Berita Bireuen

Pengerasan Jalan Program TMMD Bireuen di Salah Sirong Bireuen, Begini Kondisinya

Desa Salah Sirong, Jeumpa Bireuen salah satu desa terpencil berbatasan dengan Bener Meriah dan juga kawasan Gunung Goh.

Penulis: Yusmandin Idris | Editor: Muhammad Hadi
SERAMBI/YUSMANDIN IDRIS
Kondisi ruas jalan program TMMD reguler 116 Kodim 0111/Bireuen di Desa Salah Sirong, Jeumpa Bireuen. 

Laporan Yusmandin Idris I Bireuen

SERAMBINEWS.COM, BIREUEN – Desa Salah Sirong, Jeumpa Bireuen salah satu desa terpencil berbatasan dengan Bener Meriah dan juga kawasan Gunung Goh.

Tahun ini desa tersebut sebagai lokasi program TMMD Reguler 116 Kodim Bireuen.

Salah satu kegiatan fisik adalah pengerasan jalan sepanjang 6 KM dari kawasan pusat desa ke arah Bivak dan
beberapa desa lainnya.

Pada Sabtu (20/05/2023) menjelang siang, Serambinews.com berkunjung ke kawasan tersebut bersama rekan lainnya.

Perjalanan dari Bireuen ke Teupin Mane sejauh 11 KM, kemudian ke Sarah Sirong arah barat lintasan
Bireuen – Takengon 12 KM lagi.

Baca juga: Satgas TMMD Kodim Bireuen Sosialisasi Wawasan Kebangsaan di Desa Salah Sirong

Memasuki ruas jalan yang dilakukan pengerasan kiri kanan merupakan kebun warga, tanaman jagung, pohon
kelapa, pisang dan lainnya.

Dengan sepeda motor anggota Kodim 0111/Bireuen, menelusuri ruas jalan tersebut.

Ruas jalan banyak tanjakan, turunan dan terdapat tiga alur, bagi pengendara tidak mahir dipastikan jatuh atau terpeleset karena bebatuan ukuran buah kelapa.

Pada sebelah kiri jalan terdapat sungai dan juga hamparan kebun sakit.

Perjalanan sepanjang 6 Km pada jalan yang sedang dibuka harus hati-hati.

Satu unit alat berat mobil gilingan terlihat sedang meratakan badan jalan, dua unit truk pengangkut material sudah nyangkut di salah satu alur  sungai pada ruas jalan.

Satu alat berat yang membuka jalan terpaksa ke pinggir sementara.

Baca juga: Pansel KIP Bireuen Tunggu Tanggapan Masyarakat dan Bukan Surat Kaleng

Ada beberapa alat berat lainnya mengumpulkan material untuk penimbunan badan jalan.

Tanjakan maupun turunan menjadi daya tarik tersendiri melihat potensi alam, aliran sungai yang diapit gunung goh maupun kebun-kebun sawit. 

Jafar bersama Jamaluddin, warga Salah Sirong  yang sedang membersihkan tanaman pisang dengan mesin pemotong rumput kepada Serambinews.com mengatakan, dulunya jalan yang sedang dikerjakan sekarang merupakan jalan setapak, mengangkut hasil bumi harus bersabar, sepeda motor harus mampu tanjakan.

“Jalan ini dulunya jalan setapak hanya bisa dilintasi sepeda motor itu pun susah membawa pulang pisang, sejak beberapa waktu lalu dibuka dan dilakukan pengerasan sudah sangat memudahkan bagi kami menurunkan hasil kebun,” ujar Jafar. 

Baca juga: VIDEO Hingga Mei Total 11 Aparat TNI/Polri Gugur akibat Ulah KKB Papua

Pengerasan jalan memang belum selesai dilakukan, namun kondisi sekarang sudah sangat membantu
petani, ada beberapa alur yang harus dibangun jembatan kecil sehingga saat hujan bisa melintas.

“Terimakasih pak Dandim ya, program pengerasan jalan ini sangat bermanfaat bagi kami,” ujarnya.

Keuchik Salah Sirong, Jeumpa, Yusri mengatakan, adanya program TMMD tahun ini merupakan bentuk perhatian cukup besar bagi warga Salah Sirong.

Jalan adalah urat nadi bagi masyarakat setempat untuk ke kebun dan juga menurunkan hasil pertanian mulai dari pinang, pisang, coklat maupun lainnya, lebar jalan dibuka mencapai 12 meter. 

“Dulunya jalan yang dibangun sekarang sulit kita lewati, sekarang walaupun belum selesai dikerjakan sudah sangat memudahkan masyarakat,” ujar keuchik. (*)

Baca juga: Kasus PT RS Arun, Jaksa Telah Sita Uang Rp 8,1 Miliar

Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved