Berita Pidie

Terapkan Pola Tani Inti dan Plasma, Konsorsium Aceh Kembali Kembangkan Bawang Merah di Pidie

Penerapan program padat karya bagi petani ini lewat pola tani induk dan plasma ini diharapkan dapat memberdayakan ekonomi petani di Pidie.

Penulis: Idris Ismail | Editor: Taufik Hidayat
Serambinews.com
Ketua Konsorsium bawang merah Aceh, Ir H Zakaria A Gani (kiri) bersama ulama muda Pidie, Tgk H Hamdanuddin (dua kanan) dan mantan kepala Dinas Pertanian, Ir ah Hasan Yahya MM (kanan) bersama anggota kelompok tani di Gampong Dayah Sukon Bambi, Kecamatan Peukan Baro, Pidie menanam bibit bawang merah perdana di hamparan 10 Ha, Senin (5/6/2023) 

Laporan Idris Ismail | Pidie 

SERAMBINEWS.COM, SIGLI - Konsorsium bawang merah Aceh untuk keempat kalinya melakukan pengembangan penanaman bawang merah di Kabupaten Pidie yang direncanakan pada hamparan lahan 1.000 Ha dengan menerapkan sistem pola tani plasma dan induk.

Ketua Konsorsium bawang merah Aceh, Ir H Zakaria A Gani kepada Serambinews.com, Senin (5/6/2023) mengatakan, program pengembangan bawang merah di Kabupaten Pidie untuk keempat kalinya pihaknya melirik pada lahan yang direncanakan 1.000 Ha lewat kesiapan pihak Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Pidie baik yang tersebar di berbagai kecamatan yaitu, Indra Jaya, Pidie, Peukan Baro, Grong-grong, Simpang Tiga,  maupun Kecamatan Padang Tiji.

“Dalam program penanaman pola Plasma dan Induk ini dengan mengedepankan pupuk organik berupa kotoran sapi, sekam padi, dedak, molase dan kapur magnesium serta menggunakan bakteri trikodema sehingga menyelamatkan tanah dari unsur kimiawi yang telah jenuh selama ini,"sebutnya.

Hingga saat ini pihak konsorsium bawang merah Aceh telah melakukan penanaman hingga 12 Ha baik di Kemukiman Suwiek, Kecamatan Indra Jaya seluas 2 Ha  maupun di Kemukiman Bambi, Kecamatan Peukan Baro sekuas 10 Ha.

Mukhlidan (53) ketua kelompok tani di Gampong Dayah Sukon, Bambi, Kecamatan Peukan Baro, Pidie kepada Serambinews.com Senin (5/6/2023) mengatakan, penerapan program padat karya bagi petani ini lewat pola tani Induk dan Plasma ini telah memberikan pemberdayaan ekonomi terhadap petani.

“Termasuk 30 petani  yang menggarap lahan 10 Ha secara langsung mendapatkan ilmu pengetahuan secara mendalam terhadap pola pengembangan bawang merah lewat pola Tani Induk dan Plasma,"ujarnya.

Diakui juga selama ini untuk bibit penanaman bawang merah juga mendapat subsidi dari Rp 10.000/Kg hingga Rp 20.000/Kg dari pihak konsorsium bawang merah Aceh dengan harga pasar saat ini Rp 65.000/Kg.(*)

Baca juga: Petani Bawang di Pidie Butuh 1.000 Ha Lahan untuk Kontinuitas Produksi Bawang Merah

Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved