Pilpres 2024

Sindir Joko Widodo, Jusuf Kalla: Megawati dan SBY Tidak Pernah Ikut Campur dalam Pemilihan Presiden

Jusuf Kalla menyebut bahwa pada era Presiden Megawati hingga SBY, mereka tidak pernah ikut campur urusan partai politik untuk memilih presiden.

Editor: Agus Ramadhan
DOK KOMPAS.COM
Mantan Wakil Presiden Indonesia, Jusuf Kalla 

Sindir Joko Widodo, Jusuf Kalla: Megawati dan SBY Tidak Pernah Ikut Campur dalam Pemilihan Presiden

SERAMBINEWS.COM – Mantan Wakil Presiden Indonesia, Jusuf Kalla melakukan sindiran halus terhadap Presiden Joko Widodo (Jokowi).

Sindiran itu iya lanyangkan menanggapi terkait bisikan yang disebut Jokowi dalam acara Musyawarah Rakyat (Musra) relawan di Istora Senayan, Jakarta, Minggu (14/5/2023) kemarin.

Jusuf Kalla menyebut bahwa pada era Presiden Megawati Soekarnoputri hingga Susilo Bambang Yudhoyono (SBY), mereka tidak pernah ikut campur urusan partai politik untuk memilih presiden.

"Waktu kami, seperti yang sering saya katakan sejak zaman Ibu Mega, Pak SBY sama sekali tidak mempengaruhi partai politik untuk memilih ini, itu (calon presiden), tidak, jadi diberikan kepada partai-partai itu," ujar Jusuf Kalla.

Hal tersebut disampaikan oleh Jusuf Kalla setelah menerima kunjungan dari Ketua Umum Partai Demokrat, Agus Harimurti Yudhoyono (AHY) di kediaman JK, di Kebayoran Baru, Jakarta Selatan, pada Senin (15/5/2023) malam.

Baca juga: SBY-Airlangga Bikin Kejutan, Gelar Pertemuan di Cikeas Pasca PDIP-PPP Usung Ganjar sebagai Capres

Pertemuan AHY dengan JK
Pertemuan AHY dengan JK ()

Diketahui sebelumnya terdapat tiga nama calon presiden hasil Musyawarah Rakyat (Musra) yang diserahkan kepada Jokowi.

Ganjar Pranowo dari PDI-P, Prabowo Subianto dari Gerindra, dan Airlangga Hartanto dari Golkar.

Tak hanya Calon Presiden, namu terdapat juga Calon Wakil Presiden yang masuk ke dalam radar Musra.

Yakni Menteri Koordinator Bidang Politik, Hukum, dan Keamanan (Menko Polhukam) Mahfud MD, Kepala Staf Kepresidenan (KSP) Moeldoko, Menteri Pariwisata Ekonomi Kreatif (Menparekraf) Sandiaga Uno, serta Ketua Kamar Dagang dan Industri Indonesia (Kadin) Arsjad Rasjid.

Dalam acara tersebut Jokowi menyampaikan pidato dalam upaya memberikan arahan kepada relawan, dan meminta relawan untuk tidak salah pilih pemimpin dalam Pemilihan Umum (Pemilu) 2024.

“Memilih pemimpin di tahun 2024 ini sangat krusial sangat penting sekali harus tepat dan benar, oleh sebab itu, saya bolak-balik menyampaikan jangan grusa-grusu,” ucap Jokowi.

“Jangan tergesa-gesa karena begitu keliru kita tidak bisa minta kembali lagi. Enggak bisa,” sambungnya.

Ia mengingatkan bahwa, Indonesia membutuhkan pemimpin yang tepat untuk bisa memimpin negara besar dengan jumlah penduduk yang lebih dari 280 juta.

"Rakyat kita, rakyat Indonesia butuh pemimpin yang tepat, butuh pemimpin yang benar, yang dekat dengan rakyat, yang paham hati rakyat, yang tahu kebutuhan rakyat, yang mau bekerja keras untuk rakyat. Itu yang dibutuhkan," papar Jokowi.

Halaman
12
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

Berita Populer

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved