Berita Banda Aceh
Fakultas Ushuluddin dan Filsafat UIN Ar-Raniry Gelar Seminar Internasional, Bahas Islamophobia
Dalam pemaparannya, narasumber seminar menyatakan bahwa banyak munculnya fenomena-fenomena islamophobia ini justru orang-orang yang sama sekali...
Penulis: Subur Dani | Editor: Nurul Hayati
Dalam pemaparannya, narasumber seminar menyatakan bahwa banyak munculnya fenomena-fenomena islamophobia ini justru orang-orang yang sama sekali tidak pernah mengenal Islam dan berinteraksi dengan muslim secara langsung.
Laporan Subur Dani | Banda Aceh
SERAMBINEWS.COM, BANDA ACEH - Fakultas Ushuluddin dan Filsafat (FUF), Universitas Islam Negeri (UIN) Ar-Raniry Banda Aceh menggelar Seminar Internasional dengan topik: Islamophobia: Akar, Fenomena, dan Solusi (Kajian Keislaman Holistik Sudut Pandang Ilmu-Ilmu Ushuluddin).
Seminar tersebut berlangsung Rabu (24/5/2023) di Aula Pascasarjana UIN Ar-Raniry Banda Aceh.
Seminar tersebur dibuka oleh Wakil Rektor II, Prof Dr Khairuddin MAg.
Dalam sambutannya Prof Khairuddin menyatakan seminar ini dipandang penting, tidak hanya dalam kaitan promosi lembaga, tetapi juga merupakan wujud tanggung jawab akademik dalam rangka merespon persoalan-persoalan yang berkembang di tengah masyarakat.
Menurutnya, persoalan islamophobia telah menjadi persaolan yang melanda di berbagai belahan dunia.
Isu ini menguat beberapa tahun terakhir ini dan telah menimbulkan berbagai persoalan dan tindakan-tindakan yang bahkan tidak adil terhadap kelompok muslim.
"Karena itu, sebagai akademisi, sivitas akademika Fakultas Ushuluddin dan Filsafat ikut bertanggung jawab membicang akar, fenomena dan solusi atasnya," katanya didampingi Dekan Fakultas Ushuluddin dan Filsafat, Dr Salman Abdul Muthalib Lc MA.
Seminar ini dilaksanakan secara offline dan online kolaborasi dengan dua perguruan tinggi lainnya, yaitu Fakultas Ushuluddin dan Studi Agama Uniersitas Islam Negeri Imam Bonjol Padang dan Fakultas Ushuluddin dan Pemikiran Islam (FUPI) Universitas Islam Negeri Sunan Kalijaga Yogyakarta.
Baca juga: Islamophobia di Swedia, Bagaimana Muslim Menyikapinya?
Kolaborasi ini sebagai implementasi dari MoA yang telah dibangun oleh kedua ketiga fakultas.
Seminar ini menghadirkan lima orang pembicara, dua orang pembicara dari luar negeri dan tiga orang pembicara dari dalam negeri.
Pembicara dari luar negeri adalah Sheikh Omar bin Muhammad Kalash dari Global University Beirut dan Muhammad Shamsi Ali Lc MA PhD, Imam Besar Islamic Center of New York.
Sedangkan pembicara dari dalam negeri adalah Prof Dr Inayah Rohmaniyah MHum, akademisi dan Dekan Fakultas Ushuluddin dan Pemikiran Islam UIN Sunan Kalijaga Yogyakarta, Prof Dr Eka Putra Wirman MA, akademisi Fakultas Ushuluddin dan Studi Agama UIN Imam Bonjol Padang, dan Prof Dr Syamsul Rijal MAg, akademisi Fakultas dan Filsafat UIN Ar-Raniry Banda Aceh.
Dalam pemaparannya, narasumber seminar menyatakan bahwa banyak munculnya fenomena-fenomena islamophobia ini justru orang-orang yang sama sekali tidak pernah mengenal Islam dan berinteraksi dengan muslim secara langsung.
Tetapi ketika telah mengenal Islam, banyak di antara mereka yang akhirnya tidak lagi merasa takut dan khawatir atas adanya Islam dan komunitas muslim.
Karena itu, merupakan tanggung jawab setiap muslim untuk menampilkan Islam yang sejati, aman, damai dan sejahtera.(*)
Baca juga: Intinya, Kita Diajak Lawan Islamophobia
Dua Dekade Damai Aceh dalam Sorotan Film Dokumenter, Ini Jadwal dan Lokasi Pemutaran Film |
![]() |
---|
Polda Aceh Intensifkan Patroli KRYD untuk Jaga Keamanan dan Kenyamanan |
![]() |
---|
Kasasi MA Turun, Jaksa Jebloskan Eks Kadisdik Aceh ke Lapas Lambaro |
![]() |
---|
Kopdes Merah Putih di Aceh Siap Beroperasi Penuh Akhir Oktober 2025 |
![]() |
---|
Ditbinmas Polda Aceh Salurkan 1,5 Ton Beras Murah untuk Masyarakat |
![]() |
---|
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.