Ibadah Haji

Ibadah Haji di Arab Saudi, Berikut Sejarahnya Dimulai dari Masa Nabi Ibrahim, Begini Kisahnya

Ibadah haji menjadi rukun islam yang kelima atau yang terakhir, sebab ibadah ini sangat dianjurkan namun memiliki persyaratan.

Editor: Nur Nihayati
Foto: Saudi Press Agency
Para jamaah haji melaksanakan Tawaf di depan Ka'bah, Masjidil Haram, Mekkah, Arab Saudi pada Kamis (7/7/2022). 

Tradisi menyimpang masyarakat Arab jahiliyah baru berubah setelah datangnya Nabi Muhammad, nabi terakhir yang diutus Allah.

Pada masa kenabiannya, Nabi Muhammad diutus untuk memperbarui syariat Nabi Ibrahim dan meluruskan kekeliruan tradisi masyarakat Arab jahiliyah yang telah berlangsung selama ribuan tahun.

Pada masa Nabi Muhammad, Kabah dikembalikan sebagai tempat suci hamba Allah.

Berhala-berhala di Kabah dihancurkan dan ritual haji yang benar pada masa Nabi Ibrahim dikembalikan.

Pada masa Nabi Muhammad, semua ritual pra-Islam yang menyimpang dihapus dan tujuan haji yang sebenarnya, yakni menegakkan tauhid agar senantiasa tunduk dan patuh kepada Allah, kembali ditekankan.

Sebagian ahli menyebut bahwa ibadah haji diwajibkan pada tahun 6 Hijriah atau sektar 627 Masehi.

Sedangkan Nabi Muhammad melaksanakan ibadah haji untuk pertama kalinya pada 9 Hijriah.

Sebenarnya, Nabi Muhammad telah berangkat haji pada 6 Hijriah, tetapi gagal melaksanakannya karena terhalang kaum kafir Quraisy.

Akhirnya, setelah dilakukan Perjanjian Hudaibiah, Nabi dapat melaksanakan umrah pada 7 Hijriah dan ibadah haji pada 9 Hijriah.

Semasa hidupnya, Nabi Muhammad naik haji sebanyak satu kali dan umrah empat kali.

Sejak saat itu, setiap bulan Zulhijah umat Muslim akan berbondong-bondong menuju Batullah untuk melaksanakan ibadah haji.

Cara Melakukan Haji dengan Benar

Untuk melakukan haji dengan benar, seseorang harus memenuhi syarat-syarat tertentu, di antaranya:

Muslim

Berakal sehat

Halaman
1234
Sumber: Bangka Pos
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved