Berita Pidie Jaya

Viral, Diduga tak Tertangani Maksimal, Bayi Meninggal di RSUD Pidie Jaya, Begini Penjelasan Direktur

Meninggalnya anak pertama pasangan Suwardi (28) dan Hayatun Rahmi, warga Gampong Meunasah Balek, Kecamatan Meureuedu, Pidie Jaya, ini pun viral di med

Penulis: Idris Ismail | Editor: Mursal Ismail
Dok RSUD Pidie Jaya      
Direktur RSUD Pidie Jaya, dr Fajriman SpS MSi MEd 

Setelah lahir, kata dr Fajriman, dokter dan perawat yang menangani bayi ini juga sudah mengecek kondisinya pada pagi dan sore hari. 

Kondisinya dinilai masih stabil. 

Baca juga: VIDEO Menteri Risma Merasa Aneh, Soal Kasus Dugaan Korupsi Beras Bansos di Kemensos

Kemudian pada malamnya atau sekitar pukul 19.00 WIB, terjadi pemburukan kondisi, di mana bayi ini sulit bernapas, sehingga petugas NICU atau tempat bayi dirawat melaporkan ke dokter yang menanganinya, sehingga hasil konsultasi dengan dokter, bayi ini diinstruksikan untuk dirujuk ke RSU lain untuk penanganan emergency. 

Selain itu, alat seperti Continuous possitive airway pressure atau CIPAP di RSUD Pidie Jaya untuk menunjang penanganan bayi emergency seperti ini juga terpakai untuk pasien emergency lain. 

'Sambil menunggu konfirmasi dari rumah sakit yang mampu untuk penanganan pasien bayi emergency ini, petugas NICU RSUD Pidie Jaya juga tetap melakukan resusitasi jantung paru atau RJP secara manual,"j elasnya .

Namun, dilihat kondisi semakin memburuk, dokter yang menangani mengintruksikan kembali ke petugas NICU untuk konsul tim emergency. Tapi , setibanya tim emergency, kondisi pasien sudah tidak mungkin tertolong lagi.

Jadi kemungkinan besar bayi tersebut meninggal karena asfiksia berat atau gagal pernapasan secara adekuat," jelas dr Fajriman. 

Dokter Fajriman atas nama pribadi dan mewakili teman-teman di rumah sakit itu, terutama petugas NICU menyampai berlangsungkawa atas meninggalnya bayi ini, sekaligus memohon maaf kepada keluarga dan masyarakat secara umum.

"Semoga kasus ini menjadi pelajaran terbaik bagi kami yang selalu berhubungan dengan keselamatan pasien.  

Terimakasih banyak kepada segenap rekan media dan LSM yang telah melakukan sebuah kontrol sosial yang tentunya punya tujuan yang sama, yaitu untuk memberikan pelayanan kesehatan yang maksimal kepada masyarakat," katanya. 

Baca juga: Bu Kades di Sidoarjo Digembok Warga di Balai Desa Selama 6 Jam, Dipicu Warga yang Kesal

Tanggapan Wabup

Sebelumnya, Serambinews.com, juga melakukan konfirmasi dengan Wakil Bupati Pidie Jaya, Dr H Said Mulyadi SE MSi, atas perkara ini. 

"Kami akan memanggil pihak terkait dalam penanganan pasien dimaksud, sehingga dalam pengambilan kebijakan tidak ada pihak yang dirugikan," jawab Wabup. 

Menurut orang nomor dua di Pidie Jaya itu, selama ini RSUD Pidie Jaya terus berbenah dalam peningkatan layanan kesehatan terhadap masyarakat.

Akan tetapi jika terdapat kekeliruan, maka pemerintah juga dapat bersikap tegas sesuai Standar Operasional Prosedur (SOP). 

Halaman
123
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved