Usai Bongkar Setoran Rp650 Juta, Bripka Andry Tak Pernah Ngantor Lagi, Kini Minta Perlindungan LPSK

Anggota brimob Polda Riau, Bripka Andry Darma Irawan, ternyata sudah tak pernah masuk kantor atau desersi sejak dimutasi dari Rokan Hilir ke Pekanbaru

Editor: Faisal Zamzami
Instagram.com/andrydarmairawan07.2
Anggota Brimob Polda Riau bernama Bripka Andry Darmairawan yang viral karena curhat dirinya dimutasi demosi. Berikut fakta-fakta lengkap dari viralnya curhatan Bripka Andry Darma. 

"Saya pendam tiga bulan ini masalah. Akhirnya saya ceritakan semuanya di media sosial saya," ucap Andry.

Dia mengaku bukan tidak mau masuk dinas, tetapi khawatir setelah membongkar rahasia komandannya itu.

"Bukan saya tidak mau masuk dinas, tapi ibu, istri, dan keluarga saya khawatir setelah membongkar ini. Ibu saya menahan saya untuk jangan masuk dinas dulu. Coba cari perlindungan dulu," kata Andry.'

Baca juga: VIDEO Usai Bikin Heboh Adanya Transaksi Rp 650 Juta ke Komandan, Bripka Andry Kini Menghilang

 Mengaku Setor Uang Rp650 Juta

Dalam unggahannya, Bripka Andry yang merupakan anggota Brimob Batalyon B Pelopor Satuan Brimob Polda Riau, Kabupaten Rokan Hilir (Rohil), Riau menyebut dirinya dimutasi ke Pekanbaru.

Andry menyebut dirinya didemosi, atau pindah ke jabatan yang lebih rendah, tanpa alasan yang jelas pada 3 Maret 2023. Ia kemudian menemui Dansat Brimob Polda Riau untuk meminta pertimbangan terkait mutasinya.

"Saat itu, Komandan Satuan Brimob Polda Riau Kombes Ronny Lumban Gaol mengatakan, 'Kamu gak ada salah, kamu terlalu lama di sana, terlalu nyaman dan kamu tidak ada kontribusi kepada satuan'," tulis Andry.

 
Setelah menyampaikan keluhannya menemui Dansat Brimob, Andry juga menjelaskan bahwa dirinya sudah melaksanakan semua perintah dari Danyon.

"Setelah mendengar penjelasan itu, saya menyampaikan, 'Mohon izin komandan, saya sudah melakukan semua perintah Danyon saya, dari pengajuan proposal pembangunan polindes ke Pemda Rohil dan sudah terbangun klinik tersebut di kantor Batalyon. Selain itu, saya juga diminta mencarikan uang dari luar oleh Danyon dan sudah saya setorkan sebesar Rp650 juta ada bukti-bukti transfernya'. Beliau menjawab, 'Saya tidak ada menerima uang tersebut. Sekarang kamu pulang dan jalani mutasi ke Pekanbaru'," tulis Andry.

Andry menyebut saat itu ia datang bersama ibunya, dan kembali pulang. Namun, ibunya tiba-tiba merasa pusing dan akhirnya terjatuh. Andry kemudian membawa ibunya berobat.

Menurut Andry, komandan batalyonnya, Kompol Petrus H Simamora, memeritahkan dirinya untuk mencari dana dari luar kantor.

Ia pun berkoordinasi dengan rekanannya yang ada di lapangan, lalu melaksanakan perintah atasannya itu pada Oktober 2021.

Sampai Februari 2023, Bripka Andry mengaku sudah mengirimkan uang Rp650 juta ke rekening pribadi Kompol Petrus. Ia pun menyimpan bukti transfer uang yang sudah ia kirimkan.

"Uang ini khusus ke rekening pribadi Danyon, dana kebutuhan yang beliau perintahkan, serta juga ada yang saya serahkan secara tunai, dibuktikan dengan chat WhatsApp," tulis Andry.

Dalam unggahannya, Andry menyebut bahwa  sebelum dirinya dimutasi, Kompol Petrus kembali memintanya untuk mencari dana sebesar Rp53 juta untuk membeli lahan.

Halaman
1234
Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved