Berita Aceh Timur

Pelintas Waspada, Dua Jembatan Amblas di Ruas Jalan Peureulak - Peunaron

Jembatan amblas itu terdapat kilometer 25 jembatan Alue Gunteng Desa Beurandang dan kilometer 35 jembatan Kuning Alue Peunaron Lama.

Penulis: Seni Hendri | Editor: Nurul Hayati
Foto: Ardiansyah
Truk tanki dari arah Peunaron tujuan Peureulak melintasi jembatan amblas di Kecamatan Peunaron, Aceh Timur beberapa waktu lalu. 

Jembatan amblas itu terdapat kilometer 25 jembatan Alue Gunteng Desa Beurandang dan kilometer 35 jembatan Kuning Alue Peunaron Lama.

Laporan Seni Hendri Aceh Timur 

SERAMBINEWS.COM, IDI - Bagi pengendara yang melintasi ruas jalan Peureulak - Peunaron - Lokop diminta hati-hati. 

Hal ini karena, terdapat beberapa jembatan amblas di lintas itu.

Jembatan amblas itu terdapat kilometer 25 jembatan Alue Gunteng Desa Beurandang dan kilometer 35 jembatan Kuning Alue Peunaron Lama.

Ardi salah satu perangkat desa di Peunaron mengatakan, beberapa waktu lalu mobil Toyota Innova yang dikemudikan Usman warga Banda Aceh tujuan Gayo Lues, melaju dengan kecepatan tinggi. 

Setiba di kilometer 35 jembatan amblas (Desa Peunaron Lama), ia tak mengetahui badan jalan dan jembatan, amblas sehingga ia mengerem mendadak hingga ban terseret.

"Saya kira semua jalan sudah bagus, tapi masih ada beberapa badan jalan dan jembatan amblas tanpa ada rambu-rambu lalulintas," ungkap Ardi mengutip keterangan Usman.

Karena itu, kata Ardi, pengendara baru melintasi jalan Peureulak - Peunaron - Lokop diminta agar hati-hati

Hal itu karena Pengendara baru belum mengetahui kondisi jalan.

Baca juga: BREAKING NEWS - Seorang Pelajar Hanyut di Sungai Alas saat Mandi di Bawah Jembatan Salim Pipit

Selaku pengendara baru di lintas itu, kata Ardi, Usman juga mengeluh karena tak ada rambu-rambu lalulintas sebagai petunjuk kondisi jalan amblas. 

Karena itu, ia hampir mengalami kecelakaan tunggal karena kedalaman jembatan amblas sampai satu meter dari permukaan badan jalan.

"Terpaksa saya rem mendadak kalau tidak mobil bisa terbang banting dan  terbalik, itu aja direm sampai terseret, padahal kecepatan hanya 80 km pe rjam," terang Ardi lagi mengutip keluhan Usman.

Karena tidak ada penerangan di malam hari dan rambu-rambu, karena itu Ardi mewakili masyarakat di daerah berharap kepada pemerintah dan dinas terkait agar memasang rambu-rambu petunjuk kondisi jalan 100 meter, sebelum lokasi jembatan amblas agar pengendara tidak terjebak 

Pasca selesai diaspal oleh rekanan pengerjaan jalan proyek Multiyears Segmen 1 beberapa waktu lalu, kini badan jalan juga bergelombang akibat bekas tambal.

Halaman
12
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved