Breaking News

Tausiah

Tiga Pelajaran dari Ramadhan, Termasuk Kisah Perang Uhud

Jika ingin selamat, maka berlindung di rumah Abu Sofyan dijamin akan aman. Padahal, saat itu Abu Sofyan belum beriman, meski akhirnya Abu Sofyan berim

Penulis: Muhammad Nazar | Editor: Ansari Hasyim
SERAMBINEWS.COM/ MUHAMMAD NAZAR
Sebagian jamaah melaksanakan Shalat Ied Idul Fitri 1444 H di halaman Masjid Alfalah Sigli, Pidie, Sabtu.(22/4/2022).  

Kata Prof M Siddiq, sepenggal kisah perang Uhud yang diketahui banyak syahid dari kalangan kaum muslimin, termasuk Saidina Hamzah. 

Perang Uhud merupakan peristiwa keji dilakukan wanita bernama Hindon terhadap paman Nabi Muhammad bernama Hamzah.

Di mana saat Saidina Hamzah syahid, Hindon mengambil hati Hamzah, yang kemudian menggigit di depan Rasulullah.

Sehingga, Muhammad yang juga manusia timbul naluri marah kepada Hindon. Bahkan, Muhammad akan membalasnya tiga kali lipat.

Sehingga Allah menegur Muhammad.

"Wahai Muhammad jika kamu ingin membalas terhadap Hindon, maka balaslah sesuai dilakukan Hindon, jangan lebih.

Memaafkan bagimu lebih baik, dan membalas bagi orang yang berbuat keburukan tidak baik," ujarnya.

Diceritakan, setelah lima tahun pasca perang Uhud. Rasulullah mengatakan, seluruh ummat muslim yang siapa saja meninggalkan saudaranya saat perang, maka akan ditimpa kekalahan.

Sebab, selama ini kaum muslimin selalu menang saat melakukan peperangan.

Ia menyebutkan, saat Fathu Mekkah atau pembebasan Mekkah dari kafir Qurasy sekitar tahun 8 H.

Saat itu, ummat muslim berbondong-bondong datang ke Mekkah. 

Rasulullah menggelar rapat di Masjid Kucing di Mekkah, seraya berpidato, bahwa hari ini tidak perang.

Jika ingin selamat, maka berlindung di rumah Abu Sofyan dijamin akan aman. Padahal, saat itu Abu Sofyan belum beriman, meski akhirnya Abu Sofyan beriman.

Namun, di sela-sela Rasulullah berpidato, muncul Hindon. Saat itu, kemarahan Muhammad sempat memuncak.

Namun, akhirnya Muhammad memaafkan Hindon.

Hindon pun menyatakan beriman kepada Rasulullah.(*)

VIRAL Curhat TKW Tiap Malam Layani Majikan, Termasuk Pijat Plus-plus, Harus Siap 24 Jam

Puasa Syawal, Bolehkah Dikerjakan Berselang atau Tidak Berurutan 6 Hari? Ini Penjelasan Buya Yahya

Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved