Pidie

Sejarah Rumoh Geudong, Cerita TNI Ada Penampakan Harimau, Begitu Ditembak Kena Rekannya

Rumoh Geudong terletak di Gampong Bili Aron, Kecamatan Glumpang Tiga, Pidie, saat ini menjadi topik perbincangan publik

|
Penulis: Muhammad Nazar | Editor: Muhammad Hadi
FOR SERAMBINEWS.COM
Cut Anita bin Teuku Muhammad Daud (70), salah satu anggota keluarga keturunan pemilik Rumoh Geudong di Pidie 

Terakhir Romoh Geudong sebagai kantor kerajaan diduduki Teuku Keujren Uma. 

Sebab, saat itu terjadi perang cumbok dan Indonesia telah merdeka sehingga kerajaan tidak ada lagi. 

"Saya sendiri keturunan dari Teuku Keujren Gade. Bapak saya bernama Teuku Jafar Usman. 

Dinamakan Rumoh Geudong karena awalnya tidak memiliki dinding yang digunakan sebagai kantor kerajaan," kata Cut Anita.

Baca juga: Memusnahkan Rumoh Geudong, Cut Putri: Upaya Nyata Hilangkan Bukti Sejarah Aceh Masa Konflik & Perang

Ia menjelaskan, setelah Indonesia merdeka, Rumoh Geudong itu ditempati Teuku Muhammad anak dari Teuku Keujren Uma. 

Namun, Teuku Muhammad tidak mampu merawat Rumoh Geudong sehingga pergi ke Medan menjumpai Ir Teuku Arrahman yang bekerja di PTPN.

Ir Teuku Arrahman juga keturunan dari Teuku Keujren Gade.

"Saat itu, Teuku Muhammad minta sama Ir Teuku Arrahman yang merupakan abang sepupunya, untuk dibeli tanah di Rumoh Geudong.

Sementara rumahnya jangan dibeli. Sehingga hasil penjualan tanah di Rumoh Geudong dibagi semua untuk keluarga," jelasnya.

Dikatakan, setelah Ir Teuku Arahman membelinya, Rumoh Geudong dibangun baru dengan tidak merubah bentuk dasarnya pada tahun 1970.

 Atap Rumoh Geudong diganti dengan seng. Ir Teuku Arrahman pernah berencana membangun pesantren yang bersampingan dengan Rumoh Geudong, tapi tidak terwujud. 

Baca juga: Rumoh Geudong, Antara Peng Griek dan Orang Aceh yang Sedang Sakit Sejarah

Kata Cut Anita, sekitar 1980 Rumoh Geudong kosong sehingga disuruh jaga pada salah seorang warga di Gampong Bili Aron, Kecamatan Glumpang Tiga. 

Dirinya pun tidak mengetahui saat Rumoh Geudong itu digunakan untuk pos TNI.

Sebab, saat itu dirinya bersama keluarga masih berada di Langsa dan Kuala Simpang. 

"Saat saya di Langsa, pernah pulang untuk berziarah ke makam Teuku Ampon Raja Lamkuta yang pusaranya sekitar 200 meter dengan Rumoh Geudong.

Halaman
123
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved