Kajian Islam

Qadha Puasa Ramadhan atau Puasa Sunnah Syawal, Mana yang Lebih Dulu Dikerjakan? Simak Penjelasan Ini

Qadha puasa Ramadhan atau kerjakan puasa sunnah Syawal, mana yang lebih utama dikerjakan?

Penulis: Firdha Ustin | Editor: Amirullah
cheapumrahpackage.us
puasa syawal 

Qadha Puasa Ramadhan atau Puasa Sunnah Syawal, Mana yang Lebih Dulu Dikerjakan? Simak Penjelasan Ini

SERAMBINEWS.COM - Qadha puasa Ramadhan atau kerjakan puasa sunnah Syawal, mana yang lebih utama dikerjakan?

Usai bulan suci Ramadhan, umat Islam memasuki bulan Syawal.

Di bulan Syawal, ada anjuran bagi seorang muslim untuk berpuasa sunnah Syawal.

Puasa ini, menurut sebuah hadis, akan diganjar dengan pahala yang sangat besar, yakni seperti pahala orang yang berpuasa selama setahun penuh.

مَنْ صَامَ رَمَضَانَ ثُمَّ أَتْبَعَهُ سِتًّا مِنْ شَوَّالٍ كَانَ كَصِيَامِ الدَّهْرِ

Artinya: “Siapa saja yang berpuasa Ramadhan, kemudian dilanjutkan dengan enam hari di bulan Syawal, maka seperti pahala berpuasa setahun,” (HR Muslim).

Baca juga: Tata Cara Puasa Syawal, Lebih Dulu Mana, Puasa Syawal atau Bayar Utang Ramadhan?

Idealnya, puasa sunah Syawal enam hari dilakukan persis setelah Hari Raya Idulfitri, yakni pada 2-7 Syawal.

Tetapi bagi orang yang berpuasa di luar tanggal tersebut, sekalipun tidak berurutan, tetap mendapat keutamaan serupa.

Di sisi lain, juga ada kewajiban untuk segera mengqadha puasa bagi mereka yang membatalkan puasa di bulan Ramadan.

Muncul pertanyaan, mana yang harus didahulukan? Qadha puasa Ramadhan atau berpuasa Syawal?

Ketua Lembaga Bahtsul Masail Pengurus Besar Nahdlatul Ulama (LBM PBNU), Kiai Mahbub Maafi, menjawab pertanyaan tersebut dalam program Edukasi Syariah Bimas Islam.

Menurutnya, mengqada puasa Ramadan mesti diutamakan.

Baca juga: Bulan Syawal Belum Ada yang Melamar? Jangan Risau, Oki Setiana Dewi Anjurkan Lakukan 3 Amalan Ini

“Pada saat memasuki bulan Syawal, kita acap kali dihadapkan pada pilihan yang terlihat dilematis, antara mengqada puasa Ramadan yang kita tinggalkan atau menjalankan puasa sunah Syawal. Dalam hal ini, tentu yang lebih didahulukan adalah melaksanakan puasa qada,” jelasnya.

Dikatakan Kiai Mahbub, puasa qada Ramadan merupakan hal yang wajib, sementara puasa Syawal merupakan sunah, sehingga puasa qada harus lebih didahulukan.

"Wajib mendahulukan qada puasa Ramadan karena hukumnya wajib, sementara menjalankan puasa 6 hari di bulan Syawal itu hukumnya sunah," imbuhnya.

Panduan Lengkap Niat dan Tata Cara Puasa Syawal, Pahalanya Sama dengan Puasa Satu Tahun

Puasa Syawal adalah berpuasa selama enam hari di bulan Syawal atau setelah lebaran Idul Fitri.

Pahala puasa syawal selama enam hari di bulan syawal seperti selama satu tahun penuh sebagaimana sabda Rasulullah SAW.

"Barangsiapa yang berpuasa pada bulan Ramadhan, kemudian diikuti enam hari pada bulan Syawal, maka pahalanya sama dengan puasa satu tahun (HR. Muslim)".

Lalu, bagaimana tata cara puasa syawal?

Dilansir dari Kompas.com, Guru Besar Bidang Ilmu Filsafat Pendidikan Islam IAIN Surakarta Prof Toto Suharto mengatakan puasa Syawal hukumnya adalah sunnah.

Tata cara puasa Syawal tidak ada perbedaan dengan puasa di bulan Ramadhan, hanya saja yang membedakan hanyalah niat.

Toto menjelaskan pelaksanaan puasa Syawal bisa berurutan maupun berselang, namun totalnya 6 hari selama bulan Syawal.

Namun, puasa Syawal sebaiknya dilakukan secara sesegera mungkin.

Niat puasa Syawal

Berikut ini tata cara puasa Syawal:

1. Membaca niat Berikut niat puasa Sunnah di bulan Syawal:

Nawaitu shauma ghadin 'an ada'i sunnatis Syawwali lillahi ta'ala. Artinya: "Aku berniat puasa Sunah Syawal esok hari karena Allah SWT."

2. Makan sahur Setiap orang yang berpuasa dianjurkan untuk melakukan makan sahur sebelum azan Subuh.

Tetapi, apabila tidak makan sahur, puasa seseorang tersebut tetap dianggap sah karena hukum makan sahur adalah sunnah.

3. Menahan lapar, dahaga, dan hawa nafsu Setelah berniat puasa Syawal dan makan sahur, maka orang tersebut harus menahan diri dari godaan-godaan yang akan membatalkan puasa.

Batas waktunya juga sama dengan puasa Ramadhan, yakni hingga waktu Maghrib tiba.

4. Berbuka puasa Setelah seharian berpuasa, setiap Muslim wajib menyegerakan untuk berbuka puasa guna membatalkan puasanya.

Manfaat Puasa 6 Hari di Bulan Syawal Sama Dengan Puasa 1 Tahun

Manfaat Puasa enam hari pada bulan Syawal termasuk puasa sunnat.

Rasulullah SAW sangat menganjurkannya, sampai dalam hadits di atas pahalanya sama dengan pahala satu tahun.

Abu Hurairah berkata: Pahalanya satu tahun, karena setiap hari pahalanya sama dengan puasa sepuluh hari. Tiga puluh hari ramadhan sama dengan tiga ratus hari ditambah enam hari bulan syawal sama dengan enam puluh hari, sehingga jumlah seluruhnya adalah tiga ratus enam puluh hari yakni satu tahun.

Hal ini, karena Allah berfirman: ( Barangsiapa membawa amal yang baik, maka baginya (pahala) sepuluh kali lipat amalnya) (QS. Al-An`am: 160).

Kapan Puasa Syawal?

Dikutip dari laman Kemenag Sumsel, puasa ini boleh dilakukan berurutan sejak tanggal dua syawal, sebagaimana pendapat Imam Syafi`i, atau boleh juga tidak berurutan yang penting enam hari pada bulan Syawal sebagaimana pendapat Jumhur ulama seperti Imam Waki` dan Imam Ahmad.

Di antara Manfaat Puasa 6 Hari Bulan Syawal ini sebagaimana dituturkan Ibnu Rajab adalah sebagai berikut:

Pertama, puasa enam hari pada bulan Syawal pahalanya sama dengan puasa satu tahun penuh sebagaimana disebutkan dalam hadits di atas.

Kedua, puasa pada bulan Syawal dan Sya`ban seperti shalat sunnat rawatib.

Fungsinya untuk menyempurnakan kekurangan-kekurangan dalam shalat wajib. Karena, kelak pada hari Kiamat, pahala wajib dapat disempurnakan dengan amalan sunnat.

Ketiga, dengan puasa enam hari pada bulan Syawal di antara ciri puasa Ramadhannya diterima oleh Allah, karena apabila Allah menerima amal ibadah seseorang, Allah akan memudahkan orang tersebut untuk melakukan amal shaleh lainnya.

(Serambinews.com/Firdha Ustin)

Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved