Berita Nasional

5 Remaja Minta Maaf Setelah Ludahi Spanduk Bergambar Megawati dan Puan Maharani di Semarang

Beredar video sekelompok remaja meludahi spanduk bergambar Ketua Umum PDI Perjuangan Megawati Soekarnoputri dan putrinya, Puan Maharani.

Editor: Muhammad Hadi
Kompas.com/Dian Ade Permana
Lokasi para remaja meludahi dan melecehkan spanduk bergambar Megawati Soekarnoputri dan Puan Maharani 

5 Remaja Minta Maaf Setelah Ludahi Spanduk Bergambar Megawati dan Puas di Semarang

SERAMBINEWS.COM - Aksi lima remaja meludahi spanduk bergambar Megawati dan Puan Maharani viral di media sosial.

Akhirnya aksi yang dilakukan remaja ini berujung permintaan maaf atas perbuatan tersebut.

Dalam aksi tersebut ada yang meludahi dan merekam perbuatan meludah spanduk bergambar Megawati dan Puan Maharani.

Seperti diketahui, beredar video sekelompok remaja meludahi spanduk bergambar Ketua Umum PDI Perjuangan Megawati Soekarnoputri dan putrinya, Puan Maharani.

Selain itu, mereka juga memukul dan berbicara dengan nada melecehkan spanduk bergambar Sjaichul Hadi, Kepala Desa Boto, Kecamatan Bancak, Kabupaten Semarang, Jawa Tengah.

Kedua spanduk tersebut dipasang bersebelahan.

Baca juga: VIDEO Gabung PDIP Dukung Ganjar, PPP Sodorkan Nama Bakal Calon Cawapres

Dikonfirmasi mengenai hal tersebut, Sjaichul mengatakan perbuatan tersebut dilakukan pada Minggu (23/4/2023).

"Ada lima anak-anak yang melakukan hal tersebut, mereka ada yang meludahi dan kemudian merekam," jelasnya, Rabu (10/5/2023).

"Kejadiannya di Dusun Jlumpang Desa Jlumpang Kecamatan Bancak, Kabupaten Semarang, itu spanduk ucapan Selamat Idulfitri.

Videonya berdurasi sekira 30 detik, tapi kemudian tersebar," kata Sjaichul.

Menurut Sjaichul, setelah video tersebut viral di aplikasi TikTok, dilakukan klarifikasi dengan para remaja tersebut dengan didampingi orangtua yang bersangkutan.

Baca juga: Link Live Streaming Inter Milan vs AC Milan, Nonton Semifinal Liga Champions Pukul 02.00 WIB

"Mereka minta maaf, telah membuat penyataan minta maaf kepada Ibu Megawati, Ibu Puan, termasuk juga kepada jajaran DPC PDI Perjuangan Kabupaten Semarang.

Kami juga minta video tersebut dihapus," paparnya.

Sementara Sekretaris DPC PDI Perjuangan Kabupaten Semarang, Bondan Marutohening mengungkapkan, persoalan tersebut telah diselesaikan dengan klarifikasi dan pernyataan pelaku.

Sumber: Kompas.com
Halaman 1/2
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved