Ibadah Haji

Ibadah Haji di Arab Saudi, Berikut Sejarahnya Dimulai dari Masa Nabi Ibrahim, Begini Kisahnya

Ibadah haji menjadi rukun islam yang kelima atau yang terakhir, sebab ibadah ini sangat dianjurkan namun memiliki persyaratan.

Editor: Nur Nihayati
Foto: Saudi Press Agency
Para jamaah haji melaksanakan Tawaf di depan Ka'bah, Masjidil Haram, Mekkah, Arab Saudi pada Kamis (7/7/2022). 

Merdeka (bukan budak)

Mampu secara fisik dan finansial

Telah menunaikan kewajiban-kewajiban agama lainnya.

Setelah memenuhi syarat-syarat tersebut, seseorang dapat mempersiapkan diri dengan belajar tentang tata cara dan rukun haji, serta mempersiapkan kebutuhan finansial.

Dalam melakukan haji, seseorang harus taat dan tunduk kepada peraturan yang berlaku di Arab Saudi.

Beberapa tata cara dan rukun haji yang harus dilakukan antara lain:

Ihram: Memakai pakaian ihram dan mengucapkan niat untuk melakukan haji.

Tawaf: Melakukan tawaf di Ka’bah sebanyak 7 kali.

Sa’i: Melakukan sa’i antara Bukit Shafa dan Bukit Marwah sebanyak 7 kali.

Wukuf di Arafah: Berdiam di Padang Arafah pada tanggal 9 Dzulhijjah.

Tahlil dan Talbiyah: Mengucapkan tahlil dan talbiyah sebagai tanda ketaatan dan kesetiaan kepada Allah.

Thawaf Wada’: Melakukan tawaf terakhir sebelum kembali ke negara asal.

Selain itu, selama melakukan haji, seseorang harus menjaga sikap dan perilaku yang sopan dan baik.

Hal ini termasuk tidak berbuat maksiat, menjaga kebersihan diri, dan tidak melakukan hal-hal yang dilarang oleh agama.

Artikel ini telah tayang di BangkaPos.com dengan judul Sejarah Ibadah Haji di Arab Saudi, Ternyata Dimulai dari Masa Nabi Ibrahim, Begini Kisahnya,

Berita terkait lainnya

Sumber: Bangka Pos
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved