Kesehatan

Tren Laser Bikin Gundul Bulu Kemaluan Ternyata Dilarang, Begini Penjelasan Seksolog dr Boyke

Menghilangkan bulu kemaluan menjadi tren selama beberapa tahun belakangan. Ada berbagai cara dan metode untuk menghilangkannya, salah satunya laser.

Penulis: Firdha Ustin | Editor: Amirullah
tribun manado
ilustrasi 

-- Disclaimer: Artikel ini ditulis untuk kepentingan edukasi yang ditujukan pada usia 18 tahun ke atas --

Tren Laser Bikin Gundul Bulu Kemaluan Ternyata Dilarang, Begini Penjelasan Seksolog dr Boyke

SERAMBINEWS.COM - Menghilangkan bulu kemaluan menjadi tren selama beberapa tahun belakangan ini. Ada berbagai cara dan metode untuk menghilangkannya. Salah satunya ialah dengan menggunakan laser.

Tapi menurut seksolog dr Boyke, menghilangkan bulu kemaluan dengan laser tidak dianjurkan. Mengapa?

Jadi, pada dasarnya laser bulu kemaluan atau hair removal laser merupakan metode untuk menghilangkan bulu kemaluan sampai ke akarnya.

Prosedur ini menggunakan sinar laser berintensitas tinggi sehingga mampu menghancurkan akar rambut. 

Agar mendapatkan hasil permanen alias rambut berhenti tumbuh, perlu melakukan perawatan tersebut beberapa kali. 

Tapi sebenarnya, laser bulu kemaluan tidak dianjurkan, mengapa?

Baca juga: Segini Takaran Pas! dr Boyke Tegaskan Ancaman Daun Sirih untuk Organ Vital: Nanti Kuman Baiknya Mati

dr boyke
dr boyke (Boykepedia)

Dilansir Serambinews.com dari akun TikTok @boykewomenscare, Sabtu (3/6/2023), dr Boyke yang kerap membagikan edukasi soal kesehatan organ reproduksi itu tidak menganjurkan laser untuk menghilangkan bulu kemaluan.

"Menurut saya itu tidak boleh," kata dr Boyke.

Pasalnya, metode hair removal laser ini dapat menghilangkan seluruh rambut pada area organ intim.

Padahal, bulu pada area intim tersebut berfungsi untuk menjaga kesehatan termasuk menghindarkan terjadinya penempelan dari bakteri ataupun jamur.

"Dari dulu saya mengatakan bulu-bulu itu berfungsi untuk menampung atau menghindarkan terjadinya penempelan-penempelan dari bakteri ataupun jamur," sambungnya.

Lebih lanjut, dr Boyke menganjurkan sebaiknya cukur bulu pada area tersebut jangan sampai habis.

Baca juga: Jangan Minum Ini Kalau Mau Kesuburan Terjaga, dr Boyke: Jika Hamil Anak Berisiko Stunting

Sisakan sedikit untuk melindungi kesehatan Miss V.

"Gondrong sedikit gapapa, gunting sedikit gapapa tapi jangan gundul-gundul banget, jelek banget untuk kesehatan," pungkasnya.

 

 

 

 


Jangan Gundul Habis Kalau Sering Gatal, Ini Cara Cukur dan Merawat Miss V dengan Benar Kata dr Boyke

Kondisi miss V gatal sering kali membuat sebagian wanita langsung mencukur habis bulu pada area tersebut.

Namun sebenarnya, seksolog dr Boyke tidak menganjurkan mencukur habis bulu Miss V, loh!

Bagi sebagian wanita, memilih mencukur habis bulu miss V bertujuan agar tidak gatal, tetapi hal ini merupakan cara yang salah.

Memang menjaga kebersihan area miss V sangat penting kita lakukan, salah satunya dengan mencukur bulu miss v atau area kemaluan secara rutin.

Baca juga: Pria Juga Bisa Alami Menopause, dr Boyke Ungkap Andropause Bisa Terjadi pada Usia Segini & Gejalanya

Namun tahukah Anda, ada trik khusus saat mencukur bulu yang ada pada daerah miss V.

Sebagian besar orang merasa bulu kemaluan sebagai hal yang mengganggu tanpa menyadari manfaatnya.

Mereka merasa risih dengan kehadiran bulu miss V sehingga memilih untuk mencukur habis, waxing atau mencabutnya.

Padahal bulu pada area ini penting sekali untuk menjaga kondisi di area intim ini agar kebersihan dan kesehatan tubuh tetap terjaga.

Keinginan untuk merawat bulu kemaluan ini mungkin sulit dimiliki jika kita tidak menyadari manfaatnya.

Seksolog dr Boyke Dian Nugraha SpOG MARS mengatakan, bulu kemaluan tidak hadir tanpa alasan.

Baca juga: Cara Agar Cepat Hamil Bagi Perempuan Karir yang Sibuk Bekerja, Ini 4 Tips Jitu ala Seksolog dr Boyke

Bulu kemaluan memiliki fungsi untuk menjaga kebersihan dan menghambat kuman memasuki organ intim.

Apabila Anda memilih untuk mencukur habis bulu kemaluan, justru hal ini tidak dianjurkan karena dapat mengancam kondisi kesehatan.

Sebaiknya, bulu miss V dicukur sedikit saja, lebih sehat ketimbang dibabat habis atau dicukur sampai gundul.

"Dicukur boleh tapi gak boleh sampai gundul, artinya disisahkan, karena yang namanya bulu-bulu miss V juga diciptakan Tuhan ada gunanya," kata dr Boyke dilansir Serambinews.com dari kanal YouTube dr Richard Lee, Jumat (12/5/2023).

Bulu miss V berfungsi untuk menyaring kotoran agar tidak masuk ke dalam area vagina, itu sebabnya tidak disarankan apabila mencukur habis bulu kemaluan.

"Terutama menyaring kotoran-kotoran sebelum masuk ke liang Miss V maka dia itu akan tertahan dulu oleh bulu-bulu tersebut," sambungnya.

Baca juga: Luar Biasa, Inilah Manfaat Senam Kegel untuk Pria dan Wanita Kata dr Boyke, Lakukan Setiap Hari

Bulu kemaluan yang dicukur habis alias gundul, dikhawatirkan jika tumbuh kembali akan menimbulkan rasa gatal yang pada akhirnya menyebabkan iritasi kulit.

"Kalau dia yang dicukur habis, itu kadang-kadang tumbuhnya menimbulkan rasa gatal, secara gak sengaja dia akan menggaruk. Itu juga bisa menambah infeksi dan menambah risiko terkenanya infeksi jamur," pungkas dr Boyke.

Selain itu penting juga untuk memperhatikan kebersihan alat yang digunakan untuk mencukur bulu kemaluan.

"Ada sebuah jurnal yang mengatakan kita boleh mencukur atau memotong rambut miss v asal dengan alat yang bersih kalau alatnya tidak bersih, bisa menimbulkan efek samping, infeksi atau folikulitis dan bisa gatal di daerah kemaluan," sahut dr Richard.

Selain itu pada kesempatan berbeda, dr Boyke menganjurkan agar mencukur bulu tersebut dari atas ke bawah dan tidak berlawanan agar tidak terjadi iritasi.

5 Cara Menjaga Kebersihan Miss V

Dikutip Serambinews.com dari kanal YouTube SONARA FM, berikut lima cara menjaga kebersihan miss V.

1. Gunakan celana dalam katun

Membeli celana dalam tidak hanya mempertimbangkan warna dan bentuknya yang menggemaskan.

Tapi lebih dari itu, ada faktor-faktor lain yang perlu diperhatikan dalam memilih celana dalam demi menunjang kesehatan organ intim.

dr Boyke menganjurkan, sebaiknya beli dan gunakan celana dalam berbahan dasar katun.

Celana dalam katun dipercaya bisa menyerap keringat dengan sempurna pada area miss V sehingga tidak berisiko terhadap infeksi, termasuk jamur dan bakteri di organ intim.

dr Boyke juga tidak menganjurkan menggunakan celana dalam yang berbentuk seperti lingerie, celana dalam jenis ini tidak dapat menyerap keringat.

"Gunakanlah celana dalam yang bisa menyerap keringat yang pakai kain katun. Jadi gak usah kecentilan pakai celana dalam yang terbuat dari jaring-jaring (lingerie), pakailah celana dalam yang bisa menyerap kerngat," kata dr Boyke.

2. Bilas dari arah depan ke belakang

Membilas organ intim dianjurkan dari arah depan ke belakang.

Menurut dr Boyke, jika membilas dari arah belakang ke depan, berisiko membawa kotoran dari dubur ke vagina sehingga menimbulkan penyakit.

"Kalau cebok, gunakanlah semprotan yang berasal dari depan ke belakang," katanya.

Selain itu, penting juga memperhatikan kondisi kebersihan kamar mandi.

Sebaiknya gunakan toilet jongkok daripada toilet duduk.

Penggunaan toilet duduk dipercaya lebih sehat karena tidak menyentuh bagian-bagian pada tubuh, seperti paha atau bokong sehingga daerah itu menjadi bersih.

Namun, jika Anda ingin menggunakan toilet duduk untuk proses pembuangan, maka sebaiknya semprotkan permukaan atas kloset dengan antiseptik dan tisu basah.

Toilet duduk yang kotor bisa berisiko menularkan penyakit kelamin bahkan menjadi penyebab kanker.

"Inget loh 15-20 persen daripada penyakit kelamin atau penyakit yang bisa kanker, itu sering kali ditularkan oleh toilet yang kotor," imbuh dr Boyke.

3. Tidak menyemprotkan parfum pada area miss V

Bagi sebagian wanita, penggunaan parfum Miss V dinilai dapat menghilangkan aroma tak sedap pada area ke wanitaan dengan menyemprotkan parfum pada organ intimnya.

Namun ternyata hal ini tidak dianjurkan karena dapat membahayakan area miss V.

Lagi pula, Miss V sudah memiliki aroma khasnya tersendiri, jadi wanita tidak perlu menggunakan parfum.

"Disitu memang wanginya sudah khas jadi tidak perlu semprot minyak si nyong-nyong kek, mau apa kek,
jadi aneh," katanya.

Selain itu sambung dr Boyke, menyemprotkan parfum pada miss V dapat menyebabkan iritasi dan hilangnya bakteri baik pada miss V sehingga mengundang munculnya berbagai kuman.

4. Bulu Miss V jangan dicukur gundul

Sebagian besar orang merasa bulu kemaluan sebagai hal yang mengganggu tanpa menyadari manfaatnya.

Mereka merasa risih dengan kehadiran bulu kemaluan sehingga memilih untuk mencukur habis, waxing atau mencabutnya.

Padahal bulu kemaluan penting sekali menjaga kondisi di area intim ini agar kebersihan dan kesehatan tubuh tetap terjaga.

Keinginan untuk merawat bulu kemaluan ini mungkin sulit dimiliki jika kita tidak menyadari manfaatnya.

dr Boyke mengatakan, bulu kemaluan tidak hadir tanpa alasan.

Bulu kemaluan memiliki fungsi untuk menjaga kebersihan dan menghambat kuman memasuki organ intim.

Apabila Anda memilih untuk mencukur habis bulu kemaluan, justru hal ini tidak dianjurkan karena dapat mengancam kondisi kesehatan.

Sebaiknya, bulu miss V dicukur sedikit saja, lebih sehat ketimbang dibabat habis atau dicukur sampai gundul.

"Jangan dicukur gundul, karena rambut di situ bisa menyaring kotoran dan udara atau apapun yang masuk ke situ, bulu itu menyaring segala sesuatu sebelum masuk kesitu sehingga bisa lebih bersih," kata dia.

dr Boyke juga menganjurkan jika hendak membilas miss V, sebaiknya gunakan sabun khusus untuk area miss V atau sabun bayi yang tidak berbahaya bagi kulit.

"Kemudian kalau sudah cebok gunakanlah sabun yang lembut, yang artinya sabun bayi," katanya.

Jika Anda seorang istri dan melakukan hubungan intim, dianjurkan setelah berhubungan segera membilasnya demi menjaga kebersihan organ intim.

"Setelah hubungan seks, dicuci, kan dia udah masuk ke dalam spermanya, ga perlu dikepit," tuturnya.

5. Jangan gunakan celana ketat saat tidur

Saat tidur, tidak dianjurkan menggunakan celana ataupun celana dalam yang ketat.

dr Boyke menganjurkan, sebaiknya gunakan celana tidur yang kendur atau anda juga bisa menggantinya dengan daster hingga rok.

Untuk penggunaan celana dalam, gunakan celana dalam berbahan dasar katun.

Penggunaan celana dalam dan celana tidur yang ketat dapat berisiko membuat lecet area organ intim.

"Tetap pakai celana dalam yang katun, pakai daster sehingga anginnya ada tetap kering, kalau pakai yang ketat-ketat itu bisa lecet di daerah selangkangannya," pungkasnya.

(Serambinews.com/Firdha Ustin)

Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved