Suhu Panas di Indonesia Termasuk Aceh, Ini 5 Penyebabnya Menurut BMKG

Khususnya untuk wilayah Aceh Utara hingga Banda Aceh dan Aceh Besar, di mana dalam beberapa hari terakhir, suhu udara mencapai 34 derajat Celcius.

Penulis: Faisal Zamzami | Editor: Faisal Zamzami
SHUTTERSTOCK/VladisChern
Ilustrasi cuaca panas, suhu panas. Simak prakiraan cuaca di Yogyakarta hari ini yang dilansir dari laman BMKG. 

SERAMBINEWS.COM - Suhu panas melanda sejumlah kabupaten kota di Aceh.

Bahkan suhu panas sudah dirasakan hampir sebulan terakhir di Serambi Mekah.

Teriknya mata hari dengan suhu udara mencapai 34 derajat Celcius ini sudah diprediksi oleh BMKG Provinsi Aceh jauh-jauh hari.

Sebelumnya, Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika ( BMKG) Kelas I Sultan Iskandar Muda, Blang Bintang mencatat, dalam beberapa hari kedepan potensi cuaca panas masih bisa terjadi di Aceh.

Khususnya untuk wilayah Aceh Utara hingga Banda Aceh dan Aceh Besar, di mana dalam beberapa hari terakhir, suhu udara mencapai 34 derajat Celcius.

Koordinator Prakirawan BMKG Kelas I Blang Bintang, Anang Heriyanto melalui Forecaster on Duty BMKG Aceh mengatakan, akibat cuaca panas yang terjadi, suhu maksimum yang terjadi di wilayah Aceh mencapai 34,4 derajat Celcius.

"Hal itu diakibatkan karena kita masih dalam masa musim peralihan dari musim penghujan ke musim kemarau. Kalau suhu maksimumnya itu 36 derajat Celcius," katanya saat dikonfirmasi Serambinews.com, Senin (17/4/2023).

Ia menyebutkan, cuaca panas yang terjadi dalam beberapa hari terakhir itu juga hampir merata pada seluruh wilayah di Aceh.

Terlebih sinar matahari ultraviolet (UV) mulai terasa sejak pukul 11.00 WIB, dan sudah sangat tinggi.

"Dan ini masuk dalam kategori risiko yang sangat berbahaya, sehingga harus diwaspadai,” papar dia.

“Untuk itu, diimbau agar masyarakat jangan terlalu banyak beraktivitas di luar ruangan. Boleh keluar kalau pakai sunblock," ungkapnya.

Pasalnya, suhu dalam beberapa hari ini cukup panas, hal biasa yang terjadi di masa peralihan.

Untuk puncak musim kemarau sendiri diprediksi terjadi pada Juni hingga Agustus.

Karena hal itu, ia mengimbau kepada masyarakat agar lebih waspada, terutama masyarakat yang hendak membuka lahan dengan cara membakar.

Hal tersebut dikarenakan dapat memicu kebakaran lebih cepat.

Halaman
12
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved