Bima Kritik Lampung

Ramai Diserang Warganet Usai Sebut Megawati Janda, Bima: Jangan Lupa Kritik yang Udah Gue Sampaikan

Ramai diserang warganet usai sebut Megawati janda, Bima ingatkan netizen tentang kritik yang sudah disampaikannya selama ini.

|
Penulis: Sara Masroni | Editor: Eddy Fitriadi
Instagram @awbimax dan Tangkap Layar Kompas TV
Ramai diserang warganet usai sebut Megawati janda, Bima ingatkan netizen tentang kritik yang sudah disampaikannya selama ini. 

Menurut ayah Bima, percuma sopan tapi korupsi. Namun sebagian anak muda koar-koar di media sosial, tujuannya mulia yakni untuk membela bangsa dan perbaikan negerinya.

Hal itu diungkapkan ayah Bima usai ditanya oleh Gindha kenapa membenarkan tingkah sang anak menyebut Lampung Dajjal di TikTok beberapa waktu lalu.

Sebelumnya Gandhi bertanya kenapa Juliman menganggap apa yang menjadi konten-konten anaknya adalah benar.

“Apakah bapak mengajarkan cara berbicara Lampung Dajjal, terus kemudian berbicara maaf ini, goblok, anjing dan lain sebagainya, hanya untuk kepentingannya sendiri," tanya Gindha dikutip dari kanal YouTube tvOneNews, Kamis (20/4/2023).

"Apakah itu bapak yang mengajarkan bahwa bapak mengatakan itu baik," tambah sang pengacara Gubernur Lampung yang melaporkan Bima.

Menanggapi hal itu, ayah Bima kemudian menjawab dari kecil anaknya sudah didik jujur supaya bisa bermanfaat bagi orang banyak.

"Jadi gini, apa artinya orang itu sopan santun, tapi berkorupsi, dengan berbicara dia kotor tapi tidak korupsi, jujur dengan lurus, tegas, berani. Pilih mana," tanya balik Juliman.

"Saya ingin tanya sama bapak, sopan santun, beretika baik, tapi berkorupsi. Sama dengan omongannya anak muda berkoar-koar tapi dia membela negara, jiwa kebangsaannya luar biasa," sambungnya.

Tuding Bima Tak Pakai Data

Pengacara Gindha Ansori kemudian berdalih apa yang disampaikan Bima dalam kontennya saat mengkritik pembangunan di Lampung, tanpa menggunakan data.

"Dan perlu bapak tahu juga, apa yang disampaikan Bima ini tidak by data pak," ungkap Gindha.

"Pernah gak bapak tanya datamu dari mana, soal infrastruktur berapa biayanya segala macam," sambungnya.

Menanggapi hal itu, Juliman membalas bahwa apa yang disampaikan anaknya, semua adalah data riil di lapangan.

Ia kemudian membandingkan saat Bima bisa kuliah di kampus top luar negeri, namun tidak terpakai saat di negerinya sendiri.

"Kalau menurut saya memang data riil itu, bicara masalah pendidikan. Anak saya diterima di Australia 3 kayak perguruan tinggi negeri, di Amerika 2, tapi di Republik Indonesia gak dipakai. Itu data riil," jawab Juliman.

Halaman
1234
Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved