Breaking News

Berita Aceh Barat

Sumber Air Sawah Hilang Akibat Aktivitas Tambang, PT Mifa Janji Bangun Sumur Bor dan Penampungan Air

Sekitar 40 hektar persawahan warga di kawasan Paya Baro, Kecamatan Meureubo, Kabupaten Aceh Barat berdampak kehilangan sumber air saat ini

Penulis: Sadul Bahri | Editor: Muhammad Hadi
FOR SERAMBINEWS.COM
Warga menyerahkan tuntutan kepada pihak perusahaan terkait terganggunya aktivitas petani akibat pengerukan batubara di kawasan Paya Baro, Kecamatan Meureubo, Kabupaten Aceh Barat, Selasa (13/6/2023) 

Laporan Sa'dul Bahri | Aceh Barat

SERAMBINEWS.COM, MEULABOH – Sekitar 40 hektar persawahan warga di kawasan Paya Baro, Kecamatan Meureubo, Kabupaten Aceh Barat berdampak kehilangan sumber air saat ini.

Kondisi tersebut diduga akibat aktivitas tambang batubara, sehingga sumber-sumber air sirna.

Dampak dari aktivitas pertambangan batu bara dan penimbunan Geunang Krueng Neubok oleh material sisa galian yang berada di lokasi eksplorasi tambang batubara PT Mifa Bersaudara menyebabkan, hilangnya sumber air untuk persawahan warga sekitar tambang tersebut.

Kondisi meresahkan tersebut menyebabkan para Desa Gampong Baro Melancarkan aksi protes di lokasi pertambangan tersebut pada 13 Mei kemarin dengan penyetopan alat dan menghentikan aktivitas angkutan batubara.

"Sebagai bentuk protes warga kami melakukan aksi di lokasi tambang, dan pihak perusahaan berjanji memenuhi tuntutan kami salah satunya menyangkut persediaan sumber air untuk persawahan warga,” ungkap keuchik Paya Baro, Mhd Amin kepada Serambinews.com, Rabu (14/6/2023).

Baca juga: Personel Ditreskrimsus Polda Aceh Hentikan Aktivitas Tambang Ilegal di Aceh Barat

Disebutkan, bahwa ketika aktivitas pertambangan PT Mifa dilakukan semua sumber air rusak dan ada yang tertutup, sehingga pihak warga minta perusahaan mencari solusi.

Dalam mediasi tersebut, Group Head CSR, Exrel, & Corporate Communication PT Mifa Bersaudara Azizon Nurza menemui warga dan berjanji akan memenuhi tuntutan masyarakat yang berlangsung pada Selasa sore.

Disebutkan, bahwa dalam satu minggu kedepan pihak perusahaan berjanji akan membangun sumur bor, dan tempat penampungan air untuk warga sebagai sumber air persawahan. 

Baca juga: Kasdam IM Cek Kesiapan Prajurit Batalyon Raider Khusus 111/KB yang akan Berangkat ke Papua Selatan 

"Kami berharap petani bisa bercocok tanam kembali seperti biasa. Jangan perusahaan bisa jalan tetapi petani tidak bisa bertani, dan kita melihat realisasinya di lapangan bagaimana nanti,” ujarnya.

Ditegaskan, jika aspirasi warga tidak direalisasikan oleh pihak perusahaan, pihaknya akan kembali melakukan aksi protes.

Disebutkan juga luas persawahan di Desa Paya Baro seluas 42 hektar dan sebagian warga muda ada yang bekerja di perusahaan, namun kendati demikian bagi warga yang sudah berusia lanjut hanya dengan bertani bisa mencari nafkah.(sb)

Baca juga: Sampaikan Catatan Kritis, 5 LSM Minta Presiden tak Lagi Tunjuk Achmad Marzuki Sebagai Pj Gubernur

Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved