Haba Bisnis
ABF Jajaki Konektivitas Langsung Port Klang-Banda Aceh
Pertemuan dan kunjungan ke Westports difasilitasi oleh Infinity Logistics and Transport sebagai mitra lokal PT Trans Continent di Malaysia.
Delegasi ABF yang dipimpin oleh Ismail Rasyid dan Muslim Armas, diterima oleh Wakil Duta Besar Republik Indonesia di Kuala Lumpur, Rossy Verona, bersama Koordinator Fungsi Ekonomi Hendra Purnama Iskandar, Sekretaris I Ekonomi Muhammad Arief Priowahono, dan beberapa staf KBRI.
Dalam kesempatan itu, Ismail Rasyid meminta dukungan KBRI untuk membuka jalur perdagangan langsung dari Malahayati Aceh Besar ke Port Klang Malaysia.
“Kita berharap jika suatu hari nanti jalur perdagangan ini bisa dibuka secara regular, baik itu mingguan atau per bulan. Kami melihat ini sangat potensial untuk dijalankan,” ujarnya. Ismail Rasyid mengatakan, saat ini pengusaha Aceh memiliki tantangan besar dalam menjalankan bisnisnya ke pasar luar, yakni kesulitan mengirim produknya dalam jumlah besar keluar Aceh.
Dia mencontohkan, saat ini pengiriman barang dengan kontainer dari Jakarta memakan ke Banda Aceh waktu hingga 14 hari, karena kapal harus singgah di banyak tempat.
Padahal jika ada pelayaran langsung Jakarta ke Banda Aceh, pengiriman barang hanya butuh waktu selama dua setengah hari. Wakil Duta Besar Republik Indonesia di Kuala Lumpur, Rossy Verona, bersama Koordinator Fungsi Ekonomi Hendra Purnama Iskandar, mendukung penuh keinginan ABF untuk menjajaki dan mewujudkan konektivitas langsung antara pelabuhan Klang dengan pelabuhan di Aceh, terutama pelabuhan Malahayati yang berjarak sekira 40 kilometer dari Kota Banda Aceh.
“Tadi saya sudah bicara dengan bapak-bapak dari ABF untuk mempersiapkan semua kebutuhan dan persyaratan. Sementara dari pihak Port Klang kami akan duduk bersama dengan otoritas di Malaysia untuk menindak lanjutinya,” kata Hendra Purnama Iskandar.
Koordinator Fungsi Ekonomi Kedubes RI di Kuala Lumpur ini mengatakan, pihaknya menyambut baik kedatangan ABF untuk melebarkan ekspansi dalam bisnisnya ke Malaysia. Menurutnya, Malaysia sangat potensial untuk pasar, bukan hanya dalam perdagangan, tapi juga untuk investasi dan pariwisata.
“Maka tadi kami sampaikan kita siap untuk menjembatani ABF untuk lebih berkiprah di Aceh,” ujarnya.
Hendra juga mengapresiasi keinginan para pelaku UMKM dari ABF untuk ikut serta dalam Nusantara Festival yang digelar pada 8-9 Juli di Malaysia.
“Mereka akan menghadirkan kuliner dan kopi Aceh Gayo. Saya kira ini awal yang sangat baik bagi kita untuk mengenalkan ke pasar Malaysia, inilah kopi gayo yang sangat terkenal.
Setelah itu, kita akan mencarikan mitranya agar kopi gayo bisa mempunyai gerai sendiri di Kuala Lumpur,” pungkas Hendra Purnama Iskandar. (*)
Gelapkan Gaji Karyawan Rp 600 Juta, Polisi Tangkap Site Manager Jalan Tol Sibanceh |
![]() |
---|
Tujuh Orang Jadi Tersangka dalam Kasus Korupsi Pasar Bale Atu Takengon |
![]() |
---|
Konferensi Pers Kasus 6 Pria Diduga Sebar Ajaran Sesat di Polres Aceh Utara Dihadiri Bupati dan MPU |
![]() |
---|
Diskominsa Bireuen dan PPSW Aceh Latih Relawan Keamanan Digital untuk Pelaku UMKM |
![]() |
---|
Ayah, Pulanglah dari Warung Kopi, Semai Cinta di Rumah |
![]() |
---|
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.