Konflik Rusia vs Ukraina

Inggris Beri Rudal Jelajah Jarak Jauh ke Ukraina, Siap Lakukan Serangan Balasan ke Rusia

Pemerintah Inggris mengumumkan bahwa mereka memberikan rudal jelajah jarak jauh ke Ukraina untuk membantu mengusir pasukan rusia

Editor: Faisal Zamzami
twitter
RUSIA Sukses Uji Coba Luncurkan Rudal Jelajah Hipersonik Zirkon 

“Jadi kita harus menunggu. Kami masih membutuhkan lebih banyak waktu,” kata Zelenskyy seperti dikutip.

Serangan balik Ukraina terhadap invasi Rusia telah diperkirakan terjadi selama berminggu-minggu.

Ukraina menerima pelatihan Barat serta senjata canggih untuk pasukannya saat bersiap untuk serangan yang diharapkan.

Sementara serangan balasan dimungkinkan karena cuaca di Ukraina membaik, belum ada kabar kapan hal itu akan terjadi.

Baca juga: 3 Atlet dari Ukraina akan Berlaga di SEA Games 2023 Kamboja, Siap Rebut Emas: Bakal Jadi Ancaman

Serangan Balik Ukraina, Rusia Mundur dari Dekat Bakhmut

Komandan pasukan darat Ukraina, Oleksandr Syrskyi, pada Rabu (10/5/2023) mengatakan bahwa tentara Rusia mundur dari beberapa daerah dekat Kota Bakhmut setelah serangan balasan pasukan Kyiv.

Menurut keterangan Syrskyi, pasukan Rusia mundur di beberapa garis depan Donetsk hingga dua kilometer.

"Kami melihat hasil tindakan efektif unit kami," kata Syrskyi, menjelaskan bahwa pasukannya melancarkan serangan balik di beberapa bagian garis kontak di sekitar Bakhmut.

"Di beberapa area depan, musuh tidak dapat menahan serangan para pembela Ukraina dan mundur hingga jarak dua kilometer," tambahnya, dikutip dari kantor berita AFP.

Pasukan Rusia bertempur sejak musim panas lalu untuk merebut Bakhmut.

Grup Wagner, kelompok paramiliter Rusia yang memimpin serangan di kota tersebut, secara terbuka mengeluh kepada Moskwa bahwa mereka kekurangan sumber daya untuk mempertahankan posisinya.

Pendirinya yaitu Yevgeny Prigozhin pekan ini mengancam akan menarik pasukannya dari Bakhmut jika Kementerian Pertahanan Rusia tidak menambah pasokan amunisinya.

"Pasukan pertahanan kami menahan garis depan dan mencegah musuh maju. Pertempuran untuk Bakhmut terus berlanjut," tambah Syrskyi dalam pernyataannya di media sosial.

Bakhmut, yang memiliki populasi sebelum perang sekitar 70.000 orang, hancur lebur setelah pasukan Rusia mencatatkan kemajuan selama beberapa bulan terakhir dengan menduduki sekitar 80 persen kota itu.

Baca juga: Gelapkan Pajak, 2 Eks Pejabat Pemkab Deli Serdang Ditahan Kejaksaan

Baca juga: Geger Penemuan Mayat Perempuan Tanpa Busana di Depok, Tangan Korban Terikat dan Jasad Membusuk

Baca juga: Hasil Drawing Piala Asia 2023: Timnas Indonesia Segrup dengan Jepang, Irak dan Vietnam

 

 

Sudah tayang di Kompas.com: Inggris Beri Rudal Jelajah, Ukraina yang Masih Tunda Serangan Balasan

Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved