Berita Kutaraja

Firdaus Jabat Kepala BPSIP Aceh Gantikan M Ferizal

BPSIP Aceh melakukan pisah sambut kepala baru, Firdaus, SP, MSi  dengan kepala lama Ir M Ferizal, MSc di aula instansi tersebut di Banda Aceh.

Penulis: Masrizal Bin Zairi | Editor: Saifullah
For Serambinews.com
Kepala BPSIP Aceh yang baru, Firdaus berjabat tangan dengan kepala lama, M Ferizal pada acara pisah sambut di aula instansi tersebut, Banda Aceh, Senin (22/5/2023). 

Laporan Masrizal | Banda Aceh 

SERAMBINEWS.COM, BANDA ACEH – Balai Penerapan Standar Instrumen Pertanian (BPSIP) Aceh melakukan pisah sambut kepala baru, Firdaus, SP, MSi  dengan kepala lama Ir M Ferizal, MSc di aula instansi tersebut dia Banda Aceh, Senin (22/5/2023).

Kegiatan itu turut disaksikan langsung oleh Kepala Pusat Standardisasi Instrumen Tanaman Pangan, Kementerian Pertanian (Kementan) RI, Dr Ir Priatna Sasmita, MSi.

Priatna dalam sambutannya menyampaikan acara ini merupakan momen bersejarah karena BPSIP merupakan lembaga yang baru dibentuk menggantikan Balai Pengkajian Teknologi Pertanian (BPTP).  

Ia menyatakan, BPSIP sangat berperan dalam mengakselerasi dan mengevaluasi standar-standar pertanian yang selama ini sudah ada, serta mengidentifikasi standar instrumen pertanian baru yang dapat memberikan potensi standar baru di bidang pertanian.

Sementara itu, Kepala BPSIP yang baru, Firdaus menyampaikan terima kasih kepada M Ferizal atas kiprah dan dedikasinya dalam membangun BPTP Aceh selama masa kepemimpinan.

Ia berharap, ke depannya para stakeholder dapat terus menjalin kerja sama yang baik untuk membawa estafet dalam pelaksanaan tugas BPSIP Aceh.

Sedangkan, Kepala Balai BPSIP Aceh periode 2018-2023, M Ferizal menyampaikan beberapa kilas balik perjalanannya dalam memimpin lembaga tersebut setelah dilantik pada 25 Januari 2018.

Pada tahun pertama hingga tahun kedua, ia menyampaikan telah melakukan pembinaan sumber daya manusia (SDM), infrastruktur, dan manajemen.

Namun di tahun ketiga hingga keempat, menjadi tantangan yang berat karena adanya wabah Covid-19, yang mengakibatkan semua anggaran kegiatan dihapus, sementara tuntutan sebagai mandat pertanian tetap harus dijalankan.

“Akhir kepemimpinan saya merupakan masa transisi dari BPTP menjadi BPSIP dengan tupoksi baru,” beber dia.

“Tentu saya menyampaikan terima kasih dan mohon dukungannya kepada stakeholder yang banyak terlibat dan membatu BPSIP Aceh selama ini,” tuturnya.(*) 

Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

Berita Populer

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved