Kajian Islam
Agar Ibadah Tak Sia-Sia, Ini Cara Menjadi Haji yang Mabrur, 7 Tips dari Buya Yahya, Ketahui & Ikuti!
Haji mabrur adalah haji yang diterima oleh Allah, kemudian berdampak pada kebaikan diri, serta bermanfaat bagi orang lain.
Penulis: Firdha Ustin | Editor: Amirullah
Haji bukan hanya sekadar menjalankan serangkaian ritual, tetapi juga mengharuskan untuk membersihkan hati dan menjaga kesucian jiwa.
Hindarilah sikap sombong atau merasa lebih baik dari orang lain setelah menunaikan haji.
Tetaplah rendah hati dan berperilaku baik serta penuh kasih sayang terhadap sesama.
Jagalah kesucian hati dari godaan dan nafsu-nafsu negatif yang dapat merusak keikhlasan ibadah.
3. Menghindari Tantangan Kesombongan
Ibadah haji merupakan ujian kesabaran dan ketakwaan yang besar.
Selama menjalankan haji, jangan biarkan kesombongan menghinggapi hati.
Kesombongan dapat muncul dalam berbagai bentuk, seperti merasa bangga karena telah berada di luar negeri atau memiliki kekayaan yang memadai untuk menunaikan haji.
Baca juga: Kisah Inspiratif, Buya Yahya Sebut Ada Tukang Becak Berkurban Kambing Tiap Tahun: Rahasianya di Sini
Ingatlah bahwa haji adalah ibadah yang sama pentingnya dengan ibadah-ibadah lainnya dalam Islam.
Jangan biarkan kesombongan merusak kebaikan yang telah dicapai melalui perjalanan suci ini.
4. Memperkuat Iman dan Kejujuran
Dalam menunaikan haji, perkuat iman dan kejujuran dalam diri.
Jaga kebersihan hati dengan memaafkan dan berbuat baik kepada sesama.
Cintailah dan hargailah saudara seiman, dan janganlah melakukan perbuatan yang merugikan orang lain.
Perilaku yang jujur dan tulus akan membantu menjadikan ibadah haji sebagai momentum transformasi diri yang sejati.
Baca juga: Buya Yahya Jelaskan Besarnya Pahala Bagi Orang yang Berhaji Atau Berkurban
Tanah Suci
Buya Yahya
Ibadah
Haji
Mabrur
cara menjadi haji yang mabrur
Serambinews.com
Serambi Indonesia
berita serambi
Rukun Islam
Baitullah
| Bagaimana Hukum Seorang Anak Punya Utang ke Orangtua tapi Sudah Meninggal Dunia? Apakah Wajib Bayar? |
|
|---|
| Tips Baca Surat Al Kahfi pada Hari Jumat, Bisa Dicicil Tak Harus Sekaligus, Pahala Maksimal |
|
|---|
| Bolehkah Menunda Mandi Wajib Hingga Pagi Hari Usai Berhubungan Suami Istri, Simak Hukumnya |
|
|---|
| Waktu Melakukan Sujud Sahwi Ketika Lupa Rakaat Shalat, Sebelum atau Sesudah Salam? |
|
|---|
| Takut Durhaka? Buya Yahya Beberkan Bahaya Mengeluh Saat Merawat Orang Tua Sakit |
|
|---|
:quality(30):format(webp):focal(0.5x0.5:0.5x0.5)/aceh/foto/bank/originals/Buya-Yahya-menjelaskan-soal-hukum-kurban-patungan.jpg)