Pelantikan

Agus Chusaini Dituntut Cari Sumber Ekonomi Baru, Dilantik Jadi Kepala BI Aceh

Destry menyampaikan, bahwa rotasi jabatan merupakan hal yang wajar dan rutin dilakukan BI sebagai bagian dari penyegaran lemb

Penulis: Rianza Alfandi | Editor: Ansari Hasyim
SERAMBINEWS.COM/Hendrik
PENGUKUHAN KEPALA PERWAKILAN BI ACEH - Upacara pengukuhan Kepala Perwakilan Bank Indonesia (BI) Provinsi Aceh di Hermes Palace Hotel, Banda Aceh, Rabu (24/9/2025).  

Laporan Rianza Alfandi I Banda Aceh 

SERAMBINEWS.COM, BANDA ACEH - Deputi Gubernur Senior Bank Indonesia, Destry Damayanti, meminta Kepala Perwakilan BI Wilayah Aceh Agus Chusaini, agar mencari sumber-sumber ekonomi baru yang dapat meningkatkan pertumbuhan ekonomi di Tanah Rencong.

“Di wilayah Aceh, ada tantangan yang memang harus menjadi perhatian kita semua. Untuk pertumbuhan, mungkin Aceh lumayan bagus, tapi kita harus cari sumber-sumber pertumbuhan ekonomi baru, sehingga Aceh bisa tumbuh sama dengan provinsi lain,” ujarnya. 

Hal itu disampaikan Destry dalam sambutannya usai mengukuhkan Agus Chusaini sebagai Kepala Perwakilan BI Wilayah Aceh, di Hermes Palace Hotel, Banda Aceh, Rabu (24/9/2025).

Destry menyampaikan, bahwa rotasi jabatan merupakan hal yang wajar dan rutin dilakukan BI sebagai bagian dari penyegaran lembaga. 

“Untuk pak Agus tadinya posisinya di kantor pusat Departemen Regional, tapi sekarang ini beliau kami mutasikan untuk berada di Provinsi Aceh agar lebih dekat dengan masyarakat dan tentunya para mitra kita,” katanya. 

Ia berharap Agus Chusaini dapat menjalankan amanah baru ini dengan baik, ikhlas, dan penuh tanggung jawab, serta mampu membangun sinergi yang optimal dengan seluruh mitra kerja yang ada di Aceh. 

Dalam kesempatan itu, Destry juga mengungkap bahwa Bank Indonesia mencatat pertumbuhan ekonomi Aceh pada triwulan II 2025 tumbuh sebesar 4,82 persen. Pertumbuhan ini lebih tinggi dibandingkan triwulan yang sama tahun sebelumnya sebesar 4,59 persen, meski masih di bawah pertumbuhan Sumatera (4,96 persen) dan nasional (5,12 persen).

“Kemudian, ada tantangan lagi di wilayah ini, yaitu tantangan inflasi, di mana inflasi di Aceh mencapai 3,7 persen di atas dari target secara nasional. Ini tentu menjadi PR kita bersama, untuk bisa mencari permasalahan utamanya di mana,” ungkapnya.

Destry menyampaikan, bahwa Bank Indonesia mempunyai mandat stabilisasi nilai Rupiah baik terhadap nilai tukar maupun daya beli masyarakat lewat pengendalian inflasi.

“Tentunya ini menjadi tugas untuk pak Agus, bagaimana bisa bersama-sama dengan pemerintah provinsi Aceh dan kabupaten/kota bersama-sama untuk menciptakan stabilitas di Aceh,” jelasnya. 

Lebih lanjut, Destry menjelaskan, pada Minggu ini Bank Indonesia baru saja memutuskan untuk menurunkan suku bunga sebesar suku bunga acuan (BI Rate) sebesar 25 basis poin (0,25 persen) menjadi 4,75 persen dengan tujuan supaya ekonomi jadi lebih maju dan  kredit bisa tumbuh.

“Karena itu, kemitraan dengan OJK menjadi sangat penting bagaimana mendorong suku bunga bisa turun, mendorong sektor produktif bisa tumbuh. Kita tahu bahwa salah satu sumber pertumbuhan ekonomi adalah konsumsi, dan kita tetapkan melalui sistem pembayaran, bagaimana konsumsi bisa terjadi secara mudah, efisien dan aman sesuai perkembangan teknologi,” pungkasnya.(*)

 

 

Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved