Kupi Beungoh
Usaha Keras Dr Ainal Mardhiah Mengubah Nasib, dari Lumpur Sawah ke Depan Mahasiswa di PTN Ternama
Dr. Ainal Mardhiah, S.Ag, M.Ag, sosok perempuan tangguh yang menjadikan ilmu sebagai jalan untuk mengubah kehidupan.
Oleh: Juliana dan Muntazah
SERAMBINEWS.COM – Perempuan cantik nan mungil itu tak pernah membayangkan bahwa dirinya akan berdiri di depan kelas-kelas Perguruan Tinggi Negeri (PTN) ternama untuk menyinari mahasiswa dengan aneka ilmu dan keterampilan (skill). Sebab, dari generasi ke generasi, keluarganya mewarisi pekerjaan di tengah lumpur sawah dalam menghidupkan nyala api di dapur.
Namun, perempuan rumeh (ramah) dan ulet (gigeh) itu percaya bahwa nasib seseorang dapat diubah melalui jalur pendidikan. Dia pun bersungguh-sungguh dalam proses belajar sejak remaja.
Man jadda, wajada: Siapa bersungguh-sungguh, maka dia akan dapat mewujudkan mimpinya. Dia merenungi pepatah ini suatu ketika.
Setiap langkah kecilnya di jalan berlumpur menuju sekolah adalah doa dan harapan. Dari pematang sawah di Desa Bale Busu, Kecamatan Mutiara, Kabupaten Pidie, lahirlah seorang anak petani yang kelak menapaki tangga tertinggi dalam dunia pendidikan.
Dialah Dr. Ainal Mardhiah, S.Ag, M.Ag, sosok perempuan tangguh yang menjadikan ilmu sebagai jalan untuk mengubah kehidupan.
Ainal lahir pada 7 Juli 1977 dari pasangan (Alm) Abdurrahman Ahmad, seorang petani, dan Nurhayati Hasyim, ibu rumah tangga yang sederhana namun sarat kasih. Masa kecilnya diisi dengan perjuangan menempuh pendidikan dalam keterbatasan.
Setiap pagi, ia berjalan kaki dari kampung ke sekolah tanpa pernah mengeluh. Hanya dengan satu tekad agar terbebas dari kemiskinan, pengangguran dan kebodohan sehingga dapat membantu keluarga.
“Waktu kecil saya sering berpikir, bagaimana caranya supaya hidup ini berubah. Jawabannya cuma satu: belajar,” tutur Ainal mengenang masa kecilnya dengan senyum yang tenang.
Baca juga: UIN Ar-Raniry Banda Aceh Terima Kunjungan dan Gelar Sosialisasi Penerimaan Mahasiswa Baru Tahun 2026
Menapak Jalan Ilmu dari Bale Busu
Ainal memulai pendidikan dasarnya di SD Negeri 1 Busu, lulus tahun 1989. Ia kemudian melanjutkan ke SMP Negeri 1 Beureunuen, dan menamatkan SMA Beureunuen pada 1995.
Setiap jenjang pendidikan ia jalani dengan penuh kesungguhan, meski hidup dalam keterbatasan ekonomi.
Semangatnya untuk belajar lahir dari kisah ibunda tercinta. Sang ibu dahulu bercita-cita menjadi guru, namun harus merelakan impian itu karena tuntutan zaman. “Saya ingin melanjutkan cita-cita ibu yang tak sempat terwujud,” ucapnya pelan.
Selepas SMA, Ainal melangkah ke Banda Aceh dan diterima di Fakultas Tarbiyah dan Keguruan IAIN Ar-Raniry, jurusan Pendidikan Agama Islam (PAI). Di sinilah ia mulai menapaki dunia akademik yang kelak menjadi jalan hidupnya. Ia meraih gelar sarjana pada tahun 2000, kemudian melanjutkan Magister (S2) di Pascasarjana IAIN Ar-Raniry hingga lulus tahun 2005, dan akhirnya menuntaskan Program Doktoral (S3) di UIN Ar-Raniry Banda Aceh pada tahun 2022.
Perjuangan di Tengah Keterbatasan
Perjalanan kuliahnya tidak selalu mulus. Ia pernah hampir berhenti kuliah karena tidak mampu membayar SPP. Namun berkat keteguhan hati dan doa ibunda, ia berhasil memperoleh beasiswa dari Kementerian Agama (Kemenag) setelah menempati posisi 10 besar dari 100 mahasiswa Pascasarjana UIN Ar-Raniry.
“Waktu itu saya hidup di kampus. Pagi di ruang kuliah, siang di perpustakaan, malam di mushalla. Kadang sampai tertidur di depan komputer karena belajar,” kenangnya sambil tersenyum.
Aktif Menulis Sejak Mahasiswa, Zainal Arifin M Nur Kini Pimpin Serambi Indonesia |
![]() |
---|
Manusia, Predator Tanpa Taring |
![]() |
---|
Nurul Husna dari UIN Ar-Raniry Ungkap Pemicu Meningkatnya Jumlah Penderita HIV/AIDS di Aceh |
![]() |
---|
Inflasi: Pencuri yang tak Pernah Ditangkap |
![]() |
---|
Menjaga Warisan Ilmu, Menyemai Akhlak : Kisah Abu Muda Syukri Waly Ulama Kharismatik Aceh |
![]() |
---|
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.