Pertemuan 6 Ketum Partai di Istana dengan Jokowi, Benarkah Tak Banyak Bahas Pilpres 2024?

"Jadi ya bahasannya tidak terlalu berat, ringan-ringan tetapi yang pasti adalah untuk Indonesia ke depan," kata Plt Ketua Umum PPP Mardiono.

|
Editor: Faisal Zamzami
Ilustrastor KOMPAS.com/ANDIKA BAYU
Ilustrasi kolase foto ketua umum partai koalisi pemerintahan 

SERAMBINEWS.COM, JAKARTA - Enam Ketua Umum Partai Politik (parpol) pendukung pemerintah bertemu di Istana Negara Selasa malam (2/3/2023) atas undangan Presiden Joko Widodo.

Mereka berkumpul sejak pukul 19.00 hingga pukul 21.30 WIB.

Namun selama 2,5 jam berkumpul, ternyata tidak ada pembicaraan berat.

 "Jadi ya bahasannya tidak terlalu berat, ringan-ringan tetapi yang pasti adalah untuk Indonesia ke depan," kata Plt Ketua Umum PPP Mardiono.

Bahkan, kata Mardiono, acara tersebut lebih banyak makan dan tertawanya.

 “Bahagia sekali, banyak tertawa-tertawa. Makanannya juga enak sekali, ada udangnya, enak sekali," kata Mardiono menjelaskan, dikutip dari Antara. 

Hal yang dianggap dinilai serius, di mata Mardiono, pertemuan tersebut menunjukkan bahwa partai koalisi pemerintah masih kokoh.

"Jadi, partai koalisi dengan pemerintah ini semua masih kokoh masih berkomunikasi terus secara intens, kami diundang makan malam dengan Pak Presiden membahas Indonesia, Lebaran, alhamdulillah, kemudian penanganan kemacetan lalu lintas yang baik tak seperti dulu. Alhamdullilah ini yang terbaik," kata dia.

Menurut Mardiono, sejumlah hal dibahas dengan suasana santai namun tetap berorientasi untuk pembangunan Indonesia ke depan.

Salah satu yang dibahas, kata dia, adalah mengenai pentingnya stabilitas politik dan komitmen untuk menjaga pesta demokrasi agar bisa dinikmati oleh masyarakat. 

Selain itu, kata dia, stabilitas politik harus bisa membawa Indonesia untuk menghadapi berbagai tantangan, termasuk tantangan bonus demografi.

Baca juga: Jalan Rusak di Lampung yang Diprotes Warga Seketika Diperbaiki Saat Ditinjau oleh Jokowi, Kok Bisa?

Pertemuan antara Jokowi dan jajaran ketum parpol koalisi pemerintah dilakukan secara tertutup. 

Ketika pertemuan berakhir, Megawati terlebih dahulu meninggalkan Istana Merdeka menggunakan mobil didampingi Sekjen PDI-P Hasto Kristiyanto. 

Setelah Megawati, kemudian Airlangga dan Muhaimin Iskandar berjalan kaki beriringan meninggalkan Istana.

Selanjutnya, Prabowo, Zulkifli Hasan, dan Mardiono berjalan bersama meninggalkan Istana.

Terkait Megawati yang keluar terlebih dahulu dari Istana, Mardiono menyebut karena Presiden ke-5 RI itu langsung diantarkan oleh Presiden Jokowi.


“Oh iya, karena Pak Presiden tadi mengantarkan sampai ke depan dan mobil Bu Mega yang sudah jemput duluan jadi Bu Mega yang keluar duluan," kata dia.

Sedangkan mengenai Airlangga yang tampak begitu dekat dengan Muhaimin Iskandar di pertemuan itu, Mardiono menganggap itu hanya kebetulan saja.

 
Airlangga merupakan rekan koalisi dengan Mardiono dan Zulkifli Hasan dalam Koalisi Indonesia Bersatu (KIB) untuk menyongsong Pemilu 2024. 

Namun PPP sudah memutuskan sikap untuk mendukung kader PDI-P Ganjar Pranowo sebagai capres 2024.

Sedangkan Muhaimin Iskandar dan partainya, PKB, berkoalisi dengan Gerindra.

”Kebetulan saja, tadi kita masih ngobrol sama Pak Presiden, sama Pak Prabowo. Sudah (Airlangga dan Muhaimin) jalan duluan, enggak ada masalah, tadi kami ngobrol bersama," kata Mardiono.

Baca juga: Sepak Terjang dan Sosok Joni Botak, Pimpinan KKB yang Tewas Dibunuh Sesama KKB Lain, Dikenal Kejam

Prabowo Sebut Tak Banyak Bahas Pilpres 2024

Presiden Joko Widodo menitipkan pesan agar para pimpinan partai tidak melewatkan program pembangunan Indonesia. 

Pesan tersebut disampaikan Presiden Jokowi saat mengundang enam pimpinan partai politi di Istana Merdeka, Selasa malam (2/5/2023).

Ketua Umum Partai Gerindra Prabowo Subianto menjelaskan, pertemuan Presiden Jokowi dengan enam pimpinan partai lebih banyak membahas mengenai tantangan Indonesia ke depan. 

Presiden, sambung Prabowo, juga menyinggung mengenai perkembangan terakhir di bidang ekonomi hingga ramalan-ramalan bahwa Indonesia punya potensi besar untuk menjadi negara maju. 

 "PDB (Produk Domestik Bruto) kita kalau tidak salah sudah 1,5 triliun USD, diperkirakan sekarang ekonomi kita ke-16 (dunia) dan diperkirakan, kita sangat mungkin ekonomi ke-4 di dunia. Itu titipan Presiden Jokowi kepada kita-kita, itu intinya," ujar Prabowo usai pertemuan.

Sebelumnya, Presiden Jokowi mengundang enam pimpinan partai politik ke Istana Merdeka. Enam pimpinan partai politik yang diundang yakni Ketua Umum PDI Perjuangan Megawati Soekarnoputri, Ketua Umum Partai Gerindra Prabowo Subianto, Ketua Umum Partai Golkar Airlangga Hartarto, Ketua Umum PAN Zulkifli Hasan, Ketua Umum PKB Muhaimin Iskandar, dan Plt Ketua Umum PPP M Mardiono. 

Enam partai politik tersebut diketahui masuk dalam koalisi partai pendukung pemerintah. Meski masih di dalam koalisi partai pendukung pemerintah, dalam pertemuan itu, Ketua Umum Partai Nasdem Surya Paloh tidak diundang. 

Baca juga: Rekam Jejak Mustopa, Penembakan Kantor MUI, Pelaku Pernah Rusak Kantor DPRD Lampung

Baca juga: VIDEO Seorang Artis Jual Istri Di Aplikasi Chat Demi Beli Oleh-Oleh untuk Mertua

 

Baca juga: Soal Dugaan Penghentian Kasus Penangkapan 24 Ton BBM Ilegal, Mabes Polri Proses Aduan YARA

Sudah tayang di Kompastv: Pertemuan 6 Ketum Partai di Istana, Tak Ada Pembicaraan Berat Hanya Makan dan Tertawa
 

Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved