Pembunuhan di Subulussalam

YARA Nilai Adik Bunuh Abang Kandung Demi Lindungi Ibunya Layak Didampingi

DC (34) pria yang menjadi tersangka akibat membunuh abang kandungnya demi lindungi sang ibu pantas didampingi.

Penulis: Khalidin | Editor: Muhammad Hadi
FOR SERAMBINEWS.COM
Pengacara Yayasan Advokasi Rakyat Aceh (YARA) Kota Subulussalam, Kaya Alim Bako, SH 

Nek Sepang dengan isak tangisnya menceritakan kronologi kejadian yang sebenarnya.

Dia pun dengan penuh harap meminta YARA untuk memberikan bantuan hukum pada sang anak beliau yang kini dalam tahanan kepolisian.

Sebab, bagi Nek Sepang anaknya yang menjadi tersangka selama ini sebagai tulang punggung untuk memenuhi nafkahnya.

Apalagi kondisi Nek Sepang saat ini sedang sakit. Dia mengaku sangat membutuhkan pelaku untuk bersamanya.

"Insiden itu tidak keinginannya karena justru dia ingin menyelamatkan saya sebagai ibunya. Karena dia spontanitas terbangun melihat abangnya sudah memegang linggis takut, saya dicelakai makanya terjadilah peristiwa tersebut," cerita Nek Sepang sambil menangis.

Nek Sepang nengibaratkan dua anaknya tersebut ibarat dua tangannya, dua-duanya sangat berarti bagi dia tetapi kejadian ini ada sebab sehingga terjadi hal yang tidak di inginkan.
 
"Setelah kami mendengarkan semua kronologi kejadian langsung dari Nek Sepang hati kita pun luluh dan terenyuh sedih, kita sepakat membantu sebagai kuasa hukum pelaku baik di tingkat penyidikan maupun di persidangan nantinya secara gratis," timpal Kaya Alim Bako

Suasana duka tampak menyelimuti kediaman Kaswandi (35) korban yang meninggal dunia setelah berkelahi dengan adik kandungnya.

Pantauan Serambunews.com saat berkunjung Jumat (9/6/2023) sejumlah pelayat silih berganti berdatangan ke rumah warga Desa Danau Teras, Kecamatan Simpang Kiri, Kota Subulussalam tersebut.

Rumah korban terletak di sebelah dalam desa Danau Teras dan berdekatan dengan kebun kelapa sawit di daerah itu.

Saat berkunjung, tampak sejumlah saudara korban seperti abang kandungnya, adik hingga sang ibunda dan kerabat lainnya.

Dalam perbincangan dengan keluarga, mereka mengakui jika korban selama ini memang mengalami gangguan kejiwaan.

Bahkan, korban sempat pernah dirawat di Rumah Sakit Jiwa Banda Aceh beberapa tahun lalu.

"Adik kami yang meninggal ini memang ada gangguan kejiwaan, jadi selama ini sering mengalami halusinasi hingga mau menyerang ibu kami," terang abang kandung korban

Dikatakan, selama ini mereka selalu mengkuatirkan akan keselamatan sang ibunda lantaran sasaran amukan korban adalah ibunya sendiri.

Korban selama ini tinggal serumah dengan ibunya termasuk saudara lelakinya yang merupakan pelaku berinisial DC (34).

Halaman
1234
Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved