Ibu di Pati Tewas Sambil Memeluk Bayinya, Ternyata Dianiaya Suami, Padahal Baru Lahiran

Belum lama ini warga dihebohkan dengan penemuan mayat seorang ibu yang tengah menggendong bayi dan dipeluk dua anaknya.

Editor: Amirullah
TribunJateng.com
Sosok suami yang kini ditetapkan sebagai tersangka penganiayaan istrinya (TribunJateng.com) 

Baca juga: Alhamdulillah 2 Dokter Korban Penganiayaan Pasien di Lampung Barat Membaik, Sempat Trauma Mendalam

"Saat itu anak saya menangis sambil matanya melirik suaminya."

"Dia menangis sambil tangannya menekan bagian tubuhnya yang sakit."

"Ternyata dia dipukuli pada Jumat," kata Gunadi ditemui Tribunjateng.com di kediamannya, Desa Karangrejo, Kecamatan Juwana.

Nasib Anak Budiati

Gunadi mengatakan, sebelum diketahui bahwa Budiati telah meninggal, cucu-cucunya tidak mengetahui bahwa ibunya sudah tiada.

"Jadi selama hampir dua hari dua malam mereka terlantar."

"Makan apa saja yang ada di kulkas."

"Begitu makanan di kulkas habis ya sudah," kata dia.

Menurut Gunadi, orang yang kali pertama mengetahui bahwa Budiati telah meninggal bukanlah Mashuri, melainkan Ketua RT setempat.

"Ketahuannya itu karena anak yang bayi nangis lama tidak diberi susu."

"Akhirnya Pak RT mendobrak pintu dan melihat anak saya sudah meninggal."

"Lalu Pak RT lapor polisi."

"Setelah Pak RT datang, baru suami anak saya pura-pura datang dan bertanya-tanya apa yang terjadi dan teriak minta tolong."

"Dia juga takut waktu ada yang lapor polisi."

"Berarti kan dia punya kesalahan," jelas Gunadi.

Saat itu, menurut Gunadi, Mashuri tampak gelisah.

Dia merokok satu-dua hisapan lalu rokoknya dibuang sebelum habis.

Seperti itu berulang kali.

Mashuri juga terus memegangi kepalanya.

Dari situlah Gunadi menaruh curiga.

Menikah Siri

Terlebih, selama ini Gunadi tidak pernah mengikhlaskan anaknya dinikahi oleh Mashuri.

Menurut Gunadi, Mashuri adalah menantu tidak sah.

Sebab, putrinya hanya dinikahi secara siri.

"Anak saya itu sebelumnya punya suami sah waktu masih kerja di Jakarta."

"Belum pernah cerai."

"Tapi saat pulang ke Kabupaten Pati, kenal Mashuri, dia selalu didesak untuk menceraikan suaminya," ucap dia.

Gunadi menyebut, tanpa seizin dirinya, Mashuri membawa kabur Budiati.

"Begitu dapat surat merah (akta cerai) langsung dinikahi secara tidak resmi, nikah siri."

"Saya dibohongi katanya harus setuju karena anak saya sudah mengandung anak dari Mashuri," ungkap dia.

Menurut Gunadi, dia tidak merestui hubungan anaknya dengan Mashuri karena selama ini ia melihat Mashuri berwatak keras dan mudah marah.

Dia juga punya kebiasaan buruk mabuk-mabukan dan berjudi.

Gunadi berharap Mashuri bisa dihukum seberat-beratnya.

"Saya ikhlas atas kepergian anak saya."

"Saya doakan diterima di sisi Allah."

"Tapi jangan sampai anak saya mati konyol, nyawanya direndahkan."

"Karena itu pelaku harus dihukum seberat-beratnya."

"Kalau hukumannya ringan, saya berani membunuh (pelaku) dan rela dipenjara," tegas Gunadi.

Saat ini, anak sulung dan anak kedua Budiati dirawat oleh Gunadi di rumahnya.

Sementara, anak bungsu yang masih bayi saat ini masih mendapat perawatan intensif di RSUD RAA Soewondo Pati. (TribunJateng.com/ Mazka Hauzan Naufal)

 

Artikel ini telah tayang di TribunNewsmaker.com dengan judul KRONOLOGI Tewasnya Ibu di Pati, Ternyata Dianiaya Suami, Badan & Kepala Memar, Padahal Baru Lahiran

Baca juga: Lagi Ngidam, Apakah Ibu Hamil Boleh Makan Pedas atau Tidak? Begini Penjelasan Dokter Spesialis Obgyn

Baca juga: Fakta Semifinal Indonesia Open 2023: Ginting Tumpuan Gelar Juara hingga Perang Saudara

Baca juga: iPhone 15 Series Rilis Akhir Tahun 2023, Harga Akan Lebih Mahal, Ini Spesifikasinya

Sumber: TribunNewsmaker
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved