Si Kembar Rihana dan Rihani Jadi Buronan Polisi, Terlibat Penipuan Iphone dan Penggelapan Mobil
Keberadaan 'si Kembar' Rihana dan Rihani usai menipu lima orang dengan modus preorder iPhone hingga Rp 35 miliar belum diketahui.
SERAMBINEWS.COM - Keberadaan 'si Kembar' Rihana dan Rihani usai menipu lima orang dengan modus preorder iPhone hingga Rp 35 miliar belum diketahui.
Dugaan penipuan ini sebetulnya telah dilaporkan ke aparat kepolisian sejak Juni 2022 hingga Oktober 2022.
Para korban melapor di berbagai tempat, mulai dari Kepolisian Resor (Polres) Tangerang Selatan, Polres Metro Jakarta Selatan, hingga Polda Metro Jaya.
Selain terlibat kasus dugaan penipuan bermodus preorder iPhone, dua kembar Rihana dan Rihani juga pernah dilaporkan ke pihak berwajib atas kasus penggelapan mobil rental.
Kepolisian, hingga Selasa (13/6/2023), belum berhasil menangkap pasangan kembar Rihana dan Rihani.
Keduanya telah melakukan penipuan dengan modus preorder iPhone hingga merugikan para korbannya sampai Rp 35 miliar.
Pada akhirnya, Polda Metro Jaya memasukkan nama si kembar Rihana dan Rihani ke dalam daftar pencarian orang (DPO).
Kasubdit Jatanras Ditreskrimum Polda Metro Jaya AKBP Indrawienny Panjiyoga mengatakan kepolisian saat ini masih mencari tahu keberadaan dua tersangka.
"Ini masih kami lidik keberadaannya si Rihana dan Rihani. Mereka benar-benar ngumpet," kata Panjiyoga.
Untuk mencegah keduanya kabur ke luar negeri, Polda Metro Jaya telah berkoordinasi dengan Direktorat Jenderal Imigrasi Kementerian Hukum dan HAM.
"Dari hasil koordinasi dengan Imigrasi, Rihana dan Rihani tidak terindikasi kabur ke luar negeri. Nah, untuk ke luar kotanya masih kami dalami," ujar Panjiyoga.
Baca juga: Si Kembar Rihana dan Rihani Jadi Tersangka Penipuan, Polda Metro Jaya Buru Pelaku yang Menghilang
Terendus di Bali
Sementara itu, Indonesia Police Watch (IPW) mendesak agar polisi segera menangkap pelaku. Adapun kedua tersangka menghilang dan diduga sedang berada di Pulau Dewata, Bali.
"Saat ini, keduanya menghilang dan informasi pelacakan terakhir, keberadaan "Si Kembar" di Pulau Dewata, Bali," ucap Ketua IPW Sugeng Teguh Santoso, Senin (12/6/2023).
Sugeng Teguh Santoso berujar, seharusnya polisi bisa dengan cepat membawa keduanya ke Markas Kepolisian Daerah (Polda) Metro Jaya.
Sugeng menuturkan, jika Polda Metro bergerak cepat mengamankan kedua pelaku, maka kepercayaan terhadap Polri dari masyarakat akan terus meningkat.
"Dengan tertangkapnya pelaku, kepercayaan para korban, keluarga dan juga masyarakat terhadap Polri terus meningkat," tutur dia.
Baca juga: Rihana dan Rihani Si Kembar Penipuan iPhone Bawa Lari Mobil Rental dan Kabur dari Kontrakan Mewah
Hilang mendadak
Rihana dan Rihani disebut sudah kabur dari kontrakan mewahnya yang berada di Greenwood Town House 2, Tangerang Selatan. Kepergian si kembar itu tidak diketahui siapa pun, termasuk tetangganya.
Menurut petugas keamanan yang enggan disebut namanya, si kembar yang sudah tinggal di apartemen itu sejak 2020, telah pergi begitu saja pada awal tahun 2023.
"Pindahnya juga enggak ada yang tahu. Tiba-tiba mereka sekeluarga pergi naik taksi online," ujar petugas itu, dilansir dari TribunJakarta.com, Jumat (9/6/2023).
"Bilangnya mah mau kondangan, tapi enggak balik-balik lagi sampai sekarang. Barangnya ditinggal semua itu di dalam rumah," ujar dia menambahkan.
Incar reseller
Ketua IPW Sugeng Teguh Santoso mengatakan, sebagian korban si kembar yang merupakan reseller, telah mendatangi dan meminta bantuan advokasi IPW di Sekretariat Jalan Daksinapati Raya Rawamangun pada Jumat (9/6/2023) malam.
Menurut Sugeng, para korban telah membuat laporan ke kepolisian. Ada yang melapor langsung ke Polda Metro Jaya, Polres Jakarta Selatan dan Polres Tangerang Selatan.
Sugeng berujar, korban ditipu dengan nilai antara Rp 400 juta hingga Rp 9 miliar. Umumnya, mereka menjadi korban penipuan si kembar di atas Rp 1 miliar.
"Mereka juga telah melaporkan kasus penipuan ini setahun lalu dan baru sekarang ditangani pihak Kepolisian setelah viral di media sosial (medsos)," ujar Teguh.
Telah ditetapkan tersangka
Direktorat Reserse Kriminal Umum Polda Metro Jaya telah menetapkan si kembar Rihana dan Rihani sebagai tersangka penipuan penjualan ponsel dengan modus penjualan yang produknya didapat dari agen/pemasok (reseller).
"Kalau di Polda (si kembar) sudah jadi tersangka," kata Direktur Reserse Kriminal Umum (Dirreskrimum) Polda Metro Jaya Komisaris Besar Hengki Haryadi, Jumat (9/6/2023).
Hengki menyampaikan saat ini penyidik Ditreskrimum Polda Metro Jaya memburu memburu dan menyiapkan upaya paksa untuk menangkap keduanya.
Baca juga: Sosok Si Kembar Rihana Rihani Penipu Pembeli iPhone, Sudah Beraksi Sejak 2021
Bawa kabur mobil rental
Catatan kejahatan 'si Kembar' ternyata tak sampai di situ. Mereka diketahui membawa kabur mobil Toyota Sienta dengan pelat nomor B 2352 SYS selama enam bulan terakhir.
Pemilik rental bernama Iyus Ruslan (42) disebut telah membuat laporan dugaan penggelapan mobil rental itu sejak pertengahan Januari 2023.
Kepolisian menemui kendala ketika mencari mobil rental yang dibawa kabur terduga pelaku penipuan dengan modus preorder iPhone, Si Kembar Rihana dan Rihani.
Kepolisian kesulitan menemukan kendaraan roda empat itu lantaran alat global positioning system (GPS) yang terpasang di mobil sudah dicopot.
Kapolsek Metro Kebayoran Baru Kompol Tribuana Roseno menduga, pelat mobil kendaraan tersebut juga kemungkinan sudah diganti dengan pelat palsu.
Dengan fakta tersebut, Tribuana lantas meminta salinan KTP penyewa kepada pemilik rental mobil berinisial IR.
Polisi kemudian menyambangi alamat yang tertera di kartu identitas.
"Kami sudah cek sesuai dengan KTP, ternyata yang bersangkutan sudah tidak di tempat. Kami masih berusaha untuk mencari keberadaannya," tegas Tribuana.
Tribuana berujar, pemilik rental bernama Iyus Ruslan atau IR (42) disebut telah membuat laporan dugaan penggelapan mobil rental itu sejak pertengahan Januari 2023.
"Untuk estimasi biaya kerugian kendaraannya sendiri kurang lebih nominalnya Rp 200 juta," ucap Tribuana.
Sebagai informasi, Iyus sebenarnya bukan pemilik asli dari mobil yang digelapkan Rihana. Iyus hanya menjadi penawar jasa sekaligus penampung mobil korban utama.
"Pelapornya pemilik rental, bukan pemilik mobil. Korban utama memberi kuasa kepada IR," tutur Tribuana.
Kepolisian menemui kendala ketika mencari mobil rental yang dibawa kabur terduga pelaku penipuan dengan modus pre-order iPhone, Si Kembar Rihana dan Rihani.
Tribuana mengungkapkan, kepolisian kesulitan menemukan kendaraan roda empat itu lantaran alat global positioning system (GPS) yang terpasang di mobil sudah dicopot.
Selain itu, pelat mobil kendaraan tersebut juga kemungkinan sudah diganti dengan pelat palsu.
Dengan fakta tersebut, Tribuana lantas meminta salinan KTP penyewa kepada pemilik rental mobil berinisial IR. Polisi kemudian menyambangi alamat yang tertera di kartu identitas.
"Kami sudah cek sesuai dengan KTP, ternyata yang bersangkutan sudah tidak di tempat. Kami masih berusaha untuk mencari keberadaannya," tegas Tribuana.
Iyus mengaku tak tenang setelah mobil Toyota Sienta berpelat nomor B 2352 SYS yang ia kelola dibawa kabur RA dan RI.
"Jujur, saya stres banget mikirin hal ini. Kalau enggak ada kerjaan, akhirnya suka ngeluyur supaya hati jadi tenang," ujar dia kepada wartawan, Kamis (8/6/2023).
Karena laporan polisi belum ada hasil, Iyus berupaya mencari secara mandiri keberadaan mobil itu dengan menghampiri sopir taksi online hingga mata elang (matel).
"Saya juga sambil kasih tahu sopir-sopir taksi online, barangkali ada yang lihat, tolong diberhentikan nanti saya yang tanggung jawab. Sampai ke matel saya minta tolong, terus grup online," beber dia.
Penipuan preorder iPhone
Selain penggelapan mobil, Rihana dan Rihani juga tengah terseret kasus penipuan preorder iPhone.
"Kerugian bervariasi, ada yang ratusan juta hingga ada di atas Rp 1 M. Jadi tidak seragam," ungkap Wakasat Reskrim Polres Metro Jakarta Selatan Kompol Henrikus Yossi, Rabu (7/6/2023).
Kasus dugaan penipuan ini telah dilaporkan banyak korban ke aparat kepolisian sejak kurun Juni 2022 hingga Oktober 2022.
Duo kembar RA dan RI dilaporkan ke polisi setelah diduga terlibat penipuan preorder iPhone hingga menyebabkan korban merugi Rp 35 miliar. Kini, keberadaan keduanya tak diketahui.
Pelaku disebut telah berjanji puluhan kali untuk mengembalikan dana kepada korban.
Salah satu korban berinisial N (37) mengaku sudah dijanjikan sejak Mei tahun lalu.
"Pada 30 Mei 2022, sejumlah reseller pernah dikumpulkan di rumahnya di bilangan Ciputat, Tangerang Selatan. Si Kembar berjanji akan mengembalikan dana sebesar 75 persen dari uang yang telah disetor," ungkap dia.
Namun, janji hanya sekadar janji, N mengungkapkan dirinya tak pernah menerima sepeserpun pengembalian dana dari Rihana.
Bahkan, janji terakhir yang disebut Rihana, yakni pada 8 Juni 2023, tak terealisasikan.
N mengungkapkan tidak ada uang yang masuk ke rekeningnya kemarin.
"Padahal sudah viral di mana-mana, bukannya tanggung jawab, malah janji terus. Masih bisa balas WhatsApp lagi," tutup N.
Salah satu korban penipuan preorder iPhone, N (37), menceritakan awal mula terciumnya kebohongan "si kembar" Rihana Rihani.
Tipu muslihat si kembar disebut mulai terasa ketika produk Apple, yakni iPhone 13 diluncurkan di Indonesia.
"Peralihan iPhone 12 ke iPhone 13 pada September 2021 menjadi awal dari semua petaka. Sejak saat itu, ketika kami melakukan preorder, barang mulai macet alias tak terkirim," ujar N kepada Kompas.com, Kamis (8/6/2023).
N mengatakan, ketika iPhone 13 dirilis, order yang diterimanya dan sang istri membludak.
Oleh karena itu, ia memesan ratusan produk iPhone kepada si kembar dengan harapan bisnis jual-beli handphone-nya semakin maju.
"Saya ikut preorder iPhone 13 dengan nominal yang cukup besar. Saya kayaknya menjadi reseller paling banyak yang memesan iPhone 13 dengan memori internal 1 TB," ungkap dia.
Lebih lanjut, N membayar uang sebesar Rp 2,5 miliar kepada Rihana untuk ikut preorder iPhone 13 berbagai jenis.
N juga tak menampik bahwa sejumlah barang telah dikirimkan kepadanya. Namun, jumlahnya sangat timpang daripada iPhone yang dipesan.
"Kami order iPhone 13 itu mayoritas di bulan Oktober. Barang-barang yang diorder harusnya terkirim pada bulan November, tetapi tak semua terealisasikan. Misal saya order 50 buah iPhone, yang dikirim hanya 15 buah. Padahal, uang sudah masuk ke kantong mereka," tutur dia.
Baca juga: Fakta Baru Balita di Samarinda Positif Narkoba, Air yang Diminum Mengandung Sabu, Botol Bekas Bong
Baca juga: Rudapaksa Anak Tiri hingga Hamil, Pelaku Ditangkap Polisi saat Sembunyi di Bogor
Baca juga: Sosok BJ Ah Yeong, Streamer Korea yang Tewas di Kamboja, Jasadnya Ditemukan di Kubangan Air
Sudah tayang di Kompas.com: Misteri Keberadaan si Kembar Rihana-Rihani yang Kini Jadi Buronan Polisi
VIDEO Konflik Bersenjata di Papua, TPNPB-OPM Klaim Tembak Mati Anggota TNI di Yahukimo |
![]() |
---|
VIDEO Kecam Keras Pernyataan Trump, Prabowo Tegaskan PBB Fondasi Perdamaian |
![]() |
---|
VIDEO Reaksi Para Pemimpin Dunia Saat Trump Puji Pidato Prabowo di PBB |
![]() |
---|
Agus Chusaini Dituntut Cari Sumber Ekonomi Baru, Dilantik Jadi Kepala BI Aceh |
![]() |
---|
VIDEO TPNPB-OPM Tantang TNI-Polri! Setelah Klaim Membunuh Seorang TNI di Korowai |
![]() |
---|
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.