DPO Curanmor Tewas Ditembak Polisi di Gowa, Keluarga Minta Keadilan

Tante almarhum, Dg Baya mengatakan pihak keluarga minta keadilan atas kejadian yang menimpa keponakannya.

Editor: Faisal Zamzami
net
Ilustrasi 

"Pas saya keluar di tempat wudhu datang mi dokter, saya tanya bagaimana sudah sadar?, dokter menjawab bagaimana mau sadar nah terbelah kepalanya. Dokter bilang itu," bebernya.

Daeng Baya mengaku tidak tahu kenapa almarhum tertembak.

"Saya belum tahu itu (kenapa bisa tertembak) yang tembak saya juga tidak tahu karena saya tidak lihat," tambahnya.

Dia mengaku tidak sempat melihat jenazah almarhum. Sebab jasadnya sudah terbungkus.

Baca juga: Misteri Tewasnya Kanit Paminal Polres Musi Rawas, Luka Tembak di Kepala, Polda Sumsel Turun Tangan

Dia hanya menyuruh cucunya mengambil foto ketika di Puskesmas Tinggimoncong.

Namun cucunya dilarang mengambil gambar.

"Jadi saya suruh cucuku foto saya mau liat fotonya. Karena saya takut lihat darah, tapi cucuku dilarang sama dokter ambil foto," katanya

"Dokter bilang tidak bisa difoto. Cucuku sempat lihat lubang depan kepalanya (dahinya) almarhum," sambungnya.

Dg Baya menuturkan jika almarhum tinggal atau berdomisili Makassar.

Dia ke Malino Tinggimoncong lantaran dipanggil kerja oleh keluarganya

"Dia (almarhum) ke Malino karena diajak kerja untuk jadi sopir sama zakir," katanya

"Saya juga tidak tahu pasti sudah berapa hari dia di Tinggimoncong, karena saya tidak pernah lihat ki. Ini baru saya dapat kabarnya," sambungnya.

Setelah dari Puskesmas Tinggimoncong, jasad Wawan dibawa ke Dokpol Biddokkes Polda Sulsel Jl Kumala, Makassar.

Jasad almarhum kemudian diautopsi hingga Sabtu dini hari.

Halaman
123
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved