Tausiah

Tiga Pelajaran dari Ramadhan, Termasuk Kisah Perang Uhud

Jika ingin selamat, maka berlindung di rumah Abu Sofyan dijamin akan aman. Padahal, saat itu Abu Sofyan belum beriman, meski akhirnya Abu Sofyan berim

Penulis: Muhammad Nazar | Editor: Ansari Hasyim
SERAMBINEWS.COM/ MUHAMMAD NAZAR
Sebagian jamaah melaksanakan Shalat Ied Idul Fitri 1444 H di halaman Masjid Alfalah Sigli, Pidie, Sabtu.(22/4/2022).  

Laporan Muhammad Nazar l Pidie

SERAMBINEWS.COM, SIGLI - Prof Dr Muhammad Siddiq Armia, menyebutkan, tiga pelajaran penting dapat dipetik dari pelaksanaan Bulan Suci Ramadhan 1444 H, yang telah selesai dilaksanakan kaum muslimin.

Guru besar UIN Ar-Raniry Banda Aceh menyampaikan itu saat menjadi khatib Hari Raya Idul Fitri 1444 H di Masjid Agung Alfalah Sigli.

Shalat ied di masjid kabupaten tersebut dihadiri ribuan warga, sehingga jamaah meluber di luar masjid.

"Pertama pelajaran penting diraih di bulan Suci Ramadhan adalah pesucian diri atau pesucian jiwa," kata Prof Muhammad Siddiq di Masjid Alfalah Sigli, Sabtu (21/4/2023)

Menurutnya, penyucian jiwa salah satu diimplementasikan melalui penghambaan diri pada bulan Suci Ramadhan.

Di mana di bulan penuh ampunan itu, manusia meningkatkan mengerjakan amalan wajib dan sunnah.

Tak hanya itu, manusia berlomba-lomba menabur kebaikan di bulan yang digandakan pahala oleh Allah swt.

Berikutnya, kata Prof Muhammad Siddiq, penyucian harta melalui zakat fitrah yang hanya dilaksanakan pada bulan Suci Ramadhan.

SOSOK Dhawank Delvi, Sipir di Lampung yang Pamer Gaya Hidup Mewah, Dari Mana Uangnya?

Kegiatan mengeluarkan zakat fitrah adalah rangkaian ramadhan untuk mensucikan harta. Penyucian harta lewat ramadhan merupakan kewajiban yang wajib ditunaikan.

Adapun harta korupsi tidak bisa dibersihkan dengan mengeluarkan zakat fitrah. Untuk itu, korupsi harus dijauhkan. 

Selain itu, harta milik pedagang yang diperoleh dari hasil kecurangan pada timbangan juga tidak boleh dibersihkan dengan mengeluarkan zakat. 

Berikutnya, ketiga menahan amarah dan memohon maaf sesama manusia.

Menurutnya, memaafkan orang lain merupakan pekerjaan sangat berat. 

Manusia merupakan makhluk yang kerap melakukan dosa pada orang lain.

Halaman
12
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved