Pupuk Bersubsidi

Kuota Pupuk NPK Phonska untuk Pidie Capai 12.882 Ton, NPK Formula Kakao 1.652 Ton

"Saat ini, pupuk yang paling diburu petani untuk kesuburan tanaman padi telah terealisasi hingga Maret 2023 mencapai 2.454 ton..

Penulis: Muhammad Nazar | Editor: Eddy Fitriadi
Serambinews.com
ILUSTRASI pupuk bersubsidi. Kuota Pupuk NPK Phonska untuk Pidie Capai 12.882 Ton, NPK Formula Kakao 1.652 Ton. 

Laporan Muhammad Nazar I Pidie

SERAMBINEWS.COM, SIGLI - Petani Pidie mendapatkan kuota pupuk NPK Phonska bersubsidi tahun 2023 sebanyak 12.882 ton.

"Saat ini, pupuk yang paling diburu petani untuk kesuburan tanaman padi telah terealisasi hingga Maret 2023 mencapai 2.454 ton," kata Kepala Dinas Pertanian dan Pangan (Distanpang) Pidie, Hasballah SP MM, kepada Serambinews.com, Selasa (16/5/2023) 

Menurutnya, saat ini sisa pupuk Phonska hingga Desember 2023 mencapai 8.333 ton. Sementara harga Phonska sesuai HET Rp 115.000 per zak ukuran 50 kg.

Kata Hasballah, kuota pupuk urea bersubsidi tahun ini mencapai 16.502 ton. Saat ini, realisasi urea hingga Maret 2023 mencapai 2.277 ton. 

Sementara sisa urea hingga Desember 2023 mencapai 14.225 ton. Sedangkan harga urea sesuai HET Rp 112.500 per zak ukuran 50 kg. 

"Harga pupuk sesuai HET memang ditempel di kios-kios pengecer, agar kios penjual pupuk tidak menjual di atas HET kepada petani. Saat ini, alokasi pupuk telah mencukupi dengan luas baku sawah di Pidie 24.784 hektare," sebutnya. 

Dikatakan, untuk pupuk NPK formula baru bersubsidi, yang khusus digunakan untuk tanaman kakao di Pidie berjumlah 1.652 ton. 

Pupuk NPK formula tersebut belum terealisasi, mengingat saat ini masih dilakukan verifikasi terhadap tanah, guna mengetahui unsur hara pada tanah yang akan dipakai pupuk tersebut.

Selain itu, kata Hasballah, petani yang membeli pupuk bersubsidi di Pidie tanpa menggunakan kartu petani. Namun, kios telah ditentukan bagi masing-masing petani. Kios bagi petani itu ditunjuk oleh distributor pupuk.

Ia menambahkan, terkait adanya pengecer pupuk yang menjual pupuk di atad HET, maka bisa dilaporkan kepada penyuluh pertanian, yang nantinya KP3K yang mengambil tindakan terhadap kios pengecer pupuk yang bandel. 

"Kalau dinas hanya mengawasi realisasi pupuk bersubsidi terhadap petani yang menanam padi. Kita imbau kepada petani, dalam rangka menghadapi musim kemarau panjang, maka dinas menganjurkan kepada petani untuk menggunakan varietas maupun benih yang tahan kering ," pungkasnya.(*)

Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved