Berita Aceh Besar

Awas! Kebakaran Rentan di Aceh Besar, Jangan Bakar Lahan & Sampah Sembarangan, Ini Nomor Emergency

“Terutama perkembangan dan anomali cuaca, kadang hujan dan kadang bisa panas terik seperti yang terjadi akhir-akhir ini,” kata Ridwan Jamil.

Penulis: Indra Wijaya | Editor: Saifullah
SERAMBINEWS/FOR SERAMBINEWS.COM
Kepala Pelaksana (Kalak) BPBD Aceh Besar, Ridwan Jamil SSos MSi 

Laporan Indra Wijaya | Aceh Besar

SERAMBINEWS.COM, JANTHO – Rentannya kebakaran lahan dan hutan (karhutla) serta kebakaran rumah di Aceh Besar membuat pemerintah mengimbau masyarakat untuk lebih waspada dan hati-hati.

Seperti disampaikan Kalaksa BPBD Aceh Besar, Ridwan Jamil yang menghimbau kepada masyarakat untuk tidak melakukan pembakaran yang dapat membahayakan kondisi di lingkungan tersebut.

Apa lagi melakukan pembakaran sampah yang tanpa pengawasan.

Hal itu mengingat kondisi cuaca yang terjadi dalam beberapa hari ini sangat panas dan terik.

Bahkan, BMKG juga sudah merilis tentang kondisi dan bahayanya radiasi yang ditimbulkan dari gelombang cuaca panas dalam kurun waktu beberapa hari belakangan

“Terutama perkembangan dan anomali cuaca, kadang hujan dan kadang bisa panas terik seperti yang terjadi akhir-akhir ini,” kata Ridwan Jamil kepada Serambinews.com, Kamis (18/5/2023).

Ia mengatakan, banyak titik kejadian karhutla berdekatan dengan permukiman warga.

Karena hal itu pula, ia mengimbau kepada masyarakat harus waspadai anomali cuaca saat ini dengan tidak melakukan aktivitas membakar saat membuka lahan kebun atau tumpukan sampah secara sembarang di lingkungan tempat tinggal.

Terlebih, lanjut RJ--Ridwan Jamil, membakar lahan/hutan secara sengaja.

Karena tindakan tersebut bisa dipidanakan.

Ia juga memohon kepada warga masyarakat jika sewaktu-waktu terjadi kebakaran hutan lahan di gampong segera berkoordinasi dengan aparat yang ada, baik petugas Babinsa maupun Bhabinkamtibmas di desa masing-masing.

“Dapat juga segera menghubungi no emergency call kami di no 08116713113, guna dilakukan segera upaya-upaya pemadaman dan antisipasi meluasnya  kebakaran,” pungkasnya.

9 titik kebakaran

Sebelumnya diberitakan, sebanyak sembilan peristiwa kebakaran rumah dan kebakaran hutan dan lahan (karhutla) terjadi di Aceh Besar, dalam lima hari terakhir.

Dampak kejadian tersebut membuat sejumlah lahan kosong terbakar dan kerap menimbulkan kepanikan di kalangan masyarakat.

Untuk karhutla sendiri, erat kaitannya dengan kondisi cuaca panas atau memasuki puncak musim kemarau di wilayah Aceh Besar.

Ada beberapa penyebab karhutla itu terjadi.

Mulai dari pembukaan lahan dengan cara membakar, pembakaran tumpukan sampah dan merembes ke area lahan, serta akibat puntung rokok, baik dari pengendara maupun kelalaian masyarakat sekitarnya.

Akibatnya, kondisi lahan kering membuat api dengan cepat berkobar.

Berdasarkan catatan Serambi, sejak Minggu (14/5/2023) hingga Kamis (18/5/2023), sebanyak 8 kali peristiwa karhutla dan satu lainnya kebakaran dapur rumah warga. 

Di mana kebakaran tersebut hampir terjadi setiap hari.

Bahkan ada dalam sehari, sempat terjadi dua kali peristiwa karhutla pada dua kecamatan berbeda di Aceh Besar, yang rentang waktunya tidak terpaut jauh.

Akibatnya, selama musim kemarau ini, personel Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Aceh Besar selalu standby dan harus mengeluarkan tenaga yang lebih ekstra lagi, jika sewaktu-waktu mendapat laporan dari warga.

Berikut daftar peristiwa kebakaran yang terjadi dalam lima hari belakangan.

Pada Minggu (14/5/2023), sekitar pukul 16.30 WIB, terjadi peristiwa kebakaran pohon beringin di Gampong Gendring, Kecamatan Darul Imarah.

Di mana pohon beringin berukuran besar yang berdekatan dengan permukiman warga dilalap ‘si jago merah’. 

Kondisi dan lokasi yang berdekatan dengan permukiman warga membuat petugas pemadam harus merespon dengan cepat untuk melakukan penanganan. 

Dua unit mobil armada kebakaran dikerahkan ke lokasi.

Lalu sekitar pukul, 17.10 WIB, di Desa Lambirah, terjadi peristiwa karhutla yang mengakibatkan lima hektare lahan terbakar.

Kebakaran lahan rumbia tersebut membuat petugas pemadam kebakaran Pos Induk Sibreh mengerahkan empat unit armada pemadam kebakaran ke lokasi kejadian kebakaran dan didukung oleh 15 personel.

Dalam upaya pemadaman juga ikut dibantu oleh personel TNI dari Koramil  dan personel Polsek setempat.

Proses pemadaman dan pendinginan baru dapat diselesaikan oleh petugas pada pukul 19.00 WIB.

Kemudian pada Senin (15/5/2023), juga terjadi peristiwa karhutla di Desa Seulangai, Kecamatan Indrapuri. Beruntung lahan yang terbakar tidak terlalu luas, hanya sekitar 40 meter saja.

Kejadian kebakaran tersebut terjadi sekitar pukul 15.50 WIB.

Masih di hari yang sama, sekitar pukul 19.30 WIB, juga terjadi karhutla di Desa Mon Ikeun, Kecamatan Lhoknga. 

Petugas pemadam BPBD Aceh Besar Pos Peukan Bada menerima informasi yang disampaikan oleh warga tentang kebakaran lapangan golf. 

 Sekitar satu hektare lahan di lapangan golf tersebut terbakar.

Cuaca yang terik dan panas membuat api begitu cepat meluas dan menjalar.

Untuk dugaan penyebab kebakaran diperkirakan dari puntung rokok.

Lalu pada Selasa (16/5/2023), juga terjadi karhutla di Gampong Lampeuneuen, Kecamatan Darul Imarah.

Kejadian kebakaran terjadi terjadi saat Magrib, di mana dua hektare lahan yang berdekatan dengan permukiman warga terbakar.

Pada Rabu (17/5/2023), setidaknya tiga peristiwa kebakaran terjadi sekitar pukul 00.15 dini hari, di Gampong Miruk Taman, Kecamatan Darussalam.

Kebakaran tersebut menimpa dapur batu bata milik Salahuddin. Bangunan berkonstruksi kayu itu hangus dilalap api.

Kemudian di pagi harinya pada pukul 09.30 WIB, kembali terjadi karhutla di Desa Seulangai, Kecamatan Indrapuri. Luas lahan yang terbakar hanya 30 meter saja.

Karhutla kembali terjadi sekitar pukul 20.30 WIB, di Desa Gampong Kayee Adam, Kecamatan Suka Makmur.

Setidaknya setengah hektare lahan kondisi pelepah dahan rumbia yang kering terbakar.

Tak lama berselang, usai api dipadamkan, karhutla kembali terjadi Gampong Cot Beut, Kecamatan Kuta Baro.

Diduga penyebab kebakaran akibat puntung rokok. 

Di mana lahan rumpun bambu milik warga sekitar terbakar.

Akibatnya, petugas harus mengerahkan dua unit armada pemadam kebakaran ke lokasi kejadian kebakaran dan didukung oleh 7 personel.(*) 

Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved