Kajian Islam

Dilakukan Ponpes Al Zaytun di Indramayu, Apa Hukum Shaf Salat Campur Antara Laki-laki dan Perempuan?

Melihat hal yang sedang ramai dibahas ini, lantas sebenarnya apa sih hukum salat tapi shafnya tercampur pria dan wanita?

Penulis: Firdha Ustin | Editor: Amirullah
Instagram @kepanitiaanalzaytun
Salat Idul Fitri di Ponpes Al Zaytun, Indramayu 

Dilakukan Ponpes Al Zaytun di Indramayu, Apa Hukum Shaf Salat Campur Antara Laki-laki dan Perempuan?

SERAMBINEWS.COM - Baru-baru ini media sosial dihebohkan soal cara salat Idul Fitri di Pondok Pesantren atau Ponpes Al Zaytun.

Pasalnya, pesantren yang terletak di Indramayu, Jawa Barat, tersebut menggelar salat Id dengan cara terbilang aneh.

Tampak foto yang diunggah di media sosial Instagram Pesantren Al Zaytun, shaf salat Idul Fitri tersebut renggang berjarak dan mencampurkan laki-laki dan perempuan dalam barisan shaf.

Banyak warganet yng langsung ramai mengomentari salat Id di ponpes Al Zaytun tersebut.

Melihat hal yang sedang ramai dibahas ini, lantas sebenarnya apa sih hukum salat tapi shafnya tercampur pria dan wanita?

Dilansir Serambinews.com dari laman Bima Islam Kemenag pada Kamis (27/4/2023), menurut ulama, jawabannya adalah tetap sah, namun dihukumi makruh dan tidak mendapatkan fadilahnya jamaah.

Baca juga: VIRAL Kakek Simpan Uang Jadul Berkarung-karung, Terungkap setelah Kakek Sakit, Keluarga Girang

Hal ini sebagaimana dijelaskan oleh Imam al-Nawawi dalam al-Majmu’ Syarah al-Muhadzab, ia menerangkan demikian:

إذَا صَلَّى الرَّجُلُ وَبِجَنْبِهِ امْرَأَةٌ لَمْ تَبْطُلْ صَلاته وَلَا صَلَاتُهَا سَوَاءٌ كَانَ إمَامًا أَوْ مَأْمُومًا هذا مذهبنا وَبِهِ قَالَ مَالِكٌ وَالْأَكْثَرُونَ

“Ketika seorang lelaki sedang salat dan di sampingnya terdapat seorang perempuan, maka salatnya itu tidak batal (sah), dan salat perempuan itu juga tidak batal, baik lelaki tersebut menjadi imam atau makmum, dan inilah pendapat mazhab kami (Syafii). Ini juga pendapat Imam Malik dan kebanyakan ulama.”

Menurut Syekh Abi Bakar Syatha dalam kitab I’anah at Thalibin, terkait masalah ini shalatnya adalah tetap sah, namun dihukumi makruh dan tidak mendapatkan fadilahnya jamaah. Ia menjelaskan:

(قوله: ويقف خلف الإمام الرجال ثم الصبيان ثم النساء) أي ويسن إذا تعددت أصناف المأمومين أن يقف خلفه الرجال، ولو أرقاء، ثم بعده – إن كمل صفهم – الصبيان، ثم بعدهم – وإن لم يكمل صفهم – النساء. وذلك للخبر الصحيح: ليليني منكم أولو الأحلام والنهي – أي البالغون العاقلون – ثم الذين يلونهم. ثلاثا. ومتى خولف الترتيب المذكور كره.

“Yang berdiri di belakang imam, adalah makmum laki-laki, kemudian anak-anak, kemudian makmum wanita. Yakni disunahkan bila barisan salat banyak dibelakang imam kaum laki-laki meskipun hamba sahaya, kemudian setelah shafnya penuh, di belakangnya anak-anak, kemudian di belakangnya meskipun barisannya belum penuh kaum wanita.

Baca juga: Ngamuk Ditagih Utang Rp 10 Oleh Sahabatnya, Wanita Ini Berakhir Disiram Air Panas

Formasi demikian adalah tuntunan dari Rasulullah SAW, yang mana beliau bersabda

“Hendaklah yang berada tepat di belakang shalatku orang yang dewasa yang memiliki kecerdasan dan orang yang sudah berakal di antara kalian, kemudian orang yang sesudah mereka tiga kali”. Dan bila urutan barisan tersebut disalahi, maka hukumnya makruh”. (I’anah Al-Thalibin, Juz 2 Halaman 31).

Berdasarkan uraian di atas, disimpulkan bahwa hukumnya adalah sah, akan tetapi makruh dan dapat mengurangi fadilah salat jamaahnya. Pasalnya aturan yang sesuai dengan sunah Nabi itu lelaki di barisan depan, kemudian perempuan berada di barisan belakang.

Diberitakan sebelumna, belakangan cara salat Idul Fitri di Pondok Pesantren Al Zaytun yang berbeda menggegerkan media sosial (medsos).

Pasalnya ponpes yang terletak di Indramayu, Jawa Barat, tersebut menggelar salat Id dengan cara yang terbilang aneh.

Tampak dalam foto, shaf salat Idul Fitri tersebut renggang berjarak dan mencampurkan laki-laki dan perempuan.

Tak ayal netizen langsung ramai mengomentari salat Id di Ponpes Al Zaytun tersebut.

Dilansir dari akun Instagram @kepanitiaanalzaytun, tampak sangat jelas perbedaan salat Idul Fitri di Pondok Pesantren Al Zaytun.

"Kegiatan Perayaan Ied Al Fithri di Masjid Rahmatan Lil Alamin Al-Zaytun-Indonesia," tulis akun Ponpes Al Zaytun tersebut.

Unggahan foto salat Idul Fitri pada Sabtu, 22 April 2023, tersebut sontak memicu kontroversi.

Dalam foto tersebut, sangat jelas terlihat shaf paling depan ada seorang perempuan yang salat di tengah shaf laki-laki.

Tak hanya itu, jarak antar jemaah saat salat juga menarik perhatian karena terlihat sangat renggang.

Padahal kondisi saat ini sudah bukan pandemi Covid-19, sehingga harusnya saat menjalani salat berjemaah harus rapat barisannya.

Tak sampai di sana, para jemaah salat Id di Ponpes Zaytun tersebut juga terlihat kompak.

Mereka mengenakan setelan jas rapi dilengkapi kopiah hitam hingga sajadah yang sama.

Terlihat juga di samping para jemaah terdapat kursi yang telah disediakan.

Adapun khotbah Idul Fitri disampaikan oleh Prof Abdussalam Rasyidi (AS) Panji Gumilang.

Panji Gumilang sendiri adalah pendiri Ponpes Al Zaytun di Kabupaten Indramayu, Jawa Barat, pada 13 Agustus 1996.

Dari foto lainnya, terlihat jemaah perempuan juga ikut mendengarkan tausiah Panji Gumilang.

Mereka mendengarkan tausiah dengan duduk di kursi posisi paling depan di antara jemaah laki-laki.

Tentu saja bercampurnya jemaah laki-laki dan perempuan dalam satu shaf menimbulkan kontroversi bagi netizen.

Sontak foto tersebut langsung jadi perbincangan netizen di media sosial.

Sebagian besar mempertanyakan cara beribadah salat Idul Fitri di Ponpes Al Zaytun tersebut.

Tak sedikit netizen yang mengaku tak tahu adanya aliran yang melaksanakan salat berjarak seperti Ponpes Al Zaytun tersebut.

Bahkan sejumlah netizen menilai aliran Ponpes Al Zaytun menggelar salat Id berjarak tersebut sebagai sesat.

Ada juga netizen yang membandingkan dengan cara salat Id Ponpes Al Zaytun tersebut dengan salat Id yang digelar Muhammadiyah hingga NU.

"Izin tanya, Al-Zaytun itu aliran Islam apa ya, kok perempuan bisa shalat di antara laki-laki dan di saf paling depan juga?

Soalnya saya sendiri baru tau ada organisasi ini.

Mohon penjelasannya bagi yang paham," komentar netizen.

"Ini ponpes udah di anggep sesat sama mui, muhammadiyah, nu bahkan dah diminta untuk diselidiki. kalo masih berdiri, artinya ponpes ini nyetor duit banyak coy ke pemerintah," jelas netizen yang lain.

"Selama 23 tahun baru kali ini saya liat orang sholat renggang gitu, terus pake kemeja sama jas kaya orang mau ibadah ke gereja, Tapi ini pake Peci. Agak Laen," tulis seorang netizen lain.

"ibadah atau seminar? perempuan dicampur shafnya sama laki-laki, udah gitu imamnya ada 3, ngikutin konsep trinitas agama sebelah?" tulis akun @beosaurus.

"Udah gak heran, sejak dulu dikenal sesat... Tp heran nya banyak yg mondok disana," komenat netizen lainnya.

"Aliran apa lg ini? Ada ibu2 d shaf depan, shafny renggang2 kyk lg marahan," tulis netizen yang lain.

"Kok ibunya di barisan laki sih buk, solat apa struktur organisasi," tulis akun @zeer0_jellybean.

"itu gimana ceritanya perempuan bisa paling depan saf nya," tulis akun @soe_siloo.

Hingga saat ini, kolom komentar unggahan tersebut dinonaktifkan lantaran banyak mengundang komentar dari netizen.

Sementara itu, hingga artikel ini dimuat, belum ada keterangan terkait gelaran salat Id di Pondok Pesantren Al Zaytun tersebut.

(Serambinews.com/Firdha Ustin)

Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved