Berita Banda Aceh
LPPM USK Bina Masyarakat Ubah Sampah Menjadi Produk Bermanfaat
Transformasi Limbah Organik Restoran dan Cafe menjadi Eco Enzyme dan Produk Turunan dalam Rangka Mewujudkan Lingungan Eco Green
SERAMBINEWS.COM - Lembaga Penelitian dan Pengabdian Kepada Masyarakat (LPPM) Universitas Syiah Kuala (USK) menggelar kegiatan pengabdian berupa pengolahan sampah organik menjadi Eco Enzyme menjadi turunannya sesuai dengan kebutuhan mitra Sabtu (10/6/2023).
Acara pembukaan pendampingan produksi ini dilaksanakan di Restoran Karibia Banda Aceh, dihadiri oleh Ketua LPPM Prof.Dr. Taufik Fuadi Abidin, S.Si., M.Tech., Rosdiana, ST.MT., dari DLHK3 Banda Aceh, H. Marzuki Ibrahim, S.E.,Ak Keuchik Peurada serta dua dosen mata kuliah pengolahan sampah dari FKIP Kimia USK Dr. Abdul Gani, M.Si dan Dra. Erlidawati, M.Si.
Sambutan acara disampaikan Ketua Jurusan Pendidikan Kimia, Dr. Drs. Syahrial,M.Si, materi pendampingan oleh Prof. Dr. Ichwana, S.T., M.P.
Pembinaan praktek pendampingan masyarakat membuat Eco Enzyme oleh Dr. Febriani, S.Si, M.Si dengan Ketua Tim Pengabdi Dra. Latifah Hanum, M.Si beranggotakan Dr. Dra. Sulastri, M.Si dan Prof. Dr. Ichwana, S.T., M.P.
Prof Ichwana dalam pendampingan menyampaikan materi mengenai "Transformasi Limbah Organik Restoran dan Cafe menjadi Eco Enzyme dan Produk Turunan dalam Rangka Mewujudkan Lingungan Eco Green."
Pendampingan terlaksana dalam rangkaian Hibah Pengabdian Kepada Masyarakat Berbasis Produk (PKMBP) pada Lembaga Penelitian dan Pengabdian Kepada Masyarakat Universitas Syiah Kuala Tahun 2023.
Baca juga: VIDEO Mahasiswa USK dan Warga Gampong Peurada Aplikasikan Eco Enzyme ke Lingkungan Kampus
Dr.Dra. Sulastri, M.Si pada Serambi di lokasi pengabdian menjelaskan, LPPM USK melakukan pengabdian dengan melakukan pendampingan dan pembekalan transformasi Eco Enzyme pada tempat usaha masyarakat.
"LPPM USK melakukan pengabdian pada masyarakat dengan melakukan pendampingan dan pembekalan Eco Enzyme pada Restoran Karibia dan pengusaha katering (Nina Catering) serta masyarakat Peurada," jelasnya.
Pendampingan tersebut berupa penjelasan dan pemanfaatan Eco Enzyme untuk kebutuhan sehari-hari.
"Pendampingan kali ini kita memberikan penjelasan tentang Eco Enzym, kegunaan dan manfaatnya, serta produk-produk apa saja yang dihasilkan dari Eco Enzyme tersebut," ucapnya.
"Kita juga akan mempraktekkan membuat produk dari hasil limbah, difermantasikan sampai menjadi sabun cuci tangan, pembersih lantai dan sabun cuci piring, tentunya kegiatan ini berdampak langsung pada masyarakat," tegasnya.
Dilokasi yang sama, Rosdiana, ST.MT dari DLHK3 Banda Aceh berterima kasih serta yakin ilmu yang didapatkan bisa diimplementasikan oleh masyarakat.
"Kita berterima kasih telah dilaksanakan kegiatan ini, ilmu yang didapatkan akan diimplementasikan, namun tentukan bertahap, karena mengubah perilaku perlu proses dan pendampingan," ungkapnya.
Rosdiana mengakui, selama ini pada masyarakat hanya diterapkan untuk memisahkan sampah organik dan anorganik.
"Selama ini, memang diterapkan pada masyarakat hanya memisahkan sampah organik dan anorganik, namun pengolahan sampah organik khususnya dari sisa makanan menjadi Eco Enzyme itu masih sangat kecil, karena berkaitan dengan ilmu. Namun, kita melihat masyarakat sangat antusias dan menerima serta mau melakukannya," tutupnya.(*)
Buron Pemerkosa Anak di Sabang Ditangkap Saat Hendak Melaut di TPI Lampulo |
![]() |
---|
Mualem dan PT PEMA Temui Menteri Bappenas, Ini yang Dibahas |
![]() |
---|
BLK Banda Aceh Lagi Buka 13 Pelatihan Gratis 2025, Ada Menjahit Bakery hingga Barista, Cek Syaratnya |
![]() |
---|
BLK Banda Aceh Lagi Buka 13 Pelatihan Gratis 2025, Ada Menjahit, Bakery & Barista, Berminat? |
![]() |
---|
Kadispora Banda Aceh Ajak Pemuda Ikuti Smartfren Fun Run 5K 2025 |
![]() |
---|
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.