Kupi Beungoh
Mudik, Antara Rindu dan Kenangan Masa Lalu
Rindu itu energi. Mampu menggerakkan jiwa raga untuk berkorban apa saja. Maka tak heran, berbagai persiapan jauh-jauh hari sudah dilakukan
Oleh: Nelliani, M.Pd*)
Satu hal yang dirindu di penghujung Ramadhan yaitu pulang kampung atau mudik.
Sebenarnya kegiatan mudik tidak hanya menjelang Idul Fitri saja, saat libur tahun baru atau libur semester bagi pelajar dan mahasiswa sering dilakukan.
Namun, mudik lebaran punya kesan berbeda, ada kerinduan yang sukar dijelaskan dengan kata-kata.
Kerinduan berkumpul bersama orang tua, sanak saudara dan handai taulan, pada kampung halaman yang jauh di mata, rindu ziarah dan semua kenangan masa kecil yang sulit dilupa.
Rindu itu energi.
Mampu menggerakkan jiwa raga untuk berkorban apa saja.
Maka tak heran, agar bisa mudik berbagai persiapan jauh-jauh hari sudah dilakukan.
Mulai dari menyiapkan dana lebih, membeli oleh-oleh, membetulkan kendaraan, memesan tiket sampai menentukan moda transportasi agar nyaman di perjalanan.
Jika tiba waktunya mudik, hati senang tak terkira.
Macet dimana-mana, berpanas-panas di jalanan merupakan hal biasa.
Tak perlu marah-marah apa lagi saling menyalahkan.
Hadapi dengan senyuman dan penuh rasa syukur karena sebentar lagi akan berjumpa dengan orang-orang kesayangan.
Bagi yang menggunakan kenderaan pribadi haruslah hati-hati, jangan ngebut.
Bila lelah, baiknya berhenti dan beristirahat sejenak mengisi tenaga supaya bugar lagi.
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.