Kronologi Siswi SMP Digilir 3 Temannya, Korban Kritis Alami Pendarahan Hebat, Pelaku Ditangkap

Siswi SMP di Subang, Jawa Barat jadi korban rudapaksa yang dilakukan oleh temannya sendiri.

Editor: Faisal Zamzami
KOLASE SERAMBINEWS.COM / DOK TRIBUNNEWS
Kisah memilukan. Sudah dirudapaksa tetangga, korban malah ditolak dan dianggap aib warga salah satu gampong (desa) di Aceh Besar. 

Walaupun kondisi L sadar, tetapi terus mengalami penurunan.

"Namun kondisinya masih sadar," ujarnya.

Dikutip dari Tribun Jabar, untuk kondisi korban, kata Ahmad Nasuhi, L memiliki penyakit bawaan, sehingga kondisinya pun masih terbilang sulit untuk stabil.

Kondisi kritis yang dialami L ini karena ia memiliki anemia, yang dimana saat itu korban mengalami pendarahan hebat.

"Kami sudah transfusi sembilan labu trombosit, enam labu darah lengkap, dan tiga labu sel darah merah, namun kadar hemoglobinnya masih rendah. Padahal dengan ditambah darah ini seharusnya sudah ada perbaikan," ujar Ahmad.

"Kemungkinan besar, kata dokter spesialis anak, adalah anemia aplastik," ungkap dia.

Baca juga: Tak Rela Anak Punya Pacar, Ayah di Ciamis Rudapaksa Putrinya hingga Melahirkan Cucuku juga Anakku

3 Pelaku Ditangkap

Inilah Tampang AN(18) salah seorang perlaku pemerkosa siswi SMP di Subang.
Inilah Tampang AN(18) salah seorang perlaku pemerkosa siswi SMP di Subang.

Sebanyak tiga orang berhasil diamankan jajaran Unit Perlindungan Perempuan dan Anak (PPA) Satreskrim Polres Subang, Jawa Barat.

Tiga orang tersebut diamankan karena jadi tersangka kasus rudapaksa terhadap siswi SMP di Kecamatan Sukasari, kabupaten Subang.

Kasus rudapaksa ini sebenarnya terjadi pada 18 Mei 2023 lalu, namun orang tua korban baru melaporkan kasus tersebut 12 Juni 2023.

Hal tersebut disampaikan Kapolres Subang, AKBP Sumarni.

"Kendatipun kasus perkosaan tersebut terjadi ada 18 Mei 2023, namun orang tua korban baru melaporkan kasus tersebut pada 12 Juni 2023," ujarnya.

Menerima laporan tersebut, Unit PPA Satreskrim Polres Subang langsung bertindak cepat meminta keterangan sejumlah pihak baik keluarga maupun korban.

"Korban dimintai keterangan di saat menjalani perawatan di RSUD Subang, karena dampak dari kekerasan seksual tersebut korban mengalami pendarahan hebat hingga 3 kali masuk rumah sakit dan saat ini masih menjalani perawatan di ICU RSUD Subang," katanya

Menurut Sumarni, kasus tersebut berawal saat korban diajak oleh E membeli Martabak ke Pasar Pamanukan. Namun setelah itu, korban diajak nongkrong di sebuah pabrik Penggilingan padi di dusun Kengkeng Desa Rancasari Kecamatan Pamanukan

Halaman 3 dari 4
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved