Menguatnya Kecurigaan Mafia Narkoba Terlibat dalam Kematian AKBP Buddy, Keluarga Percaya Dibunuh?

Menguatnya kecurigaan keluarga soal keterlibatan mafia narkoba dalam kasus kematian AKBP Buddy Alfrits Towoliu, percaya dibunuh?

Penulis: Sara Masroni | Editor: Muhammad Hadi
IST dan YouTube Harian Surya
Menguatnya kecurigaan keluarga soal keterlibatan mafia narkoba dalam kasus kematian AKBP Buddy Alfrits Towoliu, paman korban Cyprus A Tatali (kanan) sebut keluarga duga dibunuh. 

AKBP Buddy Alfrits Towoliu sempat mengeluhkan penyakit yang dideritanya kepada atasan.

Kabid Humas Polda Metro Jaya Kombes Trunoyudo Wisnu Andiko menyampaikan, sejatinya AKBP Buddy baru dua minggu menjabat Kasat Narkoba Polres Jakarta Timur.

Namun baru serah terima jabatan, korban langsung menghadap Kapolres untuk meminta izin.

Menurutnya, AKBP Buddy meminta izin agar bisa menjalani operasi atas penyakit empedu yang tengah dideritanya.

Adapun operasi berlangsung di RS Pondok Indah, Jakarta Selatan.

"Kalau izinnya ini baru dua minggu lalu dan kemudian menjalani operasi di RS Pondok Indah. Jadi beliau ini baru serah terima, begitu ke Polres Jaktim menghadap ke Kapolres langsung minta izin karena sakit," ujar Trunoyudo.

Trunoyudo mengungkap isi percakapan yang dibicarakan AKBP Buddy kepada Kapolres.

Di sana, dia menyatakan sakitnya sudah tidak tertahankan lagi dan tidak bisa bertugas jika masih dalam kondisi tersebut.

Dapat Telepon Misterius

Beberapa jam sebelum ditemukan tewas, AKBP Buddy sempat menerima telepon misterius.

Disampaikan paman korban, Cyprus A Tatali mengatakan keponakannya itu sempat menerima telepon dari seseorang.

Setelah menerima telepon tersebut, AKBP Buddy tampak pergi keluar rumah dengan terburu-buru.

Telepon itu diterima korban sekira satu jam sebelum korban dikabarkan meninggal dunia.

Cyprus mengungkapkan, sosok misterius yang menelepon AKBP Buddy itu adalah pria bernama Bibi.

Sosok ini disebut-sebut mengajak AKBP Buddy untuk melakukan pengecekan ruang kerjanya.

"Pagi tadi dia janjian dengan yang namanya Pak Bibi. Bibi itu dia panggil ke kantornya untuk merehab gedung ruangan dia," kata dia kepada wartawan.

Kemudian ada sosok lain yang menelepon korban sekira pukul 09.00 WIB.

Hal itu membuat AKBP Buddy langsung meninggalkan ruangan kerjanya yang direncanakan akan dicek olehnya.

Buddy pun pergi meninggalkan Polres Metro Jakarta Timur dengan menggunakan jasa ojek online.

"Nah dalam berbicara tadi jam 09.00 WIB lewat ini, Polres Metro Jakarta Timur ruang dia baru untuk mau rehab ini tahu-tahu ada orang menelepon. Menelepon itu, setelah menelepon, beliau masih di ruangan dia dan tidak sampai satu jam setelah dia menelepon itu dia berangkat," ucap Cyprus.

(Serambinews.com/Sara Masroni, TribunJakarta.com/Muji Lestari)

BACA BERITA SERAMBI LAINNYA DI GOOGLE NEWS

Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved