnya masalah hilal ini adalah ijtihadi yang bersumber pada dalil yang sama, tapi cara interpretasinya yang berbeda, serta terhadap perbedaan ini dibutuhkan sikap harga menghargai dan hormat menghormati. (mas)

 

 

Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved