Salam
SPBUN Harus Mendukung Nelayan
Jika setiap gampong nelayan memiliki SPBUN, maka akan makin memudahkan nelayan mendapatkan BBM dengan harga murah
HARIAN Serambi Indonesia edisi Senin (15/5/2023) memberitakan, Menteri Koperasi dan Usaha Kecil Menengah (Menkop dan UKM) RI, Teten Masduki, didampingi Penjabat (Pj) Gubernur Aceh Achmad Marzuki, meresmikan pengoperasian Stasiun Pengisian Bahan Bakar Umum Nelayan (SPBU) di Gampong Mon Ikeun, Kecamatan Lhoknga, Aceh Besar, pada Minggu (14/5/2023).
Teten Masduki mengatakan, jika seluruh gampong nelayan memiliki SPBUN, maka biaya operasional para nelayan bisa ditekan. Dengan demikian, pendapatan nelayan akan semakin meningkat. “Pendirian SPBUN hanya membutuhkan dana sebesar Rp 250 juta. Jika setiap gampong nelayan memiliki SPBUN, maka akan makin memudahkan nelayan mendapatkan BBM dengan harga murah, sehingga bisa memberi nilai tambah kepada mereka,” ungkap Menkop.
Karena itu, Teten Masduki menekankan agar SPBUN di kampung-kampung nelayan dapat ditambah. Menurut Teten, selama ini 60 persen biaya operasional nelayan dihabiskan untuk bahan bakar minyak (BBM). Sebab, sambungnya, melayan membeli BBM secara eceran dengan harga yang tentu saja jauh lebih ma-hal dari harga di SPBU.
“Karena itu, Kemenkop dan UKM mendorong kerja sama dari para nelayan dan SPBU mini. Kita sudah menjalin kerja sama dengan Himbara untuk pendirian SPBU mini bagi nelayan, yang bisa diajukan oleh koperasi-koperasi nelayan,” ujar Teten Masduki.
Dorongan dari Menkop dan UKM tersebut merupakan informasi menggembirakan bagi nelayan yang harus kita sambut dan dukung bersama. Dengan semakin banyaknya SPBUN di kampung-kampung nelayan, jelas akan memberi kemudahan dan mendukung operasional para nelayan. Sebab, selama ini nela-yan sering kali tidak melaut karena kesulitan mendapatkan BBM.
Dengan tersedianya SPBUN, nelayan juga bisa memperoleh BBM bersubsidi yang harganya lebih murah dibanding dibeli secara eceran. Agar SPBUN dapat terus bertambah di Aceh seper-ti harapan Menkop, tentu butuh bantuan dari pemerintah daerah dan stakeholder terkait lainnya untuk mendorong PT Pertamina agar mengoptimalkan pelayanan kepada nelayan, khususnya da-lam memenuhi ketersediaan energi bagi mereka.
Jika sudah bisa memperoleh BBM bersubsidi di SPBUN, maka sa-lah satu kendala terbesar yang dihadapi nelayan selama ini sudah dapat diatasi. Dengan demikian, nelayan dapat meningkatkan pro-duktivitas dan kesejahteraannya. Agar tujuan yang diharapkan dari hadirnya SPBUN di kampung-kampung nelayan, maka setiap SPBUN harus benar-benar tepat sasaran dalam mendistribusikan BBM.
Untuk memastikan hal itu terlaksana dengan baik, Pertami-na sebagai perusahaan penyedia bahan bakar minyak bumi dan gas bersama pemerintah daerah harus melakukan pengawasan secara rutin dan ketat. Sehingga pihak SPBU tidak melakukan kecurangan dalam menjual BBM bersubsidi. Dengan kata lain, pihak SPBUN tak menjual BBM bersubsidi secara monopoli ke orang tertentu saja, tapi harus secara proporsional kepada se-mua nelayan di wilayah SPBUN tersebut berada.
Hal lain yang juga harus menjadi perhatian Pertamina adalah kuota BBM bersubsidi yang diberikan kepada setiap SPBUN ha-rus sesuai dengan kebutuhan atau jumlah nelayan yang ada di kawasan tersebut. Jika sewaktu-waktu nelayan di kampung ne-layan tertentu bertambah, maka kuota BBM yang diberikan un-tuk SPBUN di tempat tersebut juga harus ditambah oleh Pertami-na. Dengan demikian, kebutuhan BBM bersubsidi untuk nelayan akan selalu terjaga dan tercukupi.(*)
POJOK
Erdogan dan Kemal bersaing ketat di Pilpres Turkiye
Berani bersaing berarti harus siap kalah kan?
Irwandi dan Nazar nostalgia di KIP
Tapi jangan diingat lagi masalah-masalah di masa lalu ya
Petugas haji harus punya kompetensi
Makanya proses perekrutan harus fair dan bebas kolusi
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.